16. The Beginning

436 36 4
                                    

BTS, Zara Larsson - A Brand New Day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BTS, Zara Larsson - A Brand New Day

Suara gorden yang dibuka dengan penuh paksaan dan cahaya matahari yang perlahan masuk menjadi kombinasi sempurna yang akhirnya bisa mengakhiri mimpi indah gue.

"Bangun, Sa!"

Mengusap mata, gue heran ketika yang kini gue lihat adalah Nenek. Sungguh, Nenek tak biasa membangunkan gue dengan cara selembut ini. Biasanya dia selalu membawa sapu dan mempertemukan gagangnya dengan pantat gue.

"Kalo Nasa nggak mau nyesel, bangun sekarang!"

Gue langsung bangkit, bergegas menguncir rambut gue dan membereskan tempat tidur sebelum kemudian meluncur ke toilet untuk mandi. Dan ketika gue tak sengaja melihat jam, gue dibuat menganga hingga nyaris menabrak pintu karena saking kagetnya.

6.30

Dari rumah gue ke sekolah saja butuh waktu kurang lebih 20 menit, belum termasuk menyimpan motor di parkiran, belum juga menyebrang jalan yang susahnya minta ampun, belum lagi bersalaman dengan OSIS yang berjaga di belakang gerbang. Apalagi, gue belum mandi sekarang.

Semua ini karena Pak Eno, tentu saja. Guru matematika wajib itu memang sangat susah dimengerti. Ia hanya akan menjelaskan materi dalam waktu yang sangat amat singkat, lalu menyelesaikan sisa jam pelajarannya---yang tentu masih lama sekali---dengan memanggil nama siswa yang ia mau untuk maju ke depan dan mengerjakan soal.

Sebagai murid tahu diri dan kerap kali dipanggil untuk maju ke depan, gue melakukan tindakan preventif dengan cara mengerjakan semua latihan soal bagian Turunan di buku paket semalam. Karena jumlahnya banyak dan tingkat kesulitannya benar-benar menyebalkan, gue sampai harus begadang. Jelas ini yang menyebabkan gue jadi kesiangan paginya.

Sungguh, gue nggak akan memaafkan Pak Eno kalau dia tak memanggil nama gue untuk maju ke depan nanti.

Setelah mandi dan memakai seragam, kaus kaki, dasi, dan segala tetek bengek lainnya, gue segera meraih tas---yang untungnya sudah gue siapkan semalam---lalu berniat keluar rumah dan membuka garasi untuk mengeluarkan motor sebelum gue dibuat kaget ketika melewati ruang tamu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AntharesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang