Pertemuan #CHAP 3

87 8 2
                                    

Setelah aku membersihkan semua ruangan, aku kembali untuk tidur. Meski baru pukul 6 sore aku merasa lelah. Bruuk!! suara terdengar dari ruang tengah, aku terbangun dan segera memeriksa keadaan di ruangan tersebut. Aku tak menemukan ada benda yang terjatuh, tiba-tiba seperti ada sesuatu yang melintas. Lampu ruangan tidak aku nyalakan, karena aku tak ingin dia tau ada seseorang di rumah ini. Aku mengetahui ada seseorang yang telah masuk ke dalam salah satu ruangan. Dan benar ada cahaya senter dari dalam ruangan itu. 

Aku menunggu ia di depan pintu, saat di berjalan keluar dengan sigap aku menangkap dia dan mengunci gerakkan tanggannya. Sempat ada perlawanan yang cukup sengit, tapi aku berhasil mengununci gerakan tangannya. Aku mengamati kalau dia adalah perempuan, dengan keadaan mengunci tangannya aku menuju ke sakllar untuk menyalakan lampu di ruangan ini. Benar dia adalah seorang perempua, tapi apa yang dia lakukan di rumahku.

"Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di tempat ini?" tanyaku.

"Apa urusanmu menanyakan hal itu." Katanya

"Oh, ok. Aku tidak akan melepaskanmu. Apa yang akan kamu lakukan?" tanyaku

"Aku akan ..." Seketika itu dia memutar badan dan menendang perutku. Karena aku terjekut melihat wajahnya,  aku mulai kehilangan fokus dan dia berhasil lepas dari genggamanku. Saat dia hendak keluar, untung pintu depan telah ditutup oleh Howard. Lalu, aku berhasil menangkap dia lagi. Tapi tak lama ada suara mobil yang melintas. Aku melihat dari jendela dan nampak paranormal misterius itu. 

"Apa dia yang menyuruhmu kemari?" tanyaku.

"Bukan dia itu orang yang paling berbahaya dan harus diwaspadai." Katanya

"Jika dia bukan orang yang menyuruhmu, lalu kenapa dan sedang apa kau di sini?" tanyaku

"Aku kemari untuk mencari jejak-jejak percobaan ilegal dari salah satu orang yang berperan penting. Dan aku ditugaskan untuk menyelidiki tempat ini." Katanya

 Aku bergegas mengunci semua pintu dan jendela yang berada di tempat ini. Lalu aku mengajak dia ke ruang bawah tanah agar tidak ada yang mengetahui. 

"Siapa namamu?" tanyaku.

"Aku Chyntia," katanya.

"Lalu, siapa yang menyuruhmu untuk menyelidiki hal ini?" tanyaku.

"Aku sebenarnya tidak disuruh oleh siapapun. Aku dulu dirawat oleh pria yang tadi menuju ke sini. Ia membesarkanku dan mengajariku banyak hal, bersama dengan saudariku yang masih kecil. Sejak ada insiden yang mengerikan, orang tuaku dibunuh oleh seseorang. Kejadian itu begitu lama, hingga adikku dijadikan percobaan oleh pria itu. Aku merasa sangat kesal dan marah, mencoba untuk menggagalkan segalanya. Namun, itu semua sia-sia dan adikku dijadikan bahan percobaan." Katannya dengan raut wajah yang sedih dan hendak meneteskan air mata.

Aku membelai rambut dan sedikit memeluk untuk menenangkan dia. Aku mengerti apa yang dia rasakan, ia merasa kesepian, kesal, tapi tak tau harus berbuat apa.

"Lalu kenapa kamu ke sini?" tanyaku.

"Aku sedang mencari bukti, kata ayahku ada seorang teman yang bisa membantuku. Dan dituliskan dengan jelas lokasinya, lalu aku sampai di sini." Katanya.

"Apa ayahmu juga bagian dari perusahaan ilegal itu?" tanyaku.

"Mungkin, karena dia seperti pernah menceritakn padaku tentang pekerjaannya." Katanya.

"Oh, ayahku juga bekerja di perusahaan itu sejak lama. Dan akhirnya dia keluar karena sudah tidak mau melakukan hal buruk lagi. Apa kita bisa bekerja sama untuk melakukan penyelidikan ini?" tanyaku.

"Baiklah, aku juga memiliki teman akhirnya." Katanya dengan wajah yang sedikit ada semangat.

Tiba-tiba Amel dan Elske datang, ia terlihat sangat khawatir dan Howard tidak terlihat bersamanya. 

"Howard ... dia ..." kata Elske dengan terbata-bata.

"Dia kenapa?" tanyaku. Seketika Chyntia memandangku dengan tatapan yang aneh.

"Dia diculik oleh paranormal misterius itu. Tadi dia berniat melukainya nun justru tertangkap." kata Amel

Tunggu next part-nya
😈😈😈

The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang