Bagian Sepuluh

978 147 10
                                    

"Run, menurut lo kalo ada cowok yang ngasih roti isi coklat ke cewek tandanya apa ya?" Runa menoleh setelah Nad menyelesaikan pertanyaan randomnya. Mereka saling berhadapan dengan Runa yang menyerngit menyatukan kedua alisnya tampak berfikir. Sementara Nad memandangi Runa, kepingin tau pendapatnya.

Mereka sudah di kelas meskipun bel masih 30 menit lagi berbunyi. Kelas juga sudah ramai hanya tinggal beberapa lagi yang belum hadir. Hari ini Nad menggerai rambut sebahunya dan memakai cardigan berwarna army favoritnya.

"PR-nya Pak Gun udah belom? Liat dong." Tanpa menjawab, Runa mengalihkan pandangannya dan segera membuka tas polos berwarna cream yang ia beli bersama Nad dua bulan lalu. Mengeluarkan buku bersampul batik khusus untuk pelajaran Matematika.

Nad yang merasa pertanyaannya diabaikan pun mencebikkan bibirnya. Agak sebal. "Jawab dulu." Tuntutnya sambil sedikit menarik baju seragam Runa membuat gadis itu jengah.

"Siapa sih yang ngasih lo roti coklat?"

Nad tiba-tiba jadi gugup setelah Runa balik bertanya. Bingung mau jujur atau bohong. "Bukan ihhh gue cuman nanya." Jawab Nad akhirnya setelah bergelut dengan otaknya. "Ya tergantung Nad, lo random banget deh. Udah mana buku lo?"

Nad membuka tasnya dan mencari buku bersampul yang mirip dengan punya Runa lalu memberikannya kepada sahabat sejiwanya itu. "Tergantung apanya?"

"Sumpah lo mabok apa sih Nad? Masalah begituan aja nggak tau?" Gemes banget Runa. Dia lalu fokus mencocokkan jawaban yang ada di bukunya dengan jawaban milik Nad. Nggak lama setelah itu Runa mendesak lalu memekik "Loh kok bisa beda...???" Nad kaget tapi refleks melirik bukunya.

"Lo yang bego nih liat di soal tulisannya 4 lo malah 7. Sinting ngerjain PR sambil ngalamunin Yoshi kan lo ngaku aja." Cerocos Nad sambil ketawa ketiwi. Gemes banget.

Runa terkekeh lalu segera mencari alat tulisnya. Mengerjakan ulang. "Kalo misal nih ya Run ini misal aja, cowoknya tuh.... artinya suka sama si cewek ga sih? Atau cuma yaudah ngasih aja gitu?"

Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Nad, Runa menghentikan kegiatan menyalin jawaban dan menatap gadis itu horor. Matanya memincing mulutnya terbuka sedikit, Nad sudah pasang telinga bersiap diamuk Runa. "Lo jangan ganggu gue Astagfirullah Nadddd... Ntar aja nanyanya gue lagi fokus!!!!"

Nad berdecak dan mengeluarkan ponsel dari sakunya. Menghidupkan ponselnya dan membuka aplikasi line. Hanya ada satu notifikasi. Ia membukanya dan brakkkk...

Nad menjatuhkan ponselnya lumayan keras hingga membuat Runa kembali menghentikan pekerjaannya. "Beneran mabok ya lo Nad?" muak banget dia sama kelakuan Nad pagi ini.

"Run, Junkyu nge-add gue di line njir." bisik Nad sesaat kemudian yang sukses bikin Runa sama kagetnya dengan Nad.

-Nad-

Park Jihoon ketawa puas, "Nih udah yaaa." sungut Junkyu mengedarkan sebotol minuman dengan wajah ngga ikhlas. Hari ini Junkyu kalah (lagi) tanding basket. Junkyu jago kok, cuman Jihoon lagi hoki aja.

Jihoon dan Junkyu hari ini tanding basket di lapangan sekolah karena mereka memang belum pulang. Nungguin yang lain biar berangkat ke base camp barengan.

"Thanks bro." ucap Jihoon sambil membuka botol minuman isotonik.

Mereka berdua duduk di bawah ring basket dengan Jihoon yang menikmati minumannya. Dibeliin Junkyu karena cowok itu kalah. Setelah puas, ia menyodorkan minuman yang tinggal seperempat itu ke Junkyu.

Lagi asik-asiknya minum, Jihoon yang memang anaknya suka over react tiba-tiba saja menepuk punggung Junkyu kelewat keras membuat sohibnya itu tersedak. "Jun jun liat gebetan lo tuh lewat." teriaknya nyaring mendengung. Sumpah Junkyu kaya ngerasain sakaratul maut dua detik grgr kelakuan Jihoon.

Baru aja si Junkyu buka mulut buat marahin Jihoon, kalah cepat dengan teriakan maut temannya satu itu. "NAAAADDDD DICARIIN JUNKYUUU NIHHHH HAUS DIA!!" Junkyu melotot dan pelan-pelan menoleh ke arah Nad. Takut Nad jadi marah. Nasib banget emang punya temen kaya Park Jihoon.

Tapi setelah melihat reaksi Nad yang biasa saja dan melenggang pergi dengan muka datar, Jihoon dan Junkyu saling tatap. "Jun kok dia b aja" pertanyaan dari Jihoon belum terjawab karena Junkyu segera menerkam Jihoon dan menghadiahi pria itu dengan jitakan maut.

"HALOOO YOSSS INI GUE, KALO LO MAU KE LAPANGAN BAWAIN GUE GUNTING. GUE MAU NGE-GUNDULIN RAMBUT SI KUPRET. CEPET."

——Nad——

Nad! (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang