Aku yang masih mengintai 2 pria itu, menaruh curiga kalau dia akan melakukan pembunuhan lagi. Aku mengikuti mereka hingga menuju ke suatu tempat yang sepi. Mereka seperti menunggu sesuatu, dan aku sangat penasaran apa yang sebenarnya mereka lakukan. Aku masih mengintai dari kejauhan. Setelah lama menunggu tiba- tiba mereka pergi begitu saja. Aku kembali mengintai mereka yang pergi ke sebuah tempat. Aku belum pernah menuju ke tempat itu, sehingga membuatku was- was. Aku yang mangamati mereka, seolah mereka tau ada yang mengikuti. Aku putuskan segera menjauh, tapi tak lama ada mobil datang menjemput mereka berdua. Setelah itu aku tak tau lagi tempat apa yang mereka tuju, tapi yang pasti itu tempat rahasia.
Aku memutuskan kembali lagi ke kos. Tapi kali ini ada seseorang yang terbunuh dengan kejamnya. Kepalanya sudah tidak ada lagi, hanya tubuh yang tersisa dengan bekas goresan seperti pisau berduri. Banyak orang datang mengerumuni mayat itu dan memanggil ambulans. Aku yang masih mengamati hal itu agak gelisah. Mengapa banyak sekali kasus pembunuhan akhir-akhir ini. Belum lagi dua orang misterius tersebut dan juga seorang paranormal yang tak kalah misteriusnya.
Aku yang masih bersama Elske, Howard dan Amel segera menuju ke apartemen dan memberi tahu paranormal itu. Sesampai di pintu aku melihat paranormal aneh itu keluar dari apartemen. Tapi dia tidak mengenakan kalung dan juga wajahnya berbeda. Aku masuk menuju ruangan diskusi itu dan menemukan kesepuluh paranormal tersebut dibunuh secara brutal. Paranormal misterius itu juga terbunuh dengan menggunakan kalung yang sama. Aku mendekat dan mengambil kalung tersebut dan segera memanggil orang untuk menguburkan mayat mereka. Saat itu aku tak tau harus berbuat apa, kami langsung kembali ke kos. Saat melihat hp ada banyak sekali panggilan dan pesan dari paranormal itu. Saat ku buka satu persatu, ada sebuah pesan yang menyuruh untuk menutup kampusku atau memindahkan ke tempat lain. Jika tidak akan semakin banyak korban.
Aku masih tak percaya akan hal itu, keesokan hari aku bergegas ke kampus. Teman sekelasku yang biasa duduk menyendiri di pojok masih belum masuk. Kini bertambah dua temanku lagi yang tidak masuk. Hal ini menjadi misteri, aku memutuskan untuk menyelidiki hal ini. Pada malam hari aku menginap di kampus, dan sempat bersembunyi. Saat malam tiba suasana kampus biasa saja dan masih wajar banyak 'mereka'. Aku masih ditemani oleh Elske sementara Howard dan Amel pergi entah kemana. Mungkin sedang berduaan, menurutku.
Jam di tanganku menunjukkan pukul 10:13. Aku yang masih berkeliling dengan mengendap-ngendap mengamati sekitar jika ada hal yang menjanggal. Ada langkah kaki yang menaiki tangga. Aku menyuruh Elske melihat, saat Elske kembali ia menceritakan bahwa ada dua orang misterius. Segera aku bersembunyi di dalam kelas melalui jendela. Aku melihat mereka menyusuri jalur di lantai 2. Bagaimana mereka bisa masuk ke sekolah ini, padahal pagar terkunci. Atau mereka juga memiliki kunci itu. Saat mereka cukup jauh, aku segera keluar dan melihat ke arah pagar dari lantai 2. Aku tak melihat pagar terbuka juga tak ada kendaraan yang mereka pakai. Apa mungkin mereka teleportasi? Aku merasa heran akan hal ini.
Aku mencari mereka lagi, tetapi tetap saja belum menemukan mereka. Saat melihat jam ternyata sudah pukul 3 pagi. Aku memutuskan untuk disini saja dan pulang nanti siang. Aku menunggu dan saling bertukar cerita dengan 'mereka', tak terasa sudah pukul 6 pagi. Aku saat naik ke lantai 3 melihat 2 orang misterius itu masih berada di bawah tangga lantai 1 yang berada di seberang tangga yang aku lalui. Tak lama ada seorang mahasiswa lewat, dan mereka membiusnya lalu memasukkan dalam karung dan membawa mahasiswa itu. Aku melihat hal itu begitu tak wajar. Alasan kedua orang itu untuk menculik tidak jelas. Jika dia meminta tebusan pasti sudah ada yang kembali, tapi ini tak ada kabar seolah lenyap ditelan bumi.
Karena merasa lelah aku segera ke kos dan melakukan ritual tidur panjang. Saat terbangun sudah pukul 10 malam. Aku merasa sangat lapar karena belum makan seharian. Aku memutuskan ke warung yang biasa ku kunjungi. Setelah makan aku kembali ke kos. Aku melihat ada 2 orang misterius itu lagi membawa karung yang aku rasa itu orang. Aku mendekat dengan rasa berani aku memukul salah satu orang itu dengan sekuat tenaga hingga tak sadarkan. Kini aku berduel dengan pria yang satunya.
Dengan sigap aku menghindar setiap pukulan yang melayang ke arahku. Karena aku sering melihat film yang ada bertarungnya. Jadi aku meniru gerakan itu. Dengan susah payah aku mendapat celah memukul. Hingga akhirnya aku melayangkan tendangan saltoku tepat di kepalanya. Akhirnya ia tak sadarkan diri. Aku langsung membebaskan orang itu yang masih pinsang. Membawanya ke kos dan membiarkan mereka masih tergeletak. Meski cukup berat aku mengusahakan agar dia sampai di kos. Sesampai di kos aku membaringkannya dan memberi minyak biar cepat sadar. Saat sadar ia seperti kebingungan, dengan tenang aku berbicara dengannya. Ia bercerita kalau sedang lewat dan ada 2 pria tiba-tiba menghampiri lalu memberi obat bius. Dan saat itu ia tak sadarkan dan akhirnya berada disini.
Ia kemudian berterimakasih dan pulang ke rumah. Aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya ke 2 pria itu inginkan. Aku teringat akan kasus pembunuhan paranormal itu, dan mengingat akan kalung yang aku ambil. Aku mengecek kalung tersebut yang tersimpan rapi dibawah kasur. Aku mengamati kalung itu tak ada yang istimewa sama sekali. Tapi menurutku itu cukup berharga karena paranormal misterius itu selalu membawa benda ini.
Sampai disini dulu part kali ini tunggu next nya 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]
HorrorKisah seorang pemuda yang memiliki kemampuan khusus. Namun, dalam kesehariannya ia memiliki banyak masalah. Sebuah insiden mulai dari kehilangan keluarga, dan keluar dari kampus karena kasus mengerikan. Karena penasaran dengan setiap insiden yang te...