Sudah seminggu sejak kejadian itu, selama itu pula Steve selalu bersikap dingin dan berbeda 360° dari Steve yang biasanya. Natasha merasa-kan itu, ia sangat bingung dan merasa sangat kehilangan. Entahlah, ia merasa ada bagian dari dirinya yang hilang. Ia sangat rindu Steve yang dulu, khususnya kehangatan dari dirinya.
Natasha sekarang berada di kamarnya, ia duduk di tepi kasur dan menghadap jendela. Ia sedari tadi memandangi suasana aktivitas kota New York yang dapat terlihat cukup luas karena kamar para Avengers berada di lantai 20.
Natasha hanya menatap kosong ke sana, setetes air tiba-tiba keluar dari kelopak matanya yang indah. Wanita itu menangis. Mengapa di saat ia sudah mulai mempercayai Steve, pria itu malah bersikap seperti ini padanya? Bukankah itu tidak adil? Sepertinya benar-benar tidak ada pria yang bisa dipercayai lagi selalin Nick dan Clint. Natasha menyesal sudah menaruh harapan dan kepercayaan pada Steve.
Batin wanita itu bergejolak, bingung harus melakukan apa. Tetapi wanita itu tidak bisa terus bergantung pada keadaan ini. Sepertinya ia memang harus mengajak Steve untuk mengobrol, membicarakan hal ini, apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka.
Natasha beranjak dari duduknya dan menghapus air matanya, ia melangkah keluar kamar. Setelah menutup kembali pintunya, Natasha mulai mencari Steve. Mulai dari ruang TV, kamarnya, dan kamar mandi. Tetapi hasilnya nihil, ia tidak ada di sana. Natasha teringat satu tempat yang belum ia kunjungi, yaitu dapur. Wanita itu tersenyum, menyembunyikan wajah sembabnya dan mulai melangkah menuju dapur. Dan benar saja, pria itu sedang berada di dapur - tepatnya di ruang makan. Ia sedang menyesap kopinya dengan pandangan kosong. Sedangkan Natasha mulai melangkah mendekatinya, lalu duduk di sampingnya. Menyadari keberadaan Natasha, pria itu segera beranjak dari duduknya, berusaha menghindari wanita itu dan melangkah menuju ruang TV. Kopinya ia tinggalkan di meja.
"Steve, we need to talk." Ucap Natasha sambil mencekal tangan Steve yang akan meninggalkan-nya. Steve hanya diam, tidak peduli. Ia melepas-kan dengan kasar cengkraman tangan Natasha dari lengannya.
"Steve!" Panggil Natasha agak keras tetapi tidak ada respon dari pria itu.
Dengan cepat, Natasha beranjak dari duduknya. Ia mengejar langkah Steve, menarik tangannya dan segera mendorong pria itu ke tembok dengan posisi satu tangan menahan leher dan salah satu tangan Steve ia tahan dengan salah satu tangannya pula. Steve sempat melawan, tapi sepertinya pria itu kalah dari Natasha kali ini. Kedua orang itu terengah-engah, terlebih Natasha.
"Steve, we need to talk." Bisik Natasha terengah-engah, ia menekankan setiap kata yang ia ucapkan. Kepalanya terangkat untuk menatap mata Steve, tetapi pria itu malah membuang muka.
"There're nothing we have to talk about." Ucap Steve pelan. Mereka masih sama pada posisi yang sama.
"Yes, there are." Ucap Natasha agak keras.
"Okay then, what is it?" Tanya Steve sambil menatap Natasha.
"Apa yang terjadi denganmu akhir-akhir ini?" Tanya Natasha, wajahnya sendu menyiratkan kesedihan yang teramat dalam dan Steve menangkap itu.
"Aku? Apa? Aku tidak apa-apa." Steve masih mencoba mengelak.
"Steve, serious! Sejak seminggu lalu sampai sekarang kau selalu menghindariku dan bersikap dingin padaku. Aku tidak tahu kenapa tetapi aku rindu sosokmu yang dulu, Rogers." Ucapnya menahan isakan, Steve sudah mulai mengepal-kan tangan. Ia marah, marah pada dirinya. Tidak seharusnya dia membuat wanita menangis, tetapi ia melakukannya.
"I'm fucking missed you, Asshole! I felt something wrong and i want to fix it. Aku ingin kau seperti biasa lagi, Rogers. Kau mengkhawatirkanku dan kau selalu bersamaku, menghibur dan mendampingiku. Tapi lihat sekarang ; seminggu yang lalu tiba-tiba kau mulai bersikap dingin padaku. And i don't know what the fuck is wrong with me and what the fuck is wrong with you?" Teriaknya. Natasha memukul dada Steve agak pelan berulang kali, melampiaskan semuanya. Sedangkan Steve yang melihat itu hanya terdiam. Jujur, hatinya sakit melihat Natasha seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance - Romanogers
Hayran KurguNatalia Alianovna Romanova alias Natasha Romanoff. Seorang agen wanita tangguh dan pemberani dari S.H.I.E.L.D. yang dikenal sebagai Black Widow. Ia lahir dan didik dengan keras oleh sebuah Yayasan di Rusia, membuatnya menjadi mata-mata yang dipaksa...