Investigasi #CHAP 5

74 9 0
                                    

POV Chyntia

Aku yang disuruh oleh Arza mencari bantuan kepada polisi. Aku mengikuti lorong ini, dan berhenti di sebuah saluran udara. Aku melihat ini adalah tempat saat aku masuk kemari. Aku segera turun dan menuju ke kantor polisi. Meski cukup jauh, tapi cukup dekat. Kata Arza di sekitar kampusnya ada pos polisi, dan dia menyuruhku menuju ke sana. Perjalanan yang jauh, tapi masih sore jadi masih terang.

Entah berapa lama aku berada di dalam perusahaan itu, membuat mataku agak silau melihat cahaya sore. Aku berlari dengan cepat menuju ke pos itu. Mungkin Arza sedang dalam masalah, dia terakhir kali mengalihkan perhatian mereka. Aku harus cepat sebelum ia tertangkap. Akhirnya aku sampai di pos itu, tapi tak terdapat polisi atau orang di sini. Aku semakin takut, kenapa wilayah ini seperti suram. Aku mengamati sekitar ada darah yang menetes, aku bersembunyi di sebuah lemari yang ada di pos itu. Sambil menghembuskan napas yang panjang. Setelah itu aku keluar mencoba mencari sumber dari darah itu.

Anehnya tak ada orang sama sekali, dan tak ada hewan. Juga saat aku amati tak ada apapun di atas sini. Aku segera menuju ke kantor polisi, yang tak jauh dari sini. Tapi anehnya aku tak bertemu dengan seseorang sama sekali. Beberapa kali aku mengamati sekitar juga tak ada orang. Jalanan yang biasanya ramai, kini sepi. Saat aku melintas tiba-tiba ada suara klakson yang keras. Aku terkejut, dan melihat ada truk dihadapanku. Saat aku melihat sekitar, keadaan seperti berubah. Aku melihat pos polisi itu terdapat seseorang polisi. Aku segera menemui polisi itu, dan meminta bantuan.

"Permisi pak, saya mau minta bantuan. Ada sesuatu yang sangat penting." Kataku

"Tentang apa? Ada apa?" tanya polisi itu.

"Tentang organisasi NEHTE" sambil menyerahkan handycam. "Tolong bantu temanku yang sedang dalam bahaya ditempat itu." Pintaku.

Polisi itu segera memanggil temannya setelah beberapa saat, sebuah mobil polisi datang dengan 4 orang. Aku menjelaskan dan naik mobil bersama mereka. Setelah sampai di aliran sungai, kami turun karena jalan yang sempit tak mampu untuk dilewati oleh mobil. Dengan segera aku menunjukkan dan mengantar mereka ke markas itu. Sesampai di sana, aku menunjukkan jalan untuk masuk.

Aku masuk melalui jalan saat pertama kali masuk ke sini. Para polisi itu seperti was-was, aku dengan cepat menunjukkan jalan. Tapi dari atas terdengar suara tembakan, hak itu membuatku semakin cemas. Para polisi itu segera menuju ke atas dan aku mengikuti mereka. Tiba-tiba ada yang menyerku, dan membungkam mulutku. Aku mencoba berteriak tapi tak sanggup, dan sudah berada di tempat yang berbeda. Tapi aku mencoba keluar dari sini, pintu itu terkunci dan aku tak bisa keluar. Tak lama kemudian seorang polisi juga terseret kemari, dan aku tersadar yang menyeret tak terlihat.

Aku menjadi takut melihat semua hal ini. Kami yang berada di ruangan ini merasa bingung dan tak tau harus bagaimana. Polisi itu meminta bantuan lagi dan menyuruhku untuk tenang. Tak lama pintu itu terbuka, dan kami segera keluar mencari yang lain. Setelah berkeliling begitu lama, kami berada di tempat saat diseret oleh makhluk yang tak tampak. Beberapa saat setelah masuk dari ruangan, polisi-polisi itu terbunuh dengan sadis. Badannya terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Aku melihat itu sangat ngeri dan eneg.

Polisi itu seolah tak percaya dengan yang dilihatnya. Tak mungkin tubuh dipotong dengan begitu oleh seorang manusia. Tapi saat kami sedang melihat mayat itu, ada makhluk yang menuju kemari. Langkah kakinya yang terdengar cukup keras, dan menggema di tempat ini. Ia semakin mendekat, dan sosoknya terlihat. Ia mirip dengan monster yang aku temui saat menuju ke sini. Monster itu lebih lamban dari sebelumnya, tapi terlihat sangat kuat.

Ia semakin mendekat, polisi itu menodongkan pistol dan bersiap menembaknya. Ia semakin mendekat, polisi itu menembaknya tepat di kepala. Namun, tak terjadi apa-apa. Setelah semua pelurur dilesatkan, monster itu masih bertahan. Aku bersiap mengeluarkan pisau dan mencoba menusukkan di lehernya. Aku berlari ke arahnya dan dengan cepat menebaskan pisau mengenai lehernya. Monster itu terjatuh, dan sepertinya mati.

Tunggu next part 😈

The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang