5. Melihat dia bahagia

6.4K 201 0
                                    

Gadis yang tengah berdiri dihalte itu mendongak keatas menatap langit yang mendung lalu melirik pergelangan tangan kirinya yang dilingkari oleh arloji, ia mendengus saat melihat jarum jam itu menunjukan pukul 14.35 sebentar lagi akan hujan tapi bus belum juga datang bahkan tak ada satu angkutan umum yang lewat.

Pandangan nya mengedar lalu menangkap sosok yang ia kenal, dia berdua sesekali mereka tertawa membuat gadis yang memperkatikan mereka itu terasa sesak. Ingin rasanya menangis saat itu juga melihat dia yang dicinta selama ini berdua dengan wanita yang mungkin adalah kekasihnya.

Tanpa permisi cairan bening yang berasal dari mata itu turun begitu saja, bersamaan dengan turunnya hujan dengan lebat seakan mendukung suasana hati seorang Bella. Bella terus memperhatikan kedua orang itu yang kini sedang berada dibawah derasnya hujan wanita itu terus tertawa membuat Bella memutar bola matanya. Jengah.

Tak lama ponsel Bella bergetar dan melihat si penelpon.

"Halo,"

"Lo masih dimana? Kok gak ada dirumah?" tanya seseorang disebrang telpon.

"Masih dihalte, gak ada bus lewat," jawab Bella.

"Yaudah gua kesana ya,"

"Gak usah gua bisa sendiri kok,"

"Tapi ini kan hujan Bell, belum tentu ada bus lewat,"

"Ya ampun Jeslyn gua bisa nunggu sampe bus lewat, lagian lo ngapain sih pake acara kerumah gua segala?"

"Ya elah udah tunggu aja bentar lagi gua sampe, gua kan mau numpang makan dirumah kaga ada yang masak," setelah itu sambungan telpon terputus. Bella menghembuskan napas kasar.

Pandangan nya masih tertuju pada dua orang yang sedang tertawa dibawah hujan. Tampak sangat bahagia. Bella tersenyum miris.

Apa boleh buat Bella tidak mungkin merusak kebahagiaan mereka.

"Udah lah Bell, mereka udah bahagia," Bella menoleh dan mendapati Jeslyn yang berdiri disampingnya.

"Ayo balik," ajak Bella kemudian masuk kedalam mobil Jeslyn.

"Jes, ayo." panggil Bella pada Jeslyn yang masih memperhatikan dua orang itu. Setelahnya Jeslyn langsung masuk mobil.

Selama diperjalaan pulang Bella dan Jeslyn hanya berdiam tak ada yang membuka suara mungkin mereka sibuk berpikir. Entahlah.

Jeslyn menoleh kearah Bella. "Kenapa lo tadi nolak pulang sama gua?"

"Gua gak nolak, kalo nolak gua gak duduk disini." jawab Bella tanpa mengalihkan pandangannya. Jeslyn menghembuskan napas nya kasar.
"Bukan gitu, tadi pas bubar sekolah lo gak mau balik sama gua malah milih balaik naik bus," ujar Jeslyn. "Mobil lo kemana?" tanya Jeslyn.

"Disita,"

Spontan Jeslyn langasung terlonjak kaget tak biasanya mobil Bella disita.
"Kenapa?" tanya nya lagi.

"Gua gak balik waktu malam itu," jawab Bella membuat Jeslyn menyirit.

"Malam yang mana?"

"Gua lagi gak mau bahas itu Jes," ucap Bella sambil menghembuskan napas nya. Jeslyn hanya mengangguk.

"Gua nginep ya," pinta Jeslyn saat sudah didepan rumah Bella.

"Iya," mendengar jawaban Bella sontak Jeslyn tersenyum.

"Boleh ajak Arla sama Livy kan?" tanya nya.

"Boleh," detik itu juga Jeslyn langsung menghubungi Arla dan menyuruhnya menginap dirumah Bella lalu membawa Livy.
.
.
.

Married In Seventeen [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang