Kehidupan baru ku di mulai sejak aku pindah dari rumah menuju ke kota. Saat aku hanya seorang diri tanpa orang tua, juga saudara tapi inilah kehidupan ku. Berteman dengan 'mereka' jadi aku tidak merasa kesepian. Di kota memang terasa berat, aku tak mengerti harus melakukan apa. Jadi setiap hari aku hanya menghabiskan waktu di dalam kos sambil bermain game. Hari-hari yang sangat membosankan bagiku.
Suatu hari saat aku sedang makan di dalam kamar kos, tiba tiba saja ada yang menggangu ku. Ia seolah memakan separuh makanan ku. Aku menatap dia seperti sangat sedih, gelisah. Seorang perempuan dengan rambut yang terurai sepanjang dagu.
"Heii!!!, siapa kamu yang berani mengganggu temanku." teriak Howard yang sejak tadi sibuk menonton film di hp ku.
"Aku, sangat takut, sangat marah, gelisah. Aku tak sanggup menerima hal ini." kata perempuan itu, dengan suara serak berbaur sedih.
"Apa mau mu?" tanya ku.
"Aku meminta bantuan mu untuk menguburkan mayat ku." Kata perempuan itu.
"Apa mayat mu berada di sekitar sini?" tanya Elske yang tiba tiba datang dan nimbrung begitu saja.
"Kamu dari mana saja, tadi aku mencarmu." kataku
"Kangen ya" ledek Elske
"Sudah sudah, kasian dia. Dia sedang meminta bantuan." kata Howard
"Oh iya, siapa namamu?" tanyaku sambil menoleh je perempuan itu.
"Namaku, Amel. Aku juga menginap di kos ini." kata perempuan itu.
"Aku akan mencari informasi dulu, kamu tunjukan dimana mayatmu berada pada Elske dan Howard." kata ku
Mereka langsung pergi menghilang begitu saja, aku mencari ibu kos di rumahnya, yang tak jauh dari sini. Aku melihat ibu kos berada di luar halaman sambil menjemur pakaian.
"Permisi bu, boleh saya tanya sesuatu?" Tanya ku"Ya, ada apa?" Kata ibu kos
"Apakah ada yang pernah menginap di kos ini, seorang perempuan yang rambutnya terurai hingga bahu? Namanya itu Amel" tanya ku
"Iya benar, kenapa?" tanya ibu kos
"Sekarang dia dimana?" tanyaku
"Tidak tau, sudah 2 hari saat kamu menginap disini dia sudah pergi. Entah kemana tidak kembali lagi." kata ibu kos
Lalu datang Elske, Howard dan Amel mereka mengajak ku untuk menunjukkan mayat Amel.
"Bu, bisa ikut saya sebentar, ada hal penting yang ingin saya beritahu." kata ku
"Emang kemana? dan ada apa?" tanya ibu kos kebingungan
"Ini tentang Amel itu, dan sangat penting sekali." kata ku
"Baik aku akan ikut." kata ibu kos
Elske, Howard, dan Amel menunjukan jalan aku mengikuti mereka dan ibu kos mengikuti ku. Kami menuju ke sebuah tempat seperti gubuk yang sudah reot. Letaknya tidak jauh dari kos yang berdekatan dengan sungai tempatnya sangat sepi.
"Apa yang sedang kamu lakukan disini?" tanya ibu kos dengan rasa khawatir
"Sebentar lagi kita sampai" kata ku.
Amel menunjukkan di sana tempat mayatnya berada. Kami segera masuk ke dalam gubuk yang reot itu, meski cukup luas tapi seolah tak terawat. Aku tak mencium bau apa pun di dalam gubuk ini. Saat itu Elske mengisyaratkan untuk menggali tanah di bawahnya. Aku mencoba menggali dengan tanganku, tak cukup dalam ada benda hitam. Seperti sebuah plastik besar, ini pasti mayat Amel, guman ku. Aku meminta ibu kos untuk membantu ku menggali. Awalnya dia sempat menolak tetapi karena penasaran akhirnya membantuku. Setelah lama menggali akhirnya separuh dari benda itu terlihat. Ibu kos meraba raba dan terkejut ia merasa bahwa ini adalah orang. Kemudian ibu kos menelpon polisi dan juga memanggil orang yang ia temui. Tak lama polisi pun datang juga orang orang sekitar, membantu ku menggali benda tersebut.
Saat terangkat ternyata sebuah plastik yang digunakan untuk membungkus sampah. Dengan cekatan polisi membuka plastik tersebut hingga ada 5 lapisan. Hingga terlihat jelas mayat Amel sedang membusuk. Polisi langsung memanggil ambulans untuk melakukan otopsi. Rasa penasaran yang tinggi tidak kalah dari ekspresi terkejut ibu kos. Polisi membawa aku dan ibu kos ke dalam kantor polisi untuk diwawancarai. Sesampai di kantor polisi, aku menceritakan semua yang aku alami. Juga mengenal kelebihan yang ku miliki. Sempat tidak percaya apa yang aku katakan, aku menyuruh Howard untuk melakukan sesuatu agar mereka percaya. Howard yang berada di sebelahku, aku suruh untuk menjatuhkan benda yang ada di atas meja. Seketika benda tersebut jatuh, membuat sebagian orang merasa takut. Akhirnya polisi itu percaya dan membiarkan ku pergi. Sejak kejadian itu Amel menjadi teman ku, dan aku memiliki teman baru lagi.
Sampai disini dulu ya next update lagi
😇😇😇😇😇😇
![](https://img.wattpad.com/cover/190888358-288-k459128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]
TerrorKisah seorang pemuda yang memiliki kemampuan khusus. Namun, dalam kesehariannya ia memiliki banyak masalah. Sebuah insiden mulai dari kehilangan keluarga, dan keluar dari kampus karena kasus mengerikan. Karena penasaran dengan setiap insiden yang te...