10. Pembelaan

6.8K 207 5
                                    

Bella masih mematung. "Ada baby nya emang gak papa? Nanti kejepit." ucap Bella menatap Gavin.

Gavin tercengang dengan ucapaan Bella bingung ingin jawab apa. "Gak papa kali," ucapnya menaikan bahu.

Mendengar ucapaan Gavin Bella menaikan bahu juga. "Bodo amat lah," gumamnya pelan lalu naik pada punggung Gavin.

Gavin ternganga dengan reflek tangan nya menahan tubuh Bella lalu berjalan kembali menuju supermarket.

"Vin gue berat gak?" tanya Bella.

"Gue jawab jujur apa bohong nih?" Gavin balik bertanya.

"Ihh. Jujur lah," jawab Bella kesal.

"Jujur ya badan lo itu berat," ucap Gavin terkekeh.

"Parah banget sih lo. Jahat." cerca Bella.

"Lah elu sendiri yang minta gue jawab jujur," balas Gavin.

"Bodo ah." Bella memutar bola matanya lalu kepalanya menyandar pada pada pundak Gavin.

"Sampe nih," kata Gavin menurunkan Bella. Tanpa babibu lagi Bella berlari masuk minimarket.

"Jangan lari Bell tar jatoh." ucap Gavin sedikit teriak tapi tak digubris oleh Bella.

Gavin menghela napasnya lalu berjalan masuk mengikuti Bella.

"Ambil satu aja," Gavin berucap pada Bella yang sedang memilih es krim.

"Ihh Gavin pelit." cibir Bella menautkan alisnya.

"Bukan gitu nan-" perkataan Gavin terpotong oleh ucapaan Bella.

"Bodo amat." ucap Bella lalu berjalan kearah kasir sambil membawa beberapa bungkus es krim.

"Gavin bayar!" ucap Bella pada Gavin yang masih mematung ditempatnya.

Lalu Gavin langsung menghampiri Bella yang berada dikasir dan membayar es krim yang Bella beli.

"Ayo pulang," ajak Bella yang mendadak lembut Gavin hanya mengangguk saja lalu berjalan disamping Bella.

"Nih pegang, gak boleh mau ya." kata Bella pada Gavin.

"Iya," balas Gavin.

Sepanjang jalan pulang Bella terus memakan es krim nya saking asiknya dengan es krim Bella sampai tak ingat jika disampingnya ada Gavin yang terus ia cueki.

"Asik amat sih Bell ampe gue gak dianggap," ucap Gavin miris.

"Ganggu aja lo." sentak Bella membuat Gavin kaget.

Setelahnya Gavin hanya diam memperhatikan Bella yang sedang menjilati es krim coklat. Begitu juga dengan Bella yang diam sambil menjilati es krimnya.
.
.
.

"Kalian abis dari mana?" saat Gavin membuka pintu rumah mereka sudah disuguhkan oleh pertanyaan yang keluar dari mulut Adena.

"Cie-cie abis pacaran ya," Sherly menimpali sambil menggoda.

"Apaan sih lo." balas Gavin sementara Bella hanya diam.

"Kalian abis dari mana? Pergi kok gak bilang-bilang," sontak mereka ber-empat menoleh pada Zeline yang sedang menuruni tangga.

"Cari makan," jawab Gavin.

"Yaudah sana tidur udah malam kasian Bella nya," suruh Zeline.

"Ayo Bell," ajak Gavin menggandeng tangan Bella membuat Bella membulatkan matanya.

Tak ada protesan dari Bella ia hanya melangkah mengikuti Gavin, Bella terus memperhatikan tangannya dan tangan Gavin yang saling terpaut satu sama lain. Saat Gavin menggandeng tangannya ada desiran aneh pada tubuh Bella membuat jantung sang empu berdetak tak karuan.

Married In Seventeen [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang