Keluar kampus #CHAP 2

97 14 0
                                    

         Pagi itu aku bergegas masuk ke kampus. Tapi setibanya di sana kampus seperti ada keributan. Rektor kampus menyampaikan pengumuman akan penutupan kampus itu. Dengan menimbang beberapa alasan.

       Dikarenakan banyak orang hilang termasuk para dosen. Rektor juga akan mengembalikan 60% uang yang telah dibayarkan. Saat itu aku segera ikut mengantri untuk mengambil bagianku. Hal ini terus berlangsung hingga 1 minggu. Selama 1 minggu itu aku hanya mencari tempat tinggal yang baru untuk aku singgahi. Aku memutuskan untuk menyewa di apartemen itu. Meski cukup mahal tapi fasilitas di sana sangat baik. Aku memutuskan untuk menyewa dan menemui ibu kos. Saat mencari ibu kos, rumahnya masih sepi tak ada orang. Aku bertanya ke tetangga dia bilang belum pulang.

        Ini sangat aneh, aku bertanya pada teman di kos. Mereka juga mengatakan belum sampai lihat ibu kos sejak beberapa hari. Padahal ini sudah telat untuk membayar kos. Aku segera pindah ke apartemen karena ada yang aneh. Sampai di apartemen Howard, Amel, dan Elske sangat senang karena kini berada di tempat baru yang cukup luas.

        Aku menyusun barang barang di kamarku. Aku tak tau harus melakukan apa, aku sudah keluar dari kampus dan kini aku sendiri tak ada keluarga. Umurku juga masih muda, tabungan yang dititipkan ayah sangat banyak mungkin cukup untuk 20 tahun ke depan. Karena tak ada hal aku memutuskan untuk mencoba mencari pekerjaan. Tapi malas untuk melakukan karena aku ingin menyelidiki hal ini.

       Dengan uang yang dikembalikan aku membeli handycam yang bagus juga pakaian yang penuh dengan saku. tak lupa membeli jam tangan yang memiliki kamera. Semua yang ku beli menggunakan uang yang dikembalikan oleh kampus ternyata lebih dari cukup.

     Setelah membeli itu aku segera kembali ke apartemen untuk melakukan penyelidikan. Sebelum itu aku mempersiapkan segalanya. Saat ini aku merasa menjadi seorang detektif. Karena aku tak memiliki kegiatan apapun jadi aku masih menyelidiki kasus ini. Aku mengamati kampus itu, saat aku mendekat ada sebuah transaksi antara pemilik kampus dan orang asing. Aku merekam dengan handycam, dan langsung meninggalkan tempat itu.

        Aku menuju ke rumah ibu kos untuk berpamitan, karena sejak aku pergi dia belum pulang. Aku mengetuk pintu rumahnya, lalu ada yang membuka pintu. Dia adalah anaknya yang sudah kerja, dan sedang mencari ibunya. Ia mengatakan bahwa tadi pagi sudah pulang di antar anaknya. Namun, saat ibunya pergi ia belum juga datang. Hal ini membuat ku curiga jika ibunya diculik oleh 2 pria itu. Saat itu juga aku memutuskan untuk menyelidiki hal ini.

       Keesokan harinya aku melihat-lihat sekeliling kampus. Anehnya kini kampus itu justru ditempati sebuah perusahaan. Jika sekolah itu angker kenapa malah ditempati oleh sebuah perusahaan. Aku semakin tidak mengerti, mungkin ini permainan bisnis. Tapi anehnya orang yang diculik dikemanakan? Juga kasus pembunuhan aneh yang sedang terjadi seperti tertutup rapi tak ada jejak. Hal ini sangat aneh, aku pun berniat untuk menyelinap ke dalam. Saat hendak menyelinap ternyata banyak sekali penjaga di pintu. Hal ini membuat ku untuk membatalkan tindakanku. Aku memutuskan kembali ke kos dan menyusun rencana.

        Sebelum kembali aku bertemu dengan penunggu kampus itu. 'Mereka' seolah diusir begitu saja, aku bertanya kepada 'mereka'. Ternyata 'mereka' diusir oleh sesosok yang aneh, seperti bukan bagian dari 'mereka'. Hal ini semakin membuatku curiga, apa yang sebenarnya mereka lakukan. Seolah ini adalah sebuah rencana yang sangat matang. Aku mencoba menuju ke sungai siapa tau menemukan hal aneh.

        Bergegas aku menuju sungai di dekat kos tapi seperti biasa. Aku mengamati kos ku kini sudah diberi pembatas. Apakah mereka juga membeli tanah tempat kos ku yang dulu itu? Pikirku. Beberapa daerah sekitar kampus juga telah dibeli oleh perusahaan yang serakah itu. Kawasan itu telah dibatasi patok-patok dan ada beberapa orang sedang membuat pagar kawat. Ini semakin membuatku curiga, untuk apa mereka memasang pagar yang begitu tinggi.

        Semakin lama keadaan semakin membuat curiga saja. Aku juga tersadar jika beberapa orang pemilik rumah di kawasan sekitar kampus itu diculik. Mungkin dua pria itu adalah bayaran atau anggota dari perusahaan itu. Aku pun kembali ke apartemen, meski jaraknya tidak jauh hanya sekitar 1,5 KM dari kawasan kampus itu. Setidaknya di sini aman tidak terkena imbas.

      Keesokan harinya aku masih mengamati kampus yang dijadikan perusahaan. Anehnya saat aku melihat bagian depan terdapat tulisan rumah sakit jiwa. Apa maksudnya dari semua ini? Pikirku. Awalnya cukup sepi. Selama beberapa hari kemudian aku selalu mengamati sambil menulis sebuah artikel. Di samping itu rumah sakit itu cukup ramai dan tidak ada hal aneh. Aku juga lebih fokus untuk menulis sebuah artikel. Karena itu bisa menjadi pekerjaanku saat tidak ada kegiatan.

      Satu bulan pun telah berlalu dengan hal yang wajar. Meskipun beberapa bulan terakhir adalah hal paling mengerikan. Tapi kini ada hal aneh yang terjadi, beberapa polisi datang menuju rumah sakit jiwa itu. Seolah terdapat kasus yang mengerikan. Beberapa pembunuhan terjadi di dalam rumah sakit jiwa itu. Hal itu membuat beberapa dokter pergi meninggalkan tempat itu, tetapi ada juga meninggal entah kenapa dan mayatbya tidak ditemukan.

    Karena sangat menarik aku mulai menulis artikel tersebut, dan juga menyelidiki lebih jauh. Meski aku tidak dapat bayaran atau ditugaskan tapi bagiku ini hal menyenangkan. Bisa menjadi seorang detektif sungguhan juga membantu kegiatan penyelidikan.

      
      Sampai di sini dulu untuk part kali ini.
Next akan ada part yang cukup creepy
Tunggu update selanjutnya 😇😇😇

The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang