•Satu- Adek Kelas•
Awan hitam pekat terlihat sedang berbondong-bondong berlari menuju tempat dimana seorang gadis berkuncir kuda tengah berdiri di depan gerbang sekolah. Sendirian. Gadis dengan seragam sekolah dan cardigan hitam itu berdencak tatkala mendongak melihat gumpalan mendung.
Bentar lagi hujan.
Pikirnya.
Sekolah sudah sepi karena saat ini sudah pukul lima sore, terlebih hari ini hari senin. Setiap hari senin jadwal pulang sekolah lima belas menit lebih awal dari biasanya juga seluruh ekstrakulikuler diliburkan. Meskipun begitu, senin adalah jadwal anak osis rapat. Jadi, anak osis akan pulang sedikit lebih sore saat hari senin.
Senin ini juga begitu, Nad dapat melihat tiga empat motor masih terparkir indah di parkiran khusus murid yang artinya memang masih ada siswa berdiam diri di sekolah. Entah karena rapat osis atau memang ingin memakai wifi sekolah.
Untuk yang ke sekian kalinya, Nad mengecek jam tangan miliknya. Lalu berdecak lagi. Handphone nya lowbatt dan uang saku nya juga menipis. Doa nya saat ini hanya semoga ada angkot khilaf yang lewat depan sekolah atau ayah segera menjemputnya.
Nihil.
Lima belas menit berlalu dan Nad masih berdiri di depan gerbang sekolah. Kaki nya hampir saja mati rasa saking lama nya ia menunggu jemputan.
Putus asa karena ayahnya tidak kunjung menjemput juga angkot seperti biasa tidak beroperasi di daerah ini, Nad memberanikan diri masuk ke dalam sekolah. Mencoba mencari siapapun yang masih tersisa di dalam sana, sekalipun itu guru untuk meminta bantuan.
Pandangan Nad langsung tertuju kepada dua anak laki-laki yang sedang mengobrol di ujung koridor sambil duduk dan memangku laptop masing-masing. Oh Nad kenal mereka. Jihoon dan Yoshi. Anak IPS yang terkenal karena mereka berdua adalah 'pahlawan' basket sekolah mereka.
"Hmmmm." dehem Nad ragu-ragu mencoba mencari perhatian dua makhluk hidup di depannya ini. Tapi tidak. Nad gagal. Keduanya masih sibuk mengobrol menghiraukan keberadaan Nad.
Entah mengabaikan atau memang tidak menyadari keberadaan Nad.
Nad sekali lagi berdehem. Kali ini sedikit lebih keras dan mampu membuat Jihoon yang sedang tertawa sambil menatap layar laptop nya mendongak "Eh?" ucap nya refleks saat melihat Nad yang berada dua langkah di dekatnya terlihat menatap dirinya.
"Manggil gue?"
Tanya Jihoon yang dijawab Nad dengan anggukan sekali. "Ada apa?" kali ini yang bertanya Yoshi yang juga mendongak melihat sosok perempuan itu. Nad baru sadar mengapa Runa sangat mengagumi pria ini. Ternyata Yoshi jika dilihat dari dekat cukup manis.
Tapi bukan berarti Nad suka. Dia hanya refleks menyatakan pendapatnya. Itupun hanya dalam hati.
"Eh itu- gue mau pinjem hape buat minta jemput. hape gue lowbatt." ucap Nad ragu-ragu. Jihoon segera merogoh seluruh badannya mencari-cari handphone miliknya.
Yoshi juga segera mencari handphone di tas nya. Ketemu. Ia mengeluarkan ponsel bercase hitam miliknya "Yahhh handphone gue lowbatt juga nih. un, pinjemin gih." ucapnya kemudian.
Nad menoleh ke arah Jihoon yang masih saja mencari-cari ponsel nya. "Yaampun gue lupa. Hape gue kan dibawa si ulat bulu. Bentar ya gue ngambil hape dulu. Yosh, gue ke Junkyu dulu." ucap Jihoon yang tanpa menunggu jawaban dari Yoshi langsung lari dengan gerakan cepat.
"Duduk dulu dek." Yoshi tersenyum tipis yang diangguki Nad. Tetapi Nad tidak duduk. Dia masih belum beranjak dari tempat nya. Memilih menatap ke arah Jihoon tadi menghilang sedangkan Yoshi malah sibuk dengan laptop nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nad! (ON HOLD)
أدب الهواةdisclaimer: cerita mengandung umpatan. memakai bahasa non-baku. Junkyu tau dia ga akan semudah itu buat suka sama seorang gadis. Begitu juga dengan kasusnya dengan Nad. Tidak semudah itu bagi dirinya mengakui kalau dia tertarik pada gadis seperti Na...