Sebenernya mls up, soalnya sepi bgt gak rame. Tapi aku baik hati dan tidak sombong, jadi aku update.
Ramein yaaaaaaaaa.
Selamat membaca :)Setelah satu bulan kepergian Gavin. Bella memutuskan untuk tinggal di Bandung, awalnya Satria dan Tiva melarang keras. Karena Zelle masih balita. Tapi, keputusan Bella sudah bulat. Dia tetap pergi dengan Zelle.
Sekarang sudah empat tahun lima bulan Gavin pergi. Selama itu juga Bella tinggal di Bandung, Bella membesarkan Zelle sendiri. Tanpa bantuan siapa-siapa. Dia menolak kepada siapa pun yang ingin membantunya.
Rumah yang Bella tempati memang tidak begitu luas, hanya satu lantai. Tapi cukup untuk Bella dan Zelle tinggal.
Zelle tumbuh dengan baik, dia bahkan sangat sopan. Sekarang umur Zelle lima tahun menuju enam tahun, dia sangat senang akan masuk sekolah dasar. Yang Bella syukurkan, Zelle tak pernah menanyakan soal Gavin. Tepatnya setelah hari itu.
Pernah satu hari sepulang sekolah TK, Zelle bertanya pada Bella. "Daddy Zelle dimana?" tanyanya waktu itu.
Bella tak menjawab. Lebih tepatnya dia bingung mau menjelaskan dari mana, pastinya Zelle tidak mengerti. Jadi Bella tidak menggubris pertanyaan Zelle.
Pagi ini Zelle terus merenggek, karena hari ini ulang tahun Zelle yang ke 6 tahun. Dia terus meminta Bella untuk membuat kue, dan mengundang teman sebelah rumahnya untuk datang.
"Mom, cepet bikin."
Bella menghela napasnya pelan. "Sabar Zelle, tunggu sebentar. Kerjaan Mommy belum selesai. Bentar lagi juga harus ke butik." sahut Bella sambil merapikan kertas-kertas yang bergambar desain baju.
Ternyata, bakat milik Tiva yang bisa menggambar dan menjahit. Turun pada Bella, sekarang Bella bekerja di butik milik temannya.
"Ish! Kok gitu sih? Zelle kan enam tahun hari ini!"
Bella terkekeh. "Iya sayang, Mommy tau,"
Zelle naik ke meja. "Terus kenapa ke butik?!"
"Mommy ke butik, harus ngasih desain ini. Sekalian mau ambil barang," jelas Bella. "Ayok, Zelle ikut."
Zelle turun dari meja. "Pake bandana." katanya.
Segera Bella mengambil bandana dan memasangkannya dikepala Zelle. Setelahnya mereka pergi menuju butik, yang memang agak jauh dari tempat mereka tinggal.
Beberapa menit perjalaan. Akhirnya mereka tiba dibutik, butik itu tidak besar tidak juga kecil. Hanya ada lima orang pekerja termasuk Bellla.
"Mbak, ini desainnya." Bella menyerahkan kertas bergambar itu pada wanita yang sedang memilih kain.
"Kerjaan kamu udah selesai semua?" tanyanya.
Bella mengangguk. "Udah," jawab Bella. Bella berjalan menuju meja tempatnya menjahit. Dan mengambil papperbag hitam. "Aku pulang dulu ya," pamit Bella yang diangguki wanita tadi.
"Bye Aunty!" Zelle melambaikan tangannya.
"Bye Zelle."
Saat dipertengahan jalan. Bella berhenti, membuat Zelle menatap wajah Bella. "Kenapa berhenti Mom?"
"Kita beli bahan-bahan buat bikin kue dulu," jawab Bella.
Mata Zelle berbinar. "Yeay!"
.
.
.Setibanya di rumah. Bella langsung sibuk membuat kue ulang tahun untuk Zelle. Zelle? Dia sibuk memainkan tepung, membuat pakaian nya jadi putih, dan dibeberapa titik wajahnya juga berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married In Seventeen [Finish]
أدب المراهقينKejadian di suatu malam membuat Bella harus mengorbankan masa depan nya. kejadian pada malam itu membuat Gavin benci pada dirinya sendiri. Apa yang harus Gavin lakukan untuk menebus kesalahan nya pada Bella? Dan apa yang harus Bella katakan pada k...