35. terbongkar

4.5K 176 29
                                    

Saat ini Livy sedang berada dikamar Bella, gadis nampak sangat menekuk wajah semenjak datang. Bella juga bersikap waspada.

"Bentar ya Vy, gue mau bikin susu buat Zelle," kata Bella, dia membawa Zelle dalam gendongannya. Livy mengangguk.

Setelah Bella keluar, Livy berjalan kearah meja rias, diambilnya sebuah lembaran tebal seperti undangan. Tepat saat membalik dan membaca nama yang tertera, air mata Livy luruh.

Jadi besok...

Livy berlari menuruni anak tangga, Bella yang keluar dari dapur mencegat Livy. "Mau kemana Vy?"

Livy mengangkat undangan yang ada ditangannya, setelahnya gadis itu kembali berlari.

"Livy tunggu." Bella ikut berlari dengan Zelle yang masih setia pada gendongan Bella.

"Livy!" Bella terus berteriak, hingga Livy keluar dengan mobilnya.

Segera Bella mengambil alih kunci yang dipegang oleh sopir pribadi, Bella juga menyerahkan Zelle pada asisten rumah tangga yang sedang menyapu. "Titip Zelle ya bi," wanita setengah tua itu mengangguk.

Bella mengendarai mobilnya cepat, mengejar Livy yang masih ada dipenglihatannya. Begitu keluar dari gerbang komplek Bella memacu mobil diatas rata-rata.

Dia terus mengikuti mobil milik Livy. Lumayan lama berkendara, hingga mereka tiba dikediaman Farrel. Livy keluar dari mobil begitu juga dengan Bella.

"Vy, lo apa-apaan si?" Bella mencekal lengan Livy yang hendak masuk kedalam gerbang rumah Farrel.

"Lo yang apa-apaan! Gak ngasih tau gue!" bentak Livy sambil menghempas lengan nya yang dicekal Bella.

Livy berlari masuk, Bella tetap mengikuti. Tepat saat dipintu utama Livy berhenti, Bella menatap Livy dari samping lalu menoleh kearah dalam rumah.

Sontak semua orang yang ada didalam rumah menoleh pada Livy dan Bella. Farrel menatap Livy yang berlinang air mata, ingin rasanya Farrel memeluk tubuh Livy.

"Ayo Vy," Bella menarik pelan lengan Livy agar pergi dari sama.

Livy menggeleng pelan, gadis itu berjalan masuk, pandangan heran terus terpancar dari orang-orang yang lebih dewasa dari mereka.

Bella ikut masuk tepat dibelakang Livy, Bella juga melihat wajah suaminya yang seolah bertanya; kenapa ke sini? Bella menggeleng pelan pada Gavin.

"Kalian selesaikan masalah kalian dulu aja." ucap Werry--ibunya Farrel, semua orang dewasa disana beranjak pergi termasuk orang tua Amber.

Livy menatap Farrel tak percaya. "Kenapa lo gak bilang Rel?" tanya Livy tenang.

Farrel diam.

Kali ini Livy menatap Amber. "Lo ada masalah apa sih? Kenapa selalu ganggu hubungan orang? Gue punya salah sama lo?" Livy menatap Amber lekat.

"JAWAB!" Bella menenangkan Livy.

"Mending lo balik Vy," Livy melirik Farrel, cewek itu tersenyum iblis.

"Gue gak bakal pergi sebelum lo jelasin semuanya. Lo bilang lo cinta sama gue, lo bilang lo bakal setia. Lo bilang lo sayang sama gue. MANA SEMUA ITU?!" ujar Livy. Emosinya udah diatas kepala.

"Ini semua bukan salah Farrel Vy." Livy mendelik.

"Gue gak minta lo yang jelasin bangsat!"

"LIVY!" teriakan Farrel tak urung membuat Livy takut, justru gadis itu malah tertawa mengejek.

"Gue udah bilang sama lo. Mending lo balik," ucap Farrel ketus.

Livy berjalan mendekat pada Farrel.

Married In Seventeen [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang