Pov. Nabilah(sebelumnya, mohon tinggalkan komentar SELAIN next, jejak, lanjut, kilat, petir, dll 🙏)
Pukul 14:01 WIB
JAKARTA"Berasa mimpi, jam segini sudah sampai di rumah"
Devan mengendorkan dasi, dan melepaskan pakaian kerjanya."Sepertinya kau lelah,"
"Memangnya terlihat begitu?"
"Iya, kau mau mandi? Akan ku siapkan air hangat untukmu"
"Boleh, Sayang"
Klining!
Suara notifikasi Wattshap terdengar dari ponsel Devan."Iren?"
"Buka, buka!"
"Ooooh ... dia izin pulang lebih cepat. Kerjaannya sudah kelar semua. Katanya, dia ada urusan dengan sahabat lamanya. Kamu, mungkin?"
"Iyakah?"
Krining-krining..!
Kali ini nada panggilan Wattshap terdengar dari ponsel Nabil.'nomor baru? Siapa, ya?'
"Assalamualaikum, halo? Ku kira siapa, Ren? Iya ini, baru saja sampai. Hm ... jam berapa? Entahlah, nanti coba ku tanya dulu ke suamiku, ya! Iya, iya, In Syaa Allah. Nggak, koq. Kamu sama sekali gak ngerepotin aku. He'em. Yaudah, bye ... waalaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh"
Dipandangi wajah lelah suamiku, ku kecup keningnya.
Kuberikan pijatan ringan di kepalanya."Tadi itu siapa, Sayang?"
"Iren"
"Renita?"
"Iya, sayaaaaaaaaang ...! Kamu tuh ya, sudah jelas-jelas kamu tahu, Iren itu Renita. Masiiih aja nanya. Mengerjaiku, ya? Hayooo ..."
"Hihihi, iya! Habis kamu lucu."
"Kaya apa?"
"Kaya boneka"
"Boneka apa?"
"Boneka Chucky. Hihihihi"
"Devaaaaaaan ...!!! Jahat iiih, sebeeelll ..."
"Bercanda, sayaaaang."
Devan menjembil pipi tembem ku."Oya, tadi Iren minta antar pergi shopping. Katanya, mulai besok dia akan berhijab. Maa Syaa Allah. Ketika Hambanya sudah berniat mencari, pasti Hidayah itu datang menjemput dengan sendirinya"
"Alhamdulillahirobbil'Alamin..
Aku salut kepadamu, Nabil. Semoga persahabatan kalian kekal sampai Jannah-Nya, ya! Aamiin""Aamiin. Jadi, gimana?"
"Pergilah! Temani sahabatmu, dia butuh kamu saat ini"
"Serius?"
"Iya, sepuluh rius deh"
"Terimakasih, Sayang. Tapi kayaknya aku pulang sore' deh. Kamu gak pa-pa?"
"Aku gak pa-pa, Sayang. Aku mau mandi, setelah itu tidur siang. masih ada waktu satu jam lagi sambil menunggu adzan Ashar"
"Yasudah, aku siapkan terlebih dahulu air hangat, untukmu mandi. Kemudian pergi"
"Tidak, biar aku saja yang menyiapkannya. Kamu pergi saja. Mumpung masih siang, belum macet. Oya, kamu mau bawa mobil?"
"Tidak, aku naik angkutan umum saja"
"Naik Go-Jek atau Grab saja, ya! Biar cepat"
"Iya. Yasudah, aku pergi dulu, Assalamualaikum"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran setelah Menikah
RomanceNabilah Izma Rafifatul Rifdha, alias Nabil, adalah sosok wanita bercadar nan Soleha. Begitu besar cinta Nabil kepada Orang Tua, ia rela menjalani pernikahan hasil perjodohan kedua orang tuanya. Ia bertekad untuk membahagiakan mereka, meski dirinya s...