Chance 🌞 : 12

810 95 42
                                    

Warning : kata-kata tidak baku!

⚠️

Sudah dua bulan sejak kejadian itu, Natasha dan Bruce semakin dekat. Membuat Tony dan Pepper kecewa karena sudah lama tidak menyaksikan adegan romantis dari pasangan R yang mereka harapkan itu, bahkan sekarang mereka sudah sangat jarang bertegur sapa. Tak ada yang tau permasalahan pasti mereka kecuali Clint. Tetapi semua orang di Avengers Tower akan merinding bila ada Natasha dan Steve di suatu tempat yang sama. Tatapan dingin Natasha itu yang selalu mengintimidasi, padahal hanya ditunjukkan untuk Steve.

Sudah dua bulan juga pria itu uring-uringan sendiri karena merasa sangat tidak nyaman sekarang. Selain karena wanita itu selalu menatap dingin padanya, ia juga rindu pada semua hal manis yang biasanya dilakukan wanita itu pada dirinya. Steve merutuki dirinya sendiri, kapan sih ia akan berani mengakhiri semuanya? Apalagi sekarang Natasha sudah mulai dekat dengan Bruce, bisa kecolongan start dia nanti.

Sedari tadi pria itu hanya guling-guling di kasurnya yang empuk sambil merengek sendiri.

"Adoohh, gue bego banget si." Gumamnya berulang kali. Oh iya, semua anggota Avengers itu sebenarnya belum tahu panggilan-panggilan keren seperti lo-gue, bego-goblok, dan lain-lain. Mereka masih kaku, make Bahasa Inggris lah, make kata-kata baku banget lah. Yaampun, Steve ini tua-tua tapi gahol emang ya.

"Apa gue minta maaf aja ya?" Gumamnya lagi dengan posisi terduduk di pinggiran kasur. "Ah, tapi Natasha kan susah maafin orang. Kalau udah gini, baliknya dia susah." Ucapnya menimang-nimang lalu berguling-guling di kasur lagi.

"Buset, gaul amat gue ya, dari tadi bahasanya." Gue harus ajarin yang lain nih. Oh iya, apa minta tolong Tony aja ya? Oke deh, oke." Ucapnya sendiri sambil terkekeh-kekeh sendiri membayangkan betapa gaulnya dirinya dan reaksi teman-temannya nanti jika ia mengajari mereka bahasa-bahasa gaul ini.

Pria itu melangkah keluar kamarnya dengan senyum yang aneh. Perasaannya menggelitik membayangkan reaksi teman-temannya nanti. Mereka pasti tidak akan menyangka. Tapi semua itu buyar saat ia melihat Bruce dan Natasha sedang tertawa bersama. Bukan itu, tangan Bruce yang merangkul Natasha itu lho, ih pengen dipatahin deh make perisainya Steve.

Akhirnya dengan muka yang ditekuk, pria itu berbalik dan malah menabrak sesuatu yang keras.

"Aduh!" Jawab kedua orang itu bersamaan, membuat Bruce dan Natasha juga ikut menoleh.

"What's wrong? Are you okay, Capt?" Kata Bruce setengah teriak mendengar suara yang dikenal-nya itu.

"Yes, i'm okay." Kata Steve sambil mengelus dagunya yang terantuk cukup keras, lalu ia terkaget-kaget melihat sesuatu yang ditubruknya, itu Tony.

"Eh, Ton. Maap-maap gue ga sengaja." Kata Steve sambil ikut mengelus-ngelus kepala Tony. Sedangkan Tony mengerutkan dahinya.

"Gue? Itu apa, Capt?" Tanya-nya heran. Ia baru pertama kali mendengar kata itu.

"Itu bahasa gaul, Ton. I'll teach you later. Now, please. You must help me to do something. It's very-very important!" Kata Steve lalu menarik Tony ke kamarnya.

"Eh, what will you do to me? I'm not gay, i already have Pepper!" Teriak Tony mendramatisir mukanya sambil berusaha melepaskan pegangan tangan Steve yang kencang.

"Shut up!" Bentak Steve membuat Tony seketika diam.

🎇

"Jadi gitu, Ton." Kata Steve sedih setelah menceritakan semuanya pada Tony, sedangkan pria itu hanya mengangguk-angguk.

Chance - RomanogersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang