Hai, Nad.
Sudah puluhan, oh, atau mungkin ratusan kali Nad membaca ulang kata ini dalam hatinya. Pesan dari Junkyu yang dikirim pria itu sekitar 3 jam lalu. Belum Nad balas karena jujur ia bingung.
Nad menghela nafas. Melemparkan ponselnya asal dan memejamkan matanya. Frustasi. Ia membuka lagi matanya. Mengambil ponselnya dan kembali memandangi room chat nya dengan Junkyu yang hanya berisi satu pesan tersebut. Mengulangi kegiatan yang sama berulang kali.
Galau banget mau bales aja.
Nad agak bingung sebenarnya. Takut salah tangkap maksut Junkyu. Takut ke ge-er an. "Bales aja nad, kan cuman temen. iya temen." ucap Nad pada dirinya sendiri. Ia memejamkan matanya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Sebenarnya hubungan mereka ini belum masuk ke dalam kategori teman. Hanya di titik saling kenal dan satu sekolahan. Kebetulan teman dekat dari teman sekelasnya dan kenal dengan kakaknya.
Hanya sebatas itu. Menurut Nad aja sih.
Tapi, Junkyu pernah membelikan dia pembalut dan mengantar pulang Nad. Pernah masuk ke rumahnya juga.
Aduh pusing. Sudah bisa disebut teman belum sih?
Akhirnya, setelah banyak pertimbangan, Nad mulai mengetik balasan untuk Junkyu. Fiuh ia putuskan untuk membalas saja toh Junkyu hanya menyapanya. Mungkin?
Nad menggigit bibirnya setelah pesannya terkirim.
Hayy kyuuu~
Bentar. Nad panik. Ini dia aja apa yang merasa kalau balasannya agak berlebihan. Maksutnya, kenapa dia mengetik seperti itu. Tadi niatnya ia mau balas hai biasa. Tapi jadinya begini.
Takut.
Nad membayangkan Junkyu diseberang sana lagi menertawakan balasannya yang aneh. Kenapa juga dia terdengar seperti super excited di chat seperti itu saja. Duh Nad jadi kebelet pipis.
Ia beranjak dari ranjangnya dan dengan kecepatan super kilat dia lari ke kamar mandi. Bener-bener kaya lagi dikejar hantu. Ya namanya juga kebelet.
Hyunsuk yang kebetulan baru keluar dari kamar mandi hampir saja terjengkang saking kagetnya. Tau sendiri Hyunsuk anaknya kagetan.
"MAAF SUK KEBELETTTTTTTT" Teriak Nad dari dalam kamar mandi. Hyunsuk hanya menggeleng-gelengkan kepala saja melihat tingkah adiknya.
Nad keluar dari kamar mandi beberapa menit kemudian dengan ucapan hamdalah. Lega juga. Ia kembali ke kamar tidurnya. Ia harus belajar karena besok kuis Biologi.
Tapi baru saja Nad duduk di meja belajarnya, membuka LKS biologi, ponselnya berdenting. Tanda ada pesan masuk. Buru-buru ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas ranjang.
Satu detik
Dua detik
Nad masih mengulang pertanyaan Junkyu yang agak.... mencengangkan.
Junkyu: Besok kosong ga?
-Nad-
Disini lah mereka sekarang.
Junkyu mengajaknya makan eskrim. Eh, eskrim dimakan apa diminum sih? Gatau deh ga peduli Nad.
Ia memesan eskrim rasa coklat vanila sedangkan Junkyu sudah hampir menghabiskan eskrim cone keduanya. Nafsu makan pria ini memang luar biasa. Nad mengakuinya. "Mau nambah ga?" Tanya Junkyu yang sudah menandaskan eskrim keduanya.
Nad melirik Junkyu dan menggeleng. Dia suka eskrim. Tapi ga semaniak itu. "Kamu mau nambah?" Tanyanya balik. Junkyu menggeleng pelan. Pria itu lalu menenggak air putihnya dengan cepat.
"Hehehe maaf ya aku beneran pengen eskrim banget dari kemaren tuh. Kalo ajak si Haruto bisa tekor aku." Jelasnya kemudian. Nad mengangguk saja. Ngga minat sama alasan Junkyu.
Apapun itu, ini kali pertama mereka jalan bareng. Nad senang. Agak canggung tapi.
"Habis ini mau kemana?" Junkyu menatap Nad, yang ditatap salting. Untung dia sudah menghabiskan eskrimnya. Kemudian Nad balik menatap Junkyu penuh.
Beberapa detik hening dengan keduanya saling menatap.
Cowok itu pakai setelan santai. Celana panjang yang sobek di bagian lutut berwarna gelap, Nad ngga yakin warna hitam apa bukan, Atau mungkin memang hitam tapi sudah luntur dan dipadukan dengan kaos putih polos. Memakai jaket jeans yang dibelakangnya bergambar Billie Eilish.
Junkyu bukan fan nya Eilish, dia hanya asal beli, Tadi Nad tanya.
"Ngga tau, aku ngikut kamu aja." Junkyu mengangguk mendengar jawaban Nad. "Temenin belanja ya Nad, tadi Mama nyuruh beli minyak goreng sama sabun cuci piring."
Nad menganga lalu tertawa kecil. Junkyu jadi bingung. Apanya yang lucu sampai bisa membuat Nad tertawa?
"Kenapa?" Tanya Junkyu yang jadi ikutan senyum lebar. Lebar banget sampai kelihatan gigi putihnya. Cakep banget harus Nad akui. Tapi bentar, Nad ketawa dulu. "Ngga papa. Kamu penurut ya??"
Mendengar pertanyaan itu, Junkyu tertawa pelan. Ganteng banget sumpah Nad ga boong. "Mama kamu sering nitip beli gitu kalau kamu lagi jalan?" Karena Junkyu tidak menjawab, Nad ajukan pertanyaan lain yang agak ia sesali.
Kepo banget sih, Nad. omelnya dalam hati saja.
"Sering tapi kadang aku tolak, masa disuruh beli garam doang. Malu banget lah masuk supermarket beli garam sebiji."
Tawa Nad menggelegar. Sebenarnya apa sih yang lucu dari Junkyu disuruh beli garam?? Kok sampai Nad ketawa kencang begitu. Junkyu jadi ikutan senyum lebar melihatnya walaupun ngga paham apa yang ditertawakan gadis itu.
Gemes banget.
"Kamu kalau ngomong bisa biasa aja ngga sih? lucu banget mukanya kaya bayi."
Kayaknya Nad salah ngomong deh soalnya Junkyu langsung mempercepat langkahnya.
—Nad—
huhu terima kasih yang sudah menunggu Nad💖 maaf kalau lama updatenya. Selamat membaca. Terima kasih juga vote dan komennya, sksksk kalian terbaik🙈🙈🙏😭

KAMU SEDANG MEMBACA
Nad! (ON HOLD)
Fanfictiondisclaimer: cerita mengandung umpatan. memakai bahasa non-baku. Junkyu tau dia ga akan semudah itu buat suka sama seorang gadis. Begitu juga dengan kasusnya dengan Nad. Tidak semudah itu bagi dirinya mengakui kalau dia tertarik pada gadis seperti Na...