4. Penolakan

6.8K 217 1
                                    

Tujuan Gavin saat ini adalah danau yang ada didekat bukit disana ia bisa merasa lebih tenang.

"Kalo sampe Bella hamil maka gua harus tanggung jawab, tapi gimana sama Amber," gumam Gavin.

"Pokok nya apapun yang terjadi gua harus terima," gumam nya lagi.

"Gavin?" merasa dipanggil Gavin menoleh dan melihat teman lama nya. "Lo sama siapa?" tanya wanita itu lagi.

"Gua sendiri, lo sendiri sama siapa?" Gavin balik bertanya.

"Gua sendiri,"

"Sering kesini?" tanya Gavin. Yang diangguki wanita itu. "Kenapa?"

"Biasa masalah keluarga," jawab nya.
"Lo ngapain disini?"

Gavin tersenyum. "Sama, tapi bukan keluarga,"

"Sejak kapan lo balik dari Bandung?" tanya Gavin.

"Minggu kemarin," jawab wanita itu.

Melihat wanita disamping nya itu Gavin jadi ingat masalah nya ia berniat menanyakan masalah nya ini pada gadis itu. "Mir gua mau tanya," ucap Gavin memberi jeda. "Mana yang harus gua pilih antara yang gua sayang sama yang gak bersalah," tanya Gavin pada gadis yang bernama Mira itu.

Mira tertawa. "Gila lo," jawab Mira membuat Gavin menyirit heran.

"Gini, kalo tanya yang kaya gitu gua pilih yang gua sayang lah," jawab Mira santai.

"Alasan?" tanya Gavin.

"Kalo gua pilih yang kita sayang berarti gua emang sayang sama dia, terus kalo pilih yang gak bersalah orang itu pasti korban. Entah korban apa karna korban itu banyak macem nya, jadi gua pilih yang gua sayang lah." jawab Mira.

Mendengar jawaban Mira, Gavin sedikit tidak mengerti makaudnya.

"Lo ngerti gak?" tanya Mira. Gavin menggeleng. Lalu Mira tertawa keras.

"Dodo ah," ucap Mira. Dari pertanyaan Gavin tadi Mira dapat menyimpulkan kalau masalah Gavin adalah perempuan.

Gavin mengambil ponsel nya yang bergetar dari saku celana.

"Hallo," ucap Gavin pada orang disebrang telpon.

"Lo dimana combro? Gua tadi kerumah lu tapi kata kakak lo gak ada," Gavin menghembuskan napas kasar.

"Gua lagi di danau," jawab Gavin.

"Ngapin curut," Kali ini bukan suara Farrel tapi suara Edgar.

"Bunuh diri," jawab Gavin asal.

"Heh gila lo, jangan macem-macem sinting." ucap Farrel.

Setelah itu Gavin mematikan telpon nya sepihak.

"Siapa?" tanya Mira.

"Temen,"

Mira juga mendapati ponselnya bergetar bukan telpon melainkan pesan. Setelah membaca pesan tersebut Mira langsung beranjak berdiri dari duduk nya.

"Mau kemana?" tanya Gavin mendongak.

"Gua harus pergi, duluan ya," jawab Mira lalu melenggang pergi.

Setelah kepergian Mira tadi Gavin memilih untuk melemparkan batu kecil kedalam danau yang ada didepan nya itu.

Ia menoleh kebelakang saat ada yang menepuk pundak nya ternyata itu Farrel, tapi dia sendiri kemana Raka dan Edgar?

Farrel menarik bibirnya keatas. "Gua kira lo beneran bunuh diri," ucap nya santai.

"Gila aja lo kalo gua beneran bunuh diri," ujar Gavin. "Lo sendiri?"

Married In Seventeen [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang