15. Rescue

467 35 0
                                    

Taylor Swift - You Need to Calm Down

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taylor Swift - You Need to Calm Down

"Well, mungkin lo bisa kasih gue jalan?"

Gue mendelik, berharap Alava---yang masih terkejut dengan kenyataan bahwa Arjuna menyatakan perasaannya di hari ulang tahunnya---nggak menggubris atau bahkan mengusir Archie. Tapi, hidup ini memang selalu punya cara buat mengejutkan gue. Dengan penuh penghormatan, Alava memberikan jalan untuk Archie masuk ke ruang tengahnya, padahal sudah jelas kalau Archie nggak diundang di pestanya. Membiarkan Archie yang berjalan mendekat, gue malah menaruh perhatian pada Anthares yang kini hendak pergi.

"Res?"

Anthares menatap gue dengan wajah datarnya, seolah nggak berminat berbicara.

"Mau kemana?" tanya gue, ketika gue lihat kini Ares berdiri dan hendak meninggalkan gue sendiri.

Cowok itu menarik tangan gue, membuat gue yang tadinya duduk terpaksa berdiri tepat didepannya.

"Selama ini, gue kira lo meraih tangan gue balik." Katanya, masih nggak melepas tangan gue.

"Dan pada kenyataannya lo memang meraih tangan gue balik."

Gue menatap Anthares tak mengerti, "Res---"

"Gue bodoh, karena berpikir lo meraih tangan gue untuk menggenggamnya." Anthares tertawa miris, "padahal lo meraih tangan gue untuk mendorong gue menjauh."

Gue menunduk, membiarkan Anthares melangkah pergi dengan mata yang mulai berair. Namun, entah dirasuki apa, tiga detik kemudian gue mengangkat kepala, menemukan Anthares berjalan dengan langkah lambat menuju teman-temannya.

"ANTHARES, PLEASE DON'T GIVE UP ON ME."

Yah, setelah meneriakkan kalimat yang berpotensi mempermalukan Ares itu, gue dibuat bimbang untuk berterima kasih atau justru marah ketika Archie Orion menarik gue keluar dari pesta ulang tahun Alava.

"TANGAN GUE SAKIT, ARCHIE!"

Archie berhenti menarik gue, tepat ketika gue merasa ada seseorang yang berdiri di belakang gue.

"Lo kalo mau cari ribut jangan di sini, Bro."
Itu Anthares, cowok itu dengan penuh percaya diri mengambil posisi di depan gue, menutupi tubuh gue dengan tubuh jangkung dan bahu lebarnya.

"Yang cari ribut siapa? Its always been you, Adi Dharma. Pulang sana, lo nggak pantes buat Nazza."

Anthares mendengus, "gue tahu lo marah sama gue gara-gara meninggalnya Kani. But, please, Man, lo pikir gue yang nyabut nyawa dia?"

Archie mulai emosi, cowok itu menatap Ares tajam dengan kedua tangan yang mengepal kuat, begitu pula dengan Anthares. Jujur, gue agak takut melihat mereka bertengkar secara langsung kayak gini. Gue juga nggak punya pilihan lain kecuali diam dan berharap tak ada baku hantam yang akan terjadi.

AntharesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang