Terkurung #CHAP 2

85 7 1
                                    

         Aku yang masih melanjutkan untuk segera menemui orang itu. Di setiap jalan ini hanya biasa tak ada yang wajar, semua tampak tak wajar dan aneh. Aku pun masuk ke sebuah pintu yang mengarah pada ruangan yang telah ditunjukkan. Saat aku masuk ternyata tempat ini sangat luas, meski berada di bawah tanah. Barang-barang di sini seolah tak terawat. Aku menyusuri jalan selangkah demi selangkah. Ko

        Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang cukup berat, aku menoleh ke belakang ada seseorang yang bertubuh besar, wajahnya tak berbentuk. Seperti orang yang tidak waras dan memiliki gangguan kejiwaan yang mengerikan. Dia terkurung di sebuah ruangan, lalu aku merekamnya sebagai bukti yang valid. Aku melanjutkan perjalanan untuk menuju ke ruangan itu.  Hingga menemukan sebuah pakaian yang dipakai temanku. Apa yang sebenarnya terjadi padanya? Pikirku.

      Segera aku melanjutkan perjalanan, dan akhirnya menuju ke ruang yang ditunjukkan pada peta itu. Aku segera masuk, dan aku terkejut dia adalah ketua dari paranormal itu. Dengan cepat ia memberikan beberapa surat juga beberapa benda seperti pisau, suntikan, dan juga gulungan unik. Ia menyuruhku untuk segera merekam dan aku seolah sebagai wartawan. Beberapa menit selesai rekaman ia menceritakan sedikit kejadian.

        Saat aku hendak keluar dari ruangan itu, aku disuruh untuk bersembunyi di dalam lemari. Karena ada beberapa orang yang datang. Dan benar seseorang membuka pintu, lalu ia tampak marah pada pria yang telah membantuku. Ia dipukuli dan dibawa pergi entah kemana. Aku keluar perlahan-lahan agar tidak didengar dari luar. Saat hendak keluar pintu ruangan ini telah dikunci. Aku mengintip dari lubang dan tak ada kunci yang menutup lubang.

       Aku mengeluarkan alat terbaikku untuk membuka pintu, sebuah kawat yang telah aku persiapkan jika ada sesuatu. Setelah cukup lama mengutak-atik akhirnya terbuka juga. Aku memutuskan untuk mencari tempat yang cukup aman. Aku berjalan-jalan mengamati sekitar ini, menemukan ruangan yang aneh. Saat aku masuk ternyata sangat gelap, banyak sekali mayat yang diletakkan menumpuk dan menjulang cukup tinggi. Di antara mayat itu aku melihat kalau itu ada ibu kos juga berada di situ. Aku segera merekam dengan handycamku dan menyusuri ruangan ini lagi.

          Saat aku mengintip di sebuah ruangan ada sosok hitam yang menyeramkan. Ia tampak melayang-layang dengan pakaian yang berwarna hitam. Di tangannya seolah terdapat pisau yang menempel. Dia menoleh ke arahku, segera aku menunduk dan mencoba merekam dengan kamera yang ada di jam tanganku. Saat ku coba merekam dan menghubungkan ke handycam dia tak ada. Setelah cukup lama aku mencoba mengintip lagi, tiba- tiba dia ada di depan ku tepat saat aku mengintip. Mata yang begitu hitam bulat, mulut yang berlumuran darah, dan kepala yang cukup besar. Segera aku melanjutkan penyusuran lagi.

        Makhluk itu cukup aneh dan seperti hantu tapi dia bukan hantu. Aku mencari tempat yang aman, aku membuka setiap pintu yang berada di lorong. Setiap pintu yang hendak ku buka selalu terkunci, hingga pada sebuah ruangan yang tak memiliki pintu. Aku masuk tapi ruangan ini sangat gelap, dan sangat luas. Aku menggunakan senter tapi tak cukup terang.

        Aku menyusuri tempat di dalam ruangan ini. Tiba-tiba ada yang memegang bahuku dari belakang. Sontak aku memegang tangan itu dan menekuk kebelakang. Seketika tangan itu patah, saat aku menoleh ternyata itu adalah seseorang yang tergantung dan masih dalam keadaan sekarat. Ia masih bisa bicara dan menyuruhku segera meninggalkan tempat ini.

          Karena aku sudah memiliki niat untuk melakukan penyelidikan, aku tidak akan kembali begitu saja. Di dalam ruangan ini terdapat pintu lagi, segera aku menuju ke sana. Dari dalam ruangan sana terdengar suara yang aneh. Seperti suara manusia tapi bukan, seperti suara monster. Aku mengintip di dalam ruangan itu, dan ada banyak sekali manusia aneh yang terkurung didalamnya. Aku mengamati mereka, sangat mengerikan. Mereka seperti sensitif dengan cahaya. Jadi aku merekam menggunakan cahaya inframerah. Mereka dipisah dengan sekat-sekat besi. mereka juga dikerangakai dengan rantau besi, sehingga tak mampu bergerak.

      Di dalam ruangan inu masih ada pintu menuju lantai bawah. Aku berpikir seberapa dalam sebenarnya tempat ini. Saat menuruni tangga terdapat hewan-hewan yang aneh, ada yang tak memiliki leher tapi hanya tersambung seperti sebuah nadi. Namun, hewan itu masih bisa hidup. Ada juga ayam yang disambung dengan kepala tikus. Tempat ini semakin gila saja, sepertinya ini tempat percobaan ilegal.

        Aku kembali ke atas di tempat saat masuk ke dalam gedung ini. Tapi sayang saat hendak masuk pintu banyak sekali orang-orang yang sedang berjaga. Aku menunggu cukup lama dan tepat pukul 6 pagi bergegas untuk menuju lorong rahasia itu. Saat masuk ke ruangan itu, orang aneh itu ternyata dilepas. Hal ini membuatku sulit untuk keluar. Dengan pisau yang ku bawa, aku berpikir untuk melawannya.

      Dengan tiba-tiba aku membuka pintu itu dan langsung membuka lorong rahasia. Tapi dia berhasil menangkapku, dengan sigap menancapkan pisau yang telah ku siapkan. Tepat di dadanya aku menancapkan pisau itu dan menendangnya ke dalam. Tapi dia tak merasakan kesakitan sama sekali. Ia justru melemparku ke pintu dan tersungkur. Kini aku berada di lorong itu lagi.

         Dengan sigap aku berdiri dan berlari untuk menendang kepalanya. Karena sangat keras kepalanya berputar 180°, tapi dia masih belum mati. Meski begitu ia terlihat tak berdaya dan hilang keseimbangan. Bergegas aku memanfaat keadaan ini untuk keluar dari gedung gila ini. Segera aku membuka pintu jalan rahasia dan menutupnya kembali. Lalu bergegas menuju ke apartemen dan menyalin seluruh rekaman dan juga membaca surat yang diberikan oleh ketua paranormal itu, yang ternyata masih hidup.

Akhirnya publish lagi 😇
Tunggu part selanjutnya

The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang