Married In Seventeen [Finish]

8. Menikah?

Mungkin cuma aku yang terlalu
sayang tetapi kamu tidak.

"Udah dong nangisnya gak capek apa? Udah ya lo tuh udah jelek nangis nambah jelek dah," pria itu berujar pada perempuan yang duduk disampingnya sambil menangis.

"G-gue put-putus," kata cewek itu terbata.

"Iya gue juga tau lo putus siapa bilang lo masih pacaran huh," pria ini benar-benar menyebalkan.

"Gue masih sayang sama dia," ucap cewek itu.

"Sadar bego! Masih banyak laki-laki yang peduli sama lo, yang sayang sama lo, tapi lo nya aja terlalu fokus sama cowok brengsek itu sampai lo ngelupain orang yang sayang sama lo, lupain dia lo udah di khianatin padahal selama ini lo selalu setia sama dia, tapi balasan dia ke lo kaya gimana? Lo di selingkuhin kan?!" kata lelaki itu tegas untuk menyadarkan Amber, ya cewek itu adalah Amber dan lelakinya adalah Dava sahabat yang selalu mendengarkan keluh kesahnya Amber.

"Terus gue harus gimana Dav? Rasa sayang gue ke dia itu besar dan gak akan mudah untuk ngilanginnya," ucap amber masih dengan tangisannya.

Dava menatap Amber serius lalu menggenggam tangannya erat.

"Dengerin gue Amber, lo berhak bahagia lupain Gavin, gue tau lo sangat sayang sama dia tapi kalo udah jalannya kaya gini lo gak bisa ngelak. Sekarang lo nangis kaya gini apa Gavin akan kembali sama lo atau dia juga nangisin lo? Belum tentu kan! Oke mungkin Gavin ngerasa bersalah sama lo tapi percaya sama gue besok dan seterusnya dia gak akan mikirin lo lagi karena apa? Karena dia udah menikah dengan Bella ya walaupun keduanya gak saling suka tapi seiring berjalannya waktu perasaan mereka bisa berubah. Masih ada gue yang sayang sama lo." ucap Dava sambil menampilkan senyumnya untuk Amber.

Ya walaupun lo gak pernah sadar, bahkan lo anggap perasaan gue hanya sayang sebagai sahabat padahal lebih tapi gue percaya suatu saat entah kapan lo akan milik gue. Lanjut Dava dalam hatinya.

Dava ini orangnya cuek kepada orang hanya dengan Amber sikapnya berbeda, ketika bersama Amber dia selalu cerewet bahkan bisa saja manja padahal seorang Dava jauh dari kata cerewet.

Amber langsung memeluk Dava, beginilah keduanya Amber yang selalu di sakiti Gavin dan Dava yang selalu setia mendengar keluh kesahnya Amber, sebenarnya Dava pernah mengungkapkan perasaanya untuk Amber tapi cewek itu selalu saja bilang "kita ini sahabat dari kecil gue minta lo sayang sama gue cuma sebatas sahabat gak lebih" demi Amber Dava selalu menyembunyikan semuanya agar mereka bisa selalu bersama, perjuangan.

"Maksih Dav karena lo selalu ada buat gue, makasih juga lo sayang sama gue, gue gak tau lagi kalo gak ada lo mungkin gue udah nyerah sama masalah ini, gue sayang sama lo Dav sahabat terbaik gue," ucap Amber di sela-sela pelukannya.

Dava mengukir senyum lalu mengangguk berusaha menguatkan hatinya saat mendengar ucapan Amber barusan.

Selalu itu yang lo bilang amber, udah hafal ko, gue harap ini terakhir kalinya gue liat lo nangis karena lelaki yang sama. - batin Dava.

Karena Amber yang kelelahan karena menangis dia tertidur di pelukannya Dava.
.
.
.

Pagi ini tempat yang di sewakan untuk acara pernikahan Gavin dan Bella sudah banyak di datangi tamu undangan, ya walaupun hanya teman dekat Bella dan Gavin lalu kerabat bisnis orang tua keduanya.

Ya acara pernikahan mereka berlangsung di daerah puncak mereka sengaja memilih tempat terbuka dan jauh dari kota karena agar tidak terlalu banyak yang mengetahui.

Bella masih terdiam di dalam kamarnya dia masih tidak menyangka bahwa dia akan menikah secepat ini, Bella sudah rapi menggunakam gaun pernikahan dan hiasan lainnya hanya tinggal menunggu acaranya berlangsung sekitar 15 menit lagi.