+bonus

1K 167 5
                                    

A/N: bagian ini adalah side story atau hidden story dari part sebelumnya. belom ending kok hanya special part karena aku lagi blank banget untuk nulis part selanjutnya. terima kasih sudah membaca ya teman2:) tetap semangat. d-4 wayo nih huhu senang sekali. tetap jaga kesehatan ya,,  lov u!! 

——Nad——

Semua pandangan tertuju pada empat orang yang sedang berjalan bersama. Mereka sebenarnya biasa saja. Hanya kumpulan anak-anak kelas akhir yang kebetulan lumayam beken di sekolah. Ngga sampe menjadi idola sekolah yang mendapat ribuan kado dalam sehari. Ngga selebay itu.

Junkyu dikenal selain karena dirinya memang tampan juga karena jabatannya di OSIS. Lalu ada Jihoon, Yoshi dan Mashiho yang menjadi salah satu andalan di tim basket sekolah, berkat mereka sekolah mereka dikenal sebagai monster basket di kelas sma sederajat.

Ada satu lagi, Ha Yoonbin. Keahliannya selain balapan adalah bermain karambol. Ini serius. Mereka berlima sering adu karambol dan Ben, begitu sebutan kerennya, selalu menang.

"HAAAA YOOON BIIIIIN....." teriakan nyaring yang keluar dari mulut Park Jihoon sudah seperti speaker sekolah. Mereka berempat memasuki kelas Yoonbin yang memang sudah ricuh itu. Entah apa yang terjadi. Junkyu yakin sekarang sudah jam istirahat, namun kenapa anak-anak di kelas ini masih saja berdiam disini.

Anak IPA memang beda, pikirnya.

"BEN AYO MAKAN MI AYAM HARI INI MASHIHO YANG TRAKTIR DAPET JOB DONG DIA HAHAHA UHUY!!" Setelah Jihoon menyelesaikan teriakannya yang nyaring itu dengan segera satu penghapus kecil melayang membentur jidatnya. Pelakunya adalah temannya sendiri, Ben. Sudah nggak tahan sama kelakuan Jihoon. Teman-temannya itu masih di depan pintu namun suara Jihoon benar-benar menggelegar. Malu-maluin banget sumpah.

Usut punya usut, Ben masih menyalin PR. Anak modelan Ben ini emang harusnya masuk ke IPS. "Masih lama ngga?" Tanya Junkyu yang sudah nggak sabaran mau makan mi ayam. Tangannya saja daritadi memegang lengan Mashiho, jaga-jaga kalau Ben menyuruhnya duluan maka ia akan langsung lari menarik Mashiho. Saking ngga sabarnya.

"Dua" jawab Ben singkat.

"Cepetan Yoonbin gue mau jajan nih." Tiba-tiba seorang gadis menghampiri meja Ben yang sudah dikerubungi sobat bekennya. Menagih buku catatannya yang dipinjam. Ben hanya berdehem dan mempercepat tulisannya sehingga makin hancur saja tulisannya. "EH MANA SI NAD?"

Jihoon menoel lengan bahu gadis tadi dengan pelan, "Apaansi brisik banget." Decakan terang-terangan dari Runa mebuat Yoshi tertawa. Astaga, ini nggak baik untuk kesehatan jantung Runa.

GANTENGGG BGT GA BOONG!!! MAU NANGIS BUNDAAAA....

"Perpus." Jawabnya kemudian setelah menetralkan degup jantungnya dan berdehem dua kali agar suaranya terdengar normal.

Tanggapan Jihoon hanya oh panjang. Mereka diam sebentar, Runa masih berdiri dengan kaki yang menekuk sebelah. Nggak kuat bersebelahan sama Yoshi sementara yang lain masih memperhatikan Ben.

"Jun lo ngga mau ke perpus?"

Junkyu yang namanya dipanggil pun menoleh pada Jihoon. "Hah ngapain kan mau makan mi ayam?" Tanyanya ngga paham. Lagian Jihoon random banget. Udah tau dia bukan tipe orang yang kalo gabut terus ke perpus. Bukan Junkyu banget. "Ya ngga papa Tanya doang." Jihoon kalem banget kalo gini. Suaranya rendah bikin bulu kuduk merinding.

Mashiho dan yang lain senyum-senyum sambil mencuri pandang pada Junkyu yang masih clueless sama maksut Jihoon. Kecuali Runa sih, ini orang masih aja gugup sebelahan sama Yoshinori.

"Nggak." Ucap Junkyu kemudian. Jihoon mengangguk-angguk sok iya. Mereka diam lagi sejenak. Hanya terdengar suara bising kelas.

Sampai dimana Ben sudah menyelesaikan satu soal yang berarti tinggal satu soal lagi, Junkyu tiba-tiba bersuara. "Lama lo Ben gue ke toilet dulu deh." Tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya, Junkyu dengan gesit berjalan cepat. Saat ia sudah pergi sontak tawa dari teman-temannya menggelegar memenuhi ruangan. Mashiho paling nyaring suara tawanya.

"Apa gue bilang..." Suara Ben pelan. "Udah jangan diledekin lagi kasian." lanjutnya masih sambil mengawasi tulisan Runa yang sebenarnya juga nggak bagus-bagus amat. Buktinya Ben harus melotot agar bisa membacanya dengan jelas.

"LUCU BANGET SIH." Jihoon memang toak.

——Nad——

Nad! (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang