"Get well soon, Honeybee. I love you more than you love me. It's crazy, aku tidak tau kenapa hatiku terasa sakit saat melihatmu bersama pria lain atau saat kau bicara tentang sahabat, yaitu status kita. Aku tidak bisa jauh dari mu, aku khawatir bahkan saat kau jauh dari jaungkauanku. I don't know why it's happened, Nat. It feels crazy when you're not around me." Steve tampak memberi jeda.
"You really make me crazy. It feels like i can't live without you." Ujar Steve lagi lalu terlelap.
🌞
Degup jantung Natasha meningkat, ia merasa aneh dan sesak nafas. Entah kenapa ucapan Steve membuatnya merasakan perasaan aneh ini. Ia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Kecupannya pun membuat wanita itu entah mengapa merasa nyaman dan tenang.
Sebenarnya dari tadi wanita itu belum tertidur. Ia masih belum mengantuk karena belum lama ia bangun dari tidurnya.
Natasha menengadahkan kepalanya, menatap Steve dengan wajah polosnya yang tertidur. Natasha benar-benar terpaku oleh Steve sekarang. Melihat wajahnya dapat membuat darahnya berdesir menciptakan rasa yang menggelitik hatinya. Ia merasa tenang, amat tenang.
"I love you too, Old Man. Aku juga tidak tau kenapa aku merasakan perasaan aneh ini saat kau mengatakan hal tadi. Perlakuan kecilmu dan kecupanmu bahkan dapat membuatku merasa nyaman dan tenang. Thanks, i never felt like this before and i love it. Aku tidak pernah merasakan ketenangan dan kedamaian seperti ini dalam hidupku. It's insane. I don't know how did you do that, Steve. Ini seolah-olah juga aku tidak bisa hidup tanpa-mu." Natasha memberi jeda. Tenggorokannya terasa tercekat. Sebutir air akhirnya lolos dari kelopak matanya.
Bertahun-tahun hidup dikelilingi musuh, bertahun-tahun membunuh, menguntit, dan melakukan hal buruk lainnya. Tidak ada yang mau itu, pasti tidak ada. Begitu juga Natasha.
Coba sewaktu itu ia mempunyai cukup tenaga untuk memberontak, untuk lolos, untuk pergi dari tempat itu dan menciptakan sendiri hidupnya agar dapat menjadi orang baik. Tetapi itu sudah terlambat, tidak ada lagi kesempatan baginya. Sekali pembunuh ya pembunuh, sekalinya orang jahat ya orang jahat. Sudah seperti hukum alam, bukan? Memang itu yang sudah melekat pada jiwa penghuni bumi ini. Itu membuat pandangan Natasha juga cukup berubah mengenai dunia ini.
Ia tidak pernah merasakan cinta sebelumnya, sampai akhirnya bertemu seorang pria yang mengeluarkan dirinya dari sebuah lubang tergelap dan terkelam. Membantu Natasha keluar dan mendampinginya sehingga bisa menjadi Natasha yang lebih baik, seperti sekarang.
Nick membuat Natasha dapat mengubah pandangan hidupnya menjadi lebih baik, mengajarkan hal baik, membuatnya merasakan kasih sayang, dan yang terpenting memberinya kesempatan untuk menjadi orang baik sekali saja. Walaupun pekerjaannya kadang tetap membunuh, tetapi ini dilakukan untuk melindungi masyarakat. Sedangkan dulu ia membunuh untuk menguntungkan orang yang jahat, egois, dan serakah.
Yang terpenting adalah Nick membuat Natasha merasakan dirinya berada di tengah-tengah keluarga. Ya, keluarga kecil yang dibuat Nick ini setidaknya dapat membantunya merasakan apa itu keluarga, walaupun tidak sedarah dan sekandung, walaupun tidak ada ibu dan ayah, walaupun tidak memiliki kakak atau adik. Tetapi baginya keluarga kecil ini cukup baginya. Tidak harus repot-repot, Natasha tetap bersyukur masih diberi kesempatan.
Anggap saja Nick adalah ayah dan ibunya yang memiliki 6 orang anak, yaitu Tony, Steve, Natasha, Clint, Thor, dan Bruce.
"Thank you for protecting me, make my life sweeter and better. Lucky to have you, Honeyboo." Lanjut Natasha lalu menyeka air matanya. Ia mengecup dahi Steve lalu kembali berbaring. Ia memeluk Steve dengan sangat erat, tidak mau melepasnya seolah-olah itu adalah hari terakhirnya bersama Steve.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance - Romanogers
FanfictionNatalia Alianovna Romanova alias Natasha Romanoff. Seorang agen wanita tangguh dan pemberani dari S.H.I.E.L.D. yang dikenal sebagai Black Widow. Ia lahir dan didik dengan keras oleh sebuah Yayasan di Rusia, membuatnya menjadi mata-mata yang dipaksa...