"Mau makan gak?" tanya Gavin pada Bella saat mereka hampir melewati ruang makan.
"Mau," jawab Bella lalu Gavin membawanya keruang makan.
"Tunggu biar aku siapin dulu," Gavin berucap.
Bella mengedarkan pandangannya. "Bibi mana?" tanya nya.
"Gak tau," jawab Gavin sambil menaruh piring berisi nasi dan lauk dihadapan Bella.
"Lo gak makan?" tanya Bella pada Gavin yang dijawab gelengan.
"Bentar ya aku ganti baju dulu," Bella mendongak pada Gavin yang berlalu menaiki tangga.
"Baru pulang Bell?" Bella menoleh pada Sherly yang ikut duduk meja makan.
"Iya, kakak gak kerja?" jawab Bella sekaligus bertanya.
"Libur," jawab Sherly sembari memasukan sepotong kue pada mulutnya.
"Kak Adena kok gak keliatan?" tanya Bella lagi.
"Palingan juga pergi sama temennya." jawab Sherly. "Kok jam segini baru pulang sih Bell? Biasanya juga gak sampe sore banget." sambungnya.
Bella menatap pada Sherly. "Eh eum. Tadi kerumah Mama dulu," jawab Bella.
"Gak berantem kan sama Gavin?" tanya Sherly was-was.
"Enggak kok. Bella cuma kangen sama Mama," Bella memaksakan senyum.
"Gak tau kenapa ya, kakak ngerasa bersalah sama kamu Bell. Padahal Gavin yang berbuat," aku Sherly memandang ke Bella dengan lekat.
"Kakak bilang gitu justru aku yang gak enak jadinya," ujar Bella membuat Sherly menyirit.
"Lah kenapa kamu yang gak enak? Kamu kan korban,"
Bella membuang napasnya gusar. "Kakak tau kan kalo Gavin punya pacar? Dari situ juga Bella ngerasa jahat sama Amber. Amber juga korban menurut Bella,"
Sherly tersenyum simpul. "Berarti Gavin yang jahat disini."
Setelah itu Bella beranjak dari duduknya dan membawa piring yang kosong itu lalu ditaruh di tempat cuci piring.
"Bella keatas dulu ya kak," ucap Bella saat melewati Sherly. Sherly hanya mengganguk.
"Gavin emang keterlaluan." Sherly bergumam.
Saat Bella menaiki tangga dia berpapasan dengan Gavin pria itu hanya beridiri dipertengahan tangga.
Bella membulatkan mata saat tangan Gavin mengelus singkat perut Bella, kemudia pria itu melenggang pergi.Bella menatap kepergian Gavin. Lalu kembali melangkah menaiki tangga.
.
.
.Tujuan Gavin saat ini adalah danau yang ada didekat bukit, entah apa yang ada dipikiran pria itu dia hanya ingin sendiri untuk sesaat.
Tak henti-hentinya pria itu melempar batu kecil kedalam danau. Saat hendak kembali melempar ia mendongak mentap orang yang baru saja memegang pundak nya.
"Gak sama Bella?" tanya orang itu. Gavin tak menjawab melainkan memeluk orang itu dengan erat.
Amber, wanita itu membulatkan matanya saat Gavin dengan tiba-tiba memeluknya.
"Kenapa Vin? Kalian lagi ada masalah?" tanya Amber melepas pelukanya. "Gue udah gak ada hak buat peluk lo Vin," ucapaan Amber sukses membuat Gavin tercengang.
"Salah kalo gue peluk lo? Gue kangen sama lo Amber." aku Gavin menatap Amber lekat.
"Gue gak enak sama Bella kalo lo gini, kesannya gue kaya masih ngarepin lo." kata Amber membuang muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married In Seventeen [Finish]
Genç KurguKejadian di suatu malam membuat Bella harus mengorbankan masa depan nya. kejadian pada malam itu membuat Gavin benci pada dirinya sendiri. Apa yang harus Gavin lakukan untuk menebus kesalahan nya pada Bella? Dan apa yang harus Bella katakan pada k...