POV Arza
Aku yang telah menjatuhkan orang aneh itu, segera menuju ke ruangan di atas ini. Ada sebuah pintu yang telah terbuka, aku mengintip ruangan ini sangat gelap. Dengan handycam aku mengamati ruangan ini. Di ruangan ini ada seperti tempat tidur yang bisa didorong. Mirip seperti yang ada di rumah sakit.
Aku mendengar ada seseorang yang masuk. Saat aku menoleh, sebatang kayu terayun di kepalaku. Aku tak sadar dan tak tau setelah itu.
POV Chyntia
Akhirnya aku sampai di atas. Saat aku membuka buka pintu, ada makhluk aneh lagi. Ia terlihat tidur, atau apa aku tak mengerti, Ia tergeletak di lantai. Aku melihat di lantai atas ada pintu yang terbuka. Aku tertarik ke arah pintu tersebut. Segera aku menuju ke atas sana secara diam-diam, agar ia tak bangun. Aku mengintip ruangan itu, dan ternyata sangat gelap. Aku mengamati ruangan ini dengan senter, di lantai terdapat batangan kayu dan sebuah handycam.
Aku mengambil handycam itu, seperti aku pernah lihat handycam ini. Ini seperti milik Arza atau memang ini milik Arza, pikirku. Aku mencoba menggunakan handycam itu, dan keren bisa melihat dalam gelap. Aku pun meletakkan senter itu di sini dan membawa handycam itu. Aku bergegas keluar dan mencari ruang percobaan.
Aku melihat ruangan ini sangat luas dan besar. Tapi aku terkejut, orang yang tergeletak di bawah sana sudah tak ada. Bergegas aku menyusuri tempat ini lagi. Aku masuk ke ruangan lain yang berada di sini. Aku membuka ruangan ini, dan sangat gelap. Aku berjalan masuk, dan banyak sekali mayat di sini. Setiap mayat di sini terpotong menjadi dua bagian, sangat mengerikan.
Ini seperti perpustakaan, karena banyak sekali rak buku di sini. Aku mengamati sekeliling ruangan ini dengan handycamku. Saat melanjutkan perjalanan aku melihat seseorang yang masih hidup. Ia tergantung dengan kawat yang berbentuk pancing menancap di lehernya. Aku kasihan melihatnya, meski begitu ia masih bisa berbicara. Ia terlihat ganas, jadi aku tak mendekat ke arahnya.
Aku melihat tak ada pintu lagi, jadi aku segera keluar dari dalam ruangan ini. Tiba-tiba di depan pintu ada pria besar yang menghadang. Aku tak tau harus bagaimana. Ia semakin mendekat, aku lalu menyerang dia dengan mayat yang tergeletak. Saat aku serang tepat mengenai kepalanya. Tapi seranganku seolah tak mempan. Ia sama sekali tak merasakan apapun. Kemudian ia mendekatiku dan hendak menangkapku. Aku sudah mempersiapkan pisau dan mencari celah untuk menancapkan ke dadanya. Tepat saat ia hendak mencekik leherku, dengan cepat aku mengambil celah menusukkan pisau ke jantungnya.
Darah pun bercucuran keluar, tapi ia masih saja mencekikku. Seolah tak ada rasa sakit sama sekali. Aku mencari cara untuk melumpuhkan dia. Tapi cekikan ini membuatku sesak nafas. Aku mencoba menggapai pisau yang menancap di dadanya, dan aku mampu mengambil kembali pisau itu. Dengan cepat aku memotong nadi di lengan tangannya. Tapi ia seolah tak merasakan apapun.
Aku mencoba menusukkan itu ke perutnya dan menendang dengan kencang. Hingga pisau itu menancap masuk ke dalam. Seketika itu ia melemah dan tak sadarkan diri. Aku menghela napas yang panjang karena telah lolos dari cengkeramannya. Aku segera keluar dari tempat ini dan menuju ke lantai tiga. Di lantai tiga ini berbeda dengan sebelumnya. Di sini terdapat lorong, terlihat terang tapi mencekam. Namun, di sini hanya ada satu ruangan. Saat aku mengintip, ada beberapa orang sedang berbincang-bincang. Mereka mengenakan jas dan mungkin mereka yang merencanakan semua ini.
Aku tak mengerti harus kemana. Tapi orang itu menuju kemari. Aku tak habis pikir apa yang menyebabkan ia mampu bertahan sejauh ini. Aku segera mencari tempat bersembunyi, tepat saat dia naik tangga. Aku juga turun agar ia tak tau keberadaanku. Apa karena pisau aku cabut dari perutnya. Sehingga ia mampu sadar lagi. Aku segera ke lantai 2 dan mencari jalan yang lain. Sementara makhluk itu sepertinya berusaha masuk ke dalam ruangan tempat orang-orang berjas tadi.
Tunggu next part 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]
HorrorKisah seorang pemuda yang memiliki kemampuan khusus. Namun, dalam kesehariannya ia memiliki banyak masalah. Sebuah insiden mulai dari kehilangan keluarga, dan keluar dari kampus karena kasus mengerikan. Karena penasaran dengan setiap insiden yang te...