Keadaan Bella saat ini tidak bisa dibilang baik baik saja, pakaian sedikit lusuh juga rambut yang berantakan. Disini dia saat ini parkiran bawah tanah, menangis seorang diri teman temannya tidak ada yang tau keadaan nya saat ini munggkin mereka masih sibuk dengan dunia nya.
Suara ponsel berbunyi membuat Bella melihat siapa yang menelpon nya ternyata telpon dari Livy. Ragu ragu dia ingin menjawab tapi dia takut Livy bertanya ada dimana, akhirnya Bella menjawab telpon itu.
"Bell, lo dimana?" benar dugaan Bella.
"Gua ada di parkiran, tolong lo kesini gua takut, hiks.." Jawab Bella sambil terisak.
"Lo gak papa kan? Oke gua kesana,"
"Tapi lo gak boleh bawa Jeslyn sama Arla," Pinta Bella disela isakannya. Dapat terdengar bahwa Livy mengatakan iya.
"Bell lo gak papa kan?" Entah Livy datang dari mana dia langsung memeluk Bella.
"Gua takut, hiks.. hiks,"
"Cerita sama gua lo kenapa?" Tanya Livy lagi.
"Gua gak bisa cerita sekarang," Ucap Bella parau.
"Yudah kita ke balik ya, gua anter lo balik," Ajak Livy sambil membantu Bella berdiri.
"Vy, boleh gak gua pulang ke rumah lo?" Tanya Bella.
"Boleh," Ucap Livy mengangguk.
Mereka pulang menaiki taxi.
.
.
."Bell lo kenapa dari tadi nangis terus?" Tanya Livy hati hati saat mereka sudah berada dikamar Livy.
Bella tidak menjawab pertanyaan Livy, dia masih menangis.
"Gua ambil air minum dulu," Ucap Livy kemudian belalu.
Saat Livy kembali dia datang dengan Jeslyn dan Arla.
Jeslyn dan Arla yang melihat Bella mengis mereka langsung berlari menghampiri Bella.
"Bell lo kenapa?" Tanya Arla.
"Cerita sama kita lo kenapa?" Jeslyn ikut bertanya.
"Nih, minum dulu biar tenang," Ucap Livy sambil memberikan segelas air putih.
"Bell?" Panggil Jeslyn pelan.
Bella tidak menjawab dia masih menangis dipelukan Livy.
"Kalo lo gak mau cerita sekarang juga gak papa kok," Kata Livy.
"Yudah sekarang lo istirahat aja," Suruh Arla.
Setelah di pastikan Bella terlelap Jeslyn bertanya pada Livy.
"Sebenernya kenapa sih?" Tanya Jeslyn.
"Iya gua penasaran nih," Arla menimbrung.
"Gua juga gak tau, tadi waktu gua balik ke meja bar Bella tuh udah gak ada. Gua panik banget gua coba hubungi dia tapi gak aktif, terus gua juga cari ke tempat dansa tetep gak ada. Pas udah jam dua belas baru dia bisa dihubungi. Pas gua tanya di mana dia jawab kalo dia tuh diparkiran dia jawab sambil nangis. Pas gua udah sampe parkiran gua liat dia lagi nangis sambil duduk di bawah keadaan nya tuh gak baik, baju lusuh rambut berantakan, gua yang liat itu panik gua takut dia kenapa napa. Gua juga udah tanya berkali kali sama dia tapi dia gak jawab palingan juga dia jawab kalo dia tuh takut." Setelah mendengar penuturun dari Livy, Arla dan Jeslyn langsung menyimpulkan kalau Bella itu mabuk berat.
"Apa munggkin Bella mabuk berat?" Tanya Arla.
"Bisa jadi tuh," Ucap Jeslyn setuju.
"Kalau Bella mabuk berat kenapa dia nangis, kan dia yang minum," Benar apa yang dikatan Livy, kenapa Bella harus menangis. "Atau jangan jangan minuman yang cowo itu kasih ada rancunnya," Tebak Livy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married In Seventeen [Finish]
Novela JuvenilKejadian di suatu malam membuat Bella harus mengorbankan masa depan nya. kejadian pada malam itu membuat Gavin benci pada dirinya sendiri. Apa yang harus Gavin lakukan untuk menebus kesalahan nya pada Bella? Dan apa yang harus Bella katakan pada k...