Aku berjalan kaki menuju ke jalan rahasia itu. Tapi saat aku amati lokasi itu sudah dibatasi oleh pagar kawat berduri. Itu membuatku kesulitan untuk menyelinap ke dalam. Tapi saat aku mengamati keadaan perusahaan itu, terlihat sangat sepi. Seperti tak ada penghuni. Aku mencoba masuk melewati pintu utama dari perusahaan itu. Di sana juga tak ada orang, tak seperti beberapa saat yang lalu. Dulu begitu dijaga ketat, tapi sekarang sangat berubah.
Aku masuk ke dalam ruangan dari perusahaan itu, yang masih memiliki kesan terhadap kampusku. Tapi anehnya semua tampak seperti biasa dan wajar. Hal ini membuat semakin mencurigakan. Aku mulai menyusuri tempat yang luas ini sendiri. Yang kulihat hanya ruangan kosong yang lama tak ditinggali. Aku melanjutkan penyusuran hingga ke lantai bawah. Jalan yang rahasia di dalam sebuah gudang. Saat aku hendak masuk, jalurnya sudah tertutup oleh timbunan tanah.
Aku mengamati lantai di sekitar ruangan bawah ini, seperti mengalami keretakan. Apa mungkin mereka telah menghancurkan bukti-bukti dengan mengebom lokasi bawah tanah. Aku mencari beberapa informasi, tapi tidak ada sama sekali. Seperti sangat rapi, mereka menutupi hal ini. Aku sempat putus asa untuk berhenti menyelidiki hal ini. Tapi aku teringat tentang pertambangan yang berada dekat di arena ini. Lokasi tambang itu berada di perbatasan desa yang terletak dekat gunung. Lokasi itu jika ditelusuri mengikuti aliran air di sungai itu.
Aku memilih kembali lagi ke apartemen. Namun, di tengah perjalanan aku mencium aroma yang amis di salah satu sudut teras rumah. Aku penasaran dan melihat beberapa orang terbunuh dengan sadis. Bergegas aku menghubungi ambulans, beberapa menit ambulans itu datang. Juga ada polisi yang ikut datang menyelidiki kasus ini. Tak seperti biasa, polisi itu membiarkanku begitu saja. Mungkin polisi itu bosan bertemu dengan diriku.
Aku segera kembali ke apartemen. Sampai di sana aku membuka pintu kamar. Melihat Chyntia yang masih santai duduk sambil menonton televisi. Saat melihatku masuk, ia menatapku dengan tajam. Lalu dia beranjak dari tempat duduk dan menemuiku.
"Apa yang kamu lakukan?" tanyanya.
"Tidak ada, hanya urusan kecil." Jawabku.
"Lalu, kenapa kamu mengunciku di dalam kamar ini?!" katanya dengan nada yang tinggi. "Apa kamu pikir aku ini tawananmu? Juga kamu pikir aku akan kabur?" Tambahnya.
"Ah itu ..." kataku yang sedikit tak jelas.
"Ah lupakan. Aku tau kamu baik kok." Katanya.
"Tadi aku waktu menyusuri perusahaan itu, tak ada apapun di sana. Dan aku menemukan keluarga yang terbunuh sadis di dalam rumahnya yang berlokasi tak jauh dari perusahaan itu." Kataku.
"Tenang, kita pasti akan menemukan lokasi perusahaan itu." Kata chyntia.
Aku mengambil laptop dan membuka datanya. Berharap menemukan sesuatu yang penting. File ini aku temukan saat berada di ruang bawah tanah ayahku. Waktu aku buka file dalam flashdisk tersebut, ternyata benar ada banyak rekaman percobaan dan prosedur percobaan.
Aku mengamati satu persatu video, mulai dari percobaan gagal hingga berhasil. Chyntia yang berada di sampingku, mengamati dengan saksama. Di mulai dari awal mula percobaan, dari rekaman itu terlihat jelas ayahku sedang menyusun prosedur percobaan. Mulai dari alat yang dibutuhkan juga beberapa bahan. "Itu ayahku." Katanya sambil menunjuk seseorang yang berada di samping ayahku.
Aku tau kalau ayahnya rekan kerja ayahku dibagian yang sama. Kemudian di video kedua adalah waktu percobaan pertama. Aku mengamati terdapat kabut hitam yang seperti makhluk gaib di dalam tabung. Sementara di tabung satunya terdapat orang sebagai bahan percobaan. Terlihat orang itu dimasukkan ke dalam tabung yang berisi cairan. Dan mulut orang itu diberi selang yang kemungkinan adalah oksigen. Di kepalanya juga terhubung kabel yang menuju pada tabung satunya.
Aku melihat ayahku yang sedang memantau dari monitor. Tak lama ayahku berteriak untuk mematikan mesinnya. Beberapa orang di dalam terlihat tak karuan, mengalami kepanikan. Ada yang membanting beberapa barang, ada yang memukul mesin hingga hancur. Tak lama ada ledakan dari salah satu tabung, beruntung tak ada yang terluka. Sementara orang yang menjadi percobaan terlihat tak bernyaw.
Lanjut ke video yang ketiga, masih sama dengan percobaan yang pertama. Tapi kini alatnya terlihat lebih canggih dari sebelumnya. Ayahku terlihat memegang sebuah handycam ke arah tabung yang berisi kabut hitam itu. Kalau aku amati, kabut itu seperti kabut yang sering aku temui saat ada kasus pembunuhan. Orang yang menjadi bahan percobaan juga berbeda, ia terlihat kekar dan berotot. Saat itu ayahku mengisyaratkan kepada asistennya untuk mulai mengoperasikan mesin itu. Tak selang berapa lama orang yang di dalam tabung terlihat meronta- ronta. Tak lama kemudian ada darah yang keluar dari kepalanya, membuat warna cairan di tabung itu menjadi merah.
Lalu di video yang terakhir, terlihat ayah sangat bersemangat, juga ada beberapa orang berjas yang kemungkinan itu adalah pemimpin organisasi itu. Terlihat ayah menjelaskan dengan detail kepada mereka. Hingga asisten ayah mengoperasikan mesin itu. Dan terlihat orang sebagai bahan percobaan hanya bergetar, dan tak lama aku melihat kabut di sebelah tabung seperti kebingungan. Ayah memberikan handycam itu kepada pemimpinnya.
"Apa yang mereka lihat di tabung kosong itu." Tanya Chyntia.
"Apa kamu tak melihat ada seperti bayangan hitam?" tanyaku.
"Hmm ... tak ada apapun." Kata Chyntia.
Aku menyuruh Chyntia untuk melihat video itu dengan handycam mode inframerah.
"Eh iya ada bayangan hitam di sana." Katanya dengan ekspresi terheran.
Aku juga tak mengerti apa yang mereka lakukan? Dan apa itu?
Tunggu next part 😇
Tak terasa udah Chap 4 😈😈
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]
HorrorKisah seorang pemuda yang memiliki kemampuan khusus. Namun, dalam kesehariannya ia memiliki banyak masalah. Sebuah insiden mulai dari kehilangan keluarga, dan keluar dari kampus karena kasus mengerikan. Karena penasaran dengan setiap insiden yang te...