Kala itu langit mendung dengan sedikit rintik-rintik air yang menghampiri permukaan tanah. Sebelum berangkat aku makan sarapan yang disiapkan oleh ibu. Sehabis sarapan aku berpamitan untuk berangkat ke sekolah, tak lupa untuk membawa payung. Hari ini adalah hari yang ku tunggu saat aku pindah sekolah, bukan karena tanpa alasan tetapi aku merasa tidak nyaman. Sering kali di jauhi oleh teman-teman ku, mereka menganggap ku aneh, gila, menyeramkan. Ya karena itulah aku pindah. Tahun ini merupakan tahun ajaran baru, karena aku pindah sekolah saat naik kelas 3 SD. Tepatnya saat kenaikan kelas 2 SD. Jadi waktu aku pindah ke sekolah ini aku duduk di kelas 3 SD. Hari pertama ku masuk di sekolah baru seperti biasa sebelum memasuki kelas para siswa-siswi berbaris terlebih dahulu. Kemudian masuk satu-persatu sesuai urutannya dan juga guru yang mengajar sudah siap didepan kelas. Anehnya ada 2 guru di depan kelas, mungkin guru itu sedang mengecek pikirku. Karena barisan ku paling depan, aku masuk terlebih dahulu. Tapi sebelum itu aku bersalaman dengan guru, karena ada 2 guru jadi aku bersalaman 2 kali. Saat aku bersalaman pada guru yang ke 2 rasanya berbeda. Tangannya memiliki hawa sedikit panas.
"Apa yang sedang kamu lakukan Arza?" tanya guru di sebelahku
"Aku sedang bersalaman dengan seorang guru" kata ku dengan polos
"Oh ya sudahlah tak apa" kata guru
Aku memandangi teman-teman ada yang tertawa bahakn ada yang takut. Aku sadar bahwa itu bukan manusia tapi hantu. Pelajaran di mulai dengan Suasana tenang, tak lama aku ingin buang air. Aku segera izin kepada guru untuk buang air, bergegas aku segera menuju toilet. Setelah buang air aku segera menuju ke kelas. Saat itu seperti ada seseorang yang mengikuti ku dari belakang. Aku menoleh ke belakang ada sesosok orang yang hitam, tinggi. Matanya yang begitu merah melototi ku. Tiba-tiba ada darah yang keluar dari hidung ku. aku berteriak keras tapi seolah tak keluar suara. Ia masih melototi ku matanya semakin menghitam membuatku sangat ketakutan. Tubuh ku tak bisa digerakkan, tetapi darah yang mengalir dari hidung ku seolah tak ingin berhenti. Hingga kepala ku pusing dan membuat ku pingsan.
Saat aku sadar sudah berada di ruangan uks. Aku melihat ekspresi guru ku yang sangat cemas. Tapi aku saat ini sedang tidak mengingat kejadian yang menimpa ku. Sepulang sekolah aku berbaring lemas di kasur di temani oleh makhluk halus yang bisa berada tempat tidur ku. Aku menatap cermin melihat bahwa aku masih pucat. 1 tahun berlalu dengan suasana yang sama dan julukan yang sama yaitu anak aneh. Aku naik di kelas 4, sayangnya aku kurang bahagia karena mendapati kelas di pojok. Waktu aku periksa ada kuntilanak di sana, mungkin itu rumahnya gumanku. Hari- hari berlalu begitu saja tidak ada kejadian aneh, tetapi tetap saja 'mereka' suka mengganggu ku. Suatu hari aku kembali masuk sekolah, karena kelas ku paling pojok jadi 'mereka' banyak yang singgah disana. Termasuk kuntilanak yang sudah ada sejak aku baru masuk ke kelas ini.
Saat itu aku duduk di sebelah anak perempuan yang berseragam seperti ku. Kami berbincang-bincang cukup lama hingga ada teman ku yang datang dan duduk di tempat itu. Seketika anak perempuan itu menghilang dan aku tersadar bahwa ia hantu. Maklum aku kadang tidak bisa membedakan antara hantu sama manusia :v. Teman ku yang baru datang seolah cuek atau dia pura pura tidak mendengarkan. Salah seorang ada yang berteriak keras bahwa guru yang mengajar sedang ada urusan jadi pelajaran hari ini dikosongkan tetapi di beri tugas. Banyak dari anak laki yang bermain sedangkan yang perempuan sibuk mengerjakan tugas yang diberikan, sementara aku hanya menggambar.
Salah seorang teman ku menarik perhatian, tiba-tiba saja dia buang air kecil di pojok kelas tanpa malu. Saat itu aku tegur tetapi dia tidak menghiraukan justru menghina ku. Aku tak habis pikir, ia tak malu sama sekali. Buang air di dalam kelas tanpa memperdulikan sekitar. Di tempat itu adalah tempat favorit kuntilanak penghuni kelas ini. Yang aku takutkan jika ia marah apa yang akan terjadi.
Seperti yang aku duga tiba-tiba saja kuntilanak itu menghampiri ku seolah tak terima apa yang dilakukan oleh temanku itu. Aku tak bisa berbuat apa-apa melihat ekspresi kemarahannya. Saat aku kembalikan badan tiba-tiba saja meja melayang ke kepala ku. Aku terjatuh tersungkur di tanah, tapi kepala ku tidak berdarah walau meja yang terlempar cukup keras. Aku melihat teman sekelas ku pada histeris terutama yang perempuan. Kuntilanak itu mengobrak-abrik bangku yang ada di dalam ruangan itu hingga berantakan. Mendengar kejadian itu para warga di SD ku melihat yang terjadi di kelas ku. Kuntilanak tadi tiba-tiba menghilang begitu saja. sejak hal itu orang tua ku datang ke sekolah dengan rasa marah orang tua ku menginginkan agar aku segera di pindahkan lagi.Di sekolah baru, sama seperti sebelumnya tidak jauh berbeda. Hanya suasana saja yang lebih tenang dan nyaman. Akhirnya aku telah menyelesaikan pendidikan dasar, dan mendaftar di SMP yang aku impikan. Aku berharap di SMP ini lebih baik, teman teman ku tidak menganggap ku aneh lagi. Tapi itu hanya ekspetasi semata realita sangat jauh berbeda. Aku sering bermain sama 'merdeka' di lantai 2 kadang temanku yang melihat menganggap ku tidak waras. Dalam hati aku ingin sekali menunjukkan apa yang aku lihat pada teman temanku yang mengatakan aku tidak waras. Aku ingin melihat bagaimana ekspresi nya saat itu. Tetapi aku lebih memilih diam saja. Semakin hari teman- teman ku semakin menjadi dia bahkan menyembunyikan tas ku saat jam olahraga. Ia juga meledek
"katanya kamu bisa melihat mereka, mereka pasti tau dimana tas mu berada. Kalau tidak bisa berarti kamu memang tidak waras." katanya
Aku hanya diam saja, dalam hati aku menyumpah nanti bakal jatuh dan saat dia turun dari tangga, ia terpeleset dengan sedikit rasa tertawa dalam hati aku merasa puas. Meski begitu aku masih tidak nyaman dan meminta agar orang tua ku memindahkan ke SMP lain. walau orang tua ku tidak setuju, melihat ku seperti ini akhirnya mereka setuju.
Setelah itu aku tidak meminta untuk pindah sampai akhirnya SMA.
Waktu SMA aku masih selalu di jauhi oleh teman teman ku, meski aku bersikap baik padanya tapi mereka tetap menjauhi ku. Aku merasa tertekan dengan sikap mereka aku memilih untuk pindah.Setelah pindah SMA itu aku berteman dengan Elske yang berada pada sekolah tersebut. Dan mulai dari SMA itu aku juga mendapat teman yang sangat baik. Juga para penghuni di sana lebih akrab tidak seperti sebelumnya. Bahkan aku sering menghabiskan waktu dengan 'mereka' dan juga mengajak teman ku yang nyata. Aku merasa senang telah mendapat semua hal yang aku impikan selama ini. Waktu berjalan begitu cepat hingga aku lulus SMA dab saat itu lah semua berubah 180°. Aku harus berjuang seorang diri dengan kerasnya sebuah kehidupan bagi orang normal.
Ok sampai disini dulu ceritanya
Next cerita tentang kelanjutan ini sampai dia berusia 20th
Dan saat lulus kuliah ini Arza masih berusia 17,5 th 🙂🙂
Jangan lupa vote dan coment 🙂🙂
![](https://img.wattpad.com/cover/190888358-288-k459128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]
HorrorKisah seorang pemuda yang memiliki kemampuan khusus. Namun, dalam kesehariannya ia memiliki banyak masalah. Sebuah insiden mulai dari kehilangan keluarga, dan keluar dari kampus karena kasus mengerikan. Karena penasaran dengan setiap insiden yang te...