Chapter 5

551 15 1
                                    

Klek

Fernan medongakkan kepalanya saat mendengar seseorang membuka pintu ruangannya.

Senyum diwajah muncul,senyum yang tidak pernah ia tunjukkan kepada orang lain saat melihat Annya datang.

"Tuan memanggil saya?" suara itu terasa seperti lantunan melodi yang sangat indah ditelinga Fernan.

"Tuan?" Fernan tersadar dari lamunannya.

"Ah silahkan duduk" titah Fernan.

"Bagaimana kabarmu?"

Bodoh. Untuk apa ia menanyakan kabar gadis itu,sedangkan sekarang gadis itu duduk dihadapannya dengan keadaan baik-baik saja.

"Baik tuan" balas Annya.

Fernan mengangguk.

"Ada apa tuan memanggil saya" tanya Annya.

"Apa kamu tidak mengingatku?" Annya bingung.

"Maaf,apa kita pernah bertemu sebelumnya tuan?" Fernan kaget,bagaimana gadis ini bisa melupakannya dalam sekejap. Sedangkan ia tidak bisa melupakan gadis itu.

"Kita bertemu diminimarket apa kamu tidak ingat? Aku yang membantu waktu itu" jelas Fernan. Seketika tubuh Annya menegang,ia mengingat kejadian waktu itu.

"Ah sekarang saya ingat" jawab Annya datar.

Fernan menyerengit. Kenapa gadis ini tiba-tiba menjadi dingin?.

"Jadi ada apa anda memanggil saya?" tanya Annya dengan nada bicara yang masih datar.

"Aku hanya ingin melihatmu saja"jawab Fernan dengan santai.

"Kalo begitu saya permisi,karena anda telah membuang waktu saya" Annya berdiri dan keluar dari ruang kerja Fernan.

"Aneh" guman Fernan.

"Ya tuhan apa yang telah aku perbuat?" Annya berbicara sendiri didalam toilet,sambil melihat pantulan dirinya dicermin.

"Sebaiknya aku mecari pekerjaan,untuk jaga-jaga jika aku dipecat" guman Annya.

Annya keluar dari toilet dan menuju ruangannya.

"Jadi?" tanya Lisa.

"Apa?" Jawab Annya yg baru mendaratkan bokongnya

"Ck apa yang dikatakan pak bos?"

"Tidak ada,hanya membahas soal kinerjaku"

"Benarkah?"

"Tentu saja,memangnya ada hal lain yang kami bahas selain pekerjaan?"

"Sepertinya tidak"

"Lanjutkan pekerjaanmu"

Lisa mengangguk dan kembali bekerja. Sedangkan Annya masih bergelut dengan pikirannya sendiri.

"Annya ayo kita makan siang" ajak Lisa.

Annya mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya.

"Kau ingin makan apa?" tanya Lisa saat mereka telah sampai disebuah rumah makan.

"Terserah saja. Tetapi minumannya green tea" jawab Annya.

"Pelayan" panggil Lisa.

"Aku pesan spagetti nya 2. Minumannya orange jus dan green tea" ucap Lisa.

"Baik nona,silahkan tunggu sebentar lagi" balas pelayan.

"Ada apa denganmu hari ini ya" tanya Lisa heran.

"Apa maksudmu?" balas Annya.

"Entahlah. Aku merasa saat kau keluar dari ruangan pak bos kau agak berbeda" jelas Lisa.

"Aku hanya tidak enak badan sa" Lisa merasa tidak puas dengan jawaban Annya.

Tidak lama kemudian pesanan mereka datang.

"Selamat menikmati" ujar Pelayan

"Terima kasih" jawab Annya. Kemudian pelayan itu pergi.

"Jangan terlalu memikirkanku sa,lebih sekarang kita makan"

Lisa mengangguk.

🍁🍁🍁


Fernan merentangkan tangannya karena seluruh tubuhnya sangat lelah. Kemudian ia mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan gedung tinggi tersebut.

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit akhirnya Fernan sampai dimansion mewah hasil kerja kerasnya sendiri.

Semua pelayan dirumah mewah itu langsung menundukkan kepalanya saat melihat tuan muda mereka kembali.

"Makanan apa yang anda inginkan untuk makan malam tuan?" tanya Toly seorang wanita paruh baya yang bekerja sebagai pembantu. Ia juga merupakan kepala pelayan dimansion Fernan.

"Buatkan aku susu hangat" pinta Fernan.

"Baik tuan" Fernan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri Fernan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya.

"Bagaimana caraku mendekatinya?" guman Fernan.

Tok tok tok

.

.

.

.

.

.

Danger BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang