WARNING!
Cerita ini mengandung unsur semacam kekerasan, omongan kasar, dan beberapa hal buruk yang tidak pantas ditiru.
Semua tokoh, ras, agama, latar, hanya fiktif belakang.
Ambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya.
Selamat membaca!!
"Cara manusia menilai sesama, adalah, dengan apa yang mereka lihat. Tanpa tahu bagaimana proses yang dilewati."
-Trigonometri-
Althaf meluruskan kakinya di atas meja, bersandar di badan kursi dan memejamkan mata. Sedangkan tiga temannya, Juno, Alam, dan Rafa. Sibuk dengan sarapan mereka, ke empat cowok itu tengah berada di warung Mbok Darsih yang terletak di belakang sekolah. Warung tua itu memang selalu menjadi tempat favorit bagi para siswa nakal.
Abhimata Althaf Faizan, si bad boy ini adalah salah satu musuh murid yang tidak pernah absen menyetorkan namanya dalam catatan guru BK, Althaf anak pertama dari pasangan Atlas dan Hafsah, tapi bukan berarti karakternya lebih dewasa ataupun mirip dengan dua kembarannya yaitu Altan dan Alfan.
Althaf ini lulusan dari salah satu Pondok Pesantren yang ada di Ibu Kota, meski dia lulusan Pondok , tidak menjadikan dia anak yang lembut, justru sebaliknya.
Althaf tumbuh menjadi pribadi yang keras, suka menentang, suka tantangan, suka membuat orang naik darah, dan tidak suka diatur. Meski demikian, Althaf masih memiliki otak yang dibilang cerdas, terkadang semua guru juga heran. Kenapa otak dan kepribadian Althaf bertolak belakang.
Namun kata Althaf. "Bad boy bukan berarti bodoh."
Althaf dan ketiga sahabatnya itu memang selalu bersama-sama sejak awal masuk SMA. Berawal dari hukuman yang diterima karena tidak mematuhi aturan tata tertib siswa baru. Dan hingga kini bersahabat karena merasa saling membutuhkan dan satu jalan tentunya.
"Tlaf, lu gak makan?" tanya Juno. Althaf diam.
"Tidur kayaknya," balas Alam.
"Alhamdulillah kalau tidur, bakwannya buat gue," imbuh Rafa sembari mengulurkan tangan untuk mengambil jatah bakwan Althaf yang ada di meja.
"Punya gue anjay!" ucap Althaf dengan mata terpejam dan posisi yang masih sama seperti beberapa menit lalu.
"Hih, si bangsat pelit amat!" cibir Rafa.
"Wow... lagi nyantai kawan!."
Juno, Alam, dan Rafa, langsung menghentikan aktivitas sarapan mereka, sedangkan Althaf. Menghela napas pelan.
Kedua bola mata sipit Althaf terbuka, cowok itu menatap si pemilik suara.
"Kembaran lu nyariin tuh," ucap Kelvin-kakak kelas Althaf yang nakalnya melebihi Althaf. Kelvin datang bersama dua sahabatnya yaitu, Haris dan Nauval.
Haris dan Nauval mendekat ke arah tiga sahabat Althaf, mengambil alih piring mereka dan memakan makanan mereka.
Althaf menyeringai, sudah bukan rahasia publik lagi jika dia dan Kelvin tidak pernah akur.
"Miskin ya kalian?" tanya Althaf dengan nada mengejek. "Makan makanan orang."
"Diem!" bentak Haris.
Althaf menyugar rambutnya ke belakang, membenarkan posisi duduknya dan mengisyaratkan tiga sahabatnya untuk bergegas pergi.
![](https://img.wattpad.com/cover/190995910-288-k578204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIGONOMETRI [Segera Terbit]
Romance📝 FIKSI REMAJA [ Nadia Pratama X Wahyudi Pratama ] Dulu ada yang pernah bertanya padaku, ingin menjadi apa aku ini saat dewasa nanti. "Aku ingin menjadi sinar mentari yang dengan gembira menyinari dunia yang gelap ini. Lalu berubah menjadi bintang...