Misteri Pembunuhan #CHAP2

174 20 8
                                    

        Kala itu aku sedang masuk kelas di kampus. Hari menerima pelajaran pertamaku. Selesai jadwal kelas, aku memilih untuk di perpustakaan membaca buku. Tiba tiba ada yang berteriak sangat keras. Seketika itu aku langsung keluar ke sumber suara. Ternyata ada tangan yang di gantung dalam samping pot. Melihat keadaannya seperti masih segar. Di arah lain juga ada yang teriak lagi. Aku berlari melihat yang terjadi, ternyata ditemukan tangan yang berada di dalam pot. Dilihat dari kondisinya masih segar. Mungkin itu pasangan dari tangan yang di gantung tadi. Tak lama juga ada yang teriak kencang akibat terkejut. Kali ini berada pada toilet perempuan. Ditemukan bagian kaki di dalam bak. Aku mendekat pada kaki itu dan melihat masih dalam keadaan segar. Mungkin ini satu tubuh dengan kedua tangan itu.

     Pasti akan ada bagian yang lain di temukan. Saat itu juga aku melihat ke atas di seberang gedung terdapat kaki yang tergantung dan di ikat sebuah tali. Ada suara teriakan lagi dari sebuah kelas yang di ujung saat aku lihat ternyata bagian tubuh. Hanya saja sepertiga bagian dipotong membujur. Aku berpikir sangat sadis yang melakukan hal ini. Dia bukan lagi manusia tetapi seorang iblis.

     Teriakan muncul lagi dan kali ini di dekat parkiran. Saat menuju kesana di temukan lagi bagian tengah tubuh beserta isinya. Terhitung sudah ada 6 bagian tang di temukan. Anehnya bagaimana cara pelaku melakukan hal ini. Bah akan tidak di ketahui sejak pagi. Lalu apa yang sedang dia lakukan. Aku mendengar teriakan lagi kali ini di dekat lapangan. Ditemukan bagian atas tubuh. Setiap bagian tubuh yang terpotong masih mengenakan pakaian. Tak berapa lama polisi datang di barengi teriakan lagi. Aku menuju keteriakan itu melihat bagian kepala yang sudah membusuk. Ini jelas aneh, kepala yang membusuk tetapi bagian lain tidak membusuk. Aku jadi teringat tentang kasus Amel yang berada di kos ku itu.

     Kejadian tentang pengendara ojol itu juga menarik perhatian ku. Ada 3 kasus pembunuhan yang aku temui selama seminggu ini. Pelakunya juga belum diketahui, mungkinkah pelaku pembunuhan di kampus ku adalah mahasiswa? Atau mungkin senior yang memiliki senyum psikopat? Atau 2 orang pria yang aku temui sambil membawa karung? Atau bahkan polisi yang aku temui setiap terjadi peristiwa? Tapi untuk yang terakhir tidak mungkin. Setelah melihat kejadian itu, banyak para mahasiswa yang takut hingga trauma. Hal itu membuat para dosen di kampus was-was. Saat itu Elske yang masih bersama ku terlihat sangat gelisah. Entah apa yang sedang dipikikannya.

        Kami kembali menuju ke kos. Sampai di sana kami disambut oleh Amel dan Howard. Sepertinya mereka terlihat sangat akrab bahkan cocok menurut ku. Aku hendak bertanya pada Amel tentang seseorang yang telah membunuhnya. Namun, aku takut dia akan merasa sedih, karena mengingat kejadian itu. Saat mulai sepi aku memberanikan diri untuk bertanya kepada Amel.

"Amel, ada hal yang ingin ku tanyakan tentang mu" kata ku

"Wah serius amat sepertinya" sahut Howard yang meramaikan suasana.

"Tentang apa? Boleh aja kok" kata Amel.

"Aku masih penasaran sama seseorang yang membunuh mu itu." kata ku

"Aku juga tidak tau orangnya, tiba tiba saja ada orang yang menepuk bahu ku. Aku pun tak sadarkan diri. Saat tersadar aku berada di sebuah gubuk reot itu. Saat aku melihat ada seorang pria yang misterius. Dia memakai pakaian serba hitam dan ada bergaris warna merah yang menyala. Anehnya saat ia menoleh ke arah ku, wajahnya tertutup kabut pekat. Ia perlahan mendekatiku dan meletakkan tangan di atas kepalaku seketika ada yang merasa tertarik ke tangannya. Aku sangat lemas dan tak mampu untuk bergerak dan akhirnya meninggal. Aku mencari dia tapi tetap saja tidak ketemu. Akhirnya aku hanya pasrah, dan setiap kali orang yang berada di sungai itu aku temui tapi mereka justru lari. Hingga aku bertemu denganmu dan memberitahu mayat ku yang berada di gubuk itu.

         Aku masih tak mengerti tentang kejadian ini. Hal ini memang sangat tidak wajar, setiap orang yang meninggal menyisakan bagian kepala yang busuk, sementara yang lainnya tidak. Aku berniat menelurusi hal ini, mungkin ini berhubungan dengan mistis. Semakin aku memikirkan unjung- ujungnya hanya membuatku bingung.

       Sore ini aku hanya menghabiskan waktu di kos bersama teman temanku. Tapi saat menjelang malam ada suara keributan di jalan. Aku keluar mendapati kerumunan orang di dekat sungai. Mereka menemukan karung yang berisi mayat. Aku pun menuju ke sana bersama Elske, Howard, dan Amel. Saat ku lihat mayat itu penuh tikaman pisau. Organ dalamnya telah di keluarkan, entah dimana. Melihat kepalanya yang sudah membusuk menurutku itu sama seperti mayat- mayat sebelumnya.

Sampai di sini dulu tunggu kelanjutannya 😇😇
Jangan lupa vote ya 😇

The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang