Es krim melon di depan Dahyun mulai meleleh. Sementara sesuap pun belum juga masuk ke dalam mulutnya. Ia justru memainkan sendok dan mengaduk-aduk es nya.
"Astaga!!!"
Dahyun terperanjat dari lamunannya. Lagi-lagi SinB berteriak kesetanan, membuatnya mengelus dada. Bersabar memiliki teman dengan segala tingkah minusnya.
Tanpa berkata apa-apa, SinB merebut mangkuk es krim Dahyun. Menyeruput nya tiba-tiba. Dahyun hanya tergelak, mematung dengan sendok ditangannya.
"Jijik B"
Sambil mengelap mulutnya SinB bergumam.
"Lo tuh, nggak sayang makanan banget. Kalau nggak mau, nggak usah beli"
Dahyun memang memesan es krim untuk dirinya walau sedang tidak bernafsu makan, hitung-hitung sambil menunggu kebiasaan telat SinB. Bilang sudah berangkat, nyatanya baru berangkat mandi.
"Anyway, gue udah dapet ID Kakao nya Jimin"
Dahyun mendelik.
"Buat apa lo punya ID nya dia"
"Ya buat lo lah. Masak buat gue"
"Udah percaya sama gue, temen-temen lo yang lain kan juga bilang. Lo harus menghubungi dia dan selesaikan perjodohan tidak masuk akal lo dengan baik-baik"
"Lo yakin?"
"SERATUS PERSEN YAKIN" jawab SinB mantap sambil menjilat satu suap sendok terakhir es krim melon milik Dahyun.
Dahyun sebenarnya resah. Ia sedang tidak mau berhubungan dengan lelaki manapun. Apalagi seseorang yang tidak dikenalnya dan memiliki track record buruk dalam hubungan percintaan.
"Kenapa lo bisa seyakin itu sih B? Lo kan tau Park Jimin..."
"Karena lo bukan tipe nya dia" jawab SinB dengan entengnya.
"Hah?"
"Gini. Lo tau kan, berapa banyak cewek yang Jimin dekati dan taklukan?"
Banyak. Dahyun mengangguk setuju. Bahkan terakhir kali ia melihat Jimin berduaan dengan Rose, padahal sebelumnya Dahyun mendengar dari Irene bahwa Seulgi sedang berpacaran dengan Jimin juga.
"Nah, dari banyak cewek itu seharusnya lo jadi korban empuknya nomor wahid. Kenapa? Karena lo cewek yang dijodohkan dengan dia"
Dahyun tidak bergeming, menunggu penjelasan selanjutnya.
"Terus?" tanya Dahyun.
SinB memanggil pelayan kafe, memesan satu bubble tea ukuran large.
"Ya terus menurut lo, kenapa Jimin selama hampir 6 tahun dari perjodohan kalian nggak sama sekali deketin lo atau sekedar tegur sapa? Sementara lo tau betapa genitnya dia sama cewek cantik"
"Jadi menurut lo gue nggak cantik" balas Dahyun
SinB mengangguk sambil menyeruput bubble tea nya yang telah datang.
"Dasar" Dahyun memukul lengan SinB kesal.
"Aw, sakit tau. Lo itu cantik, tapi mungkin lo bukan tipe nya dia. Kayak gue, yang nggak digodain tapi tetap cantik dan baik hati"
"Huuu. Lebay"
Entah kenapa, berbicara dengan SinB selalu membuat mood Dahyun sedikit lebih baik. Ia bahkan tertarik dengan bubble tea milik sahabatnya itu dan menggeser sedotannya untuk ikut mencicipi.
"So?" lanjut Dahyun.
"So what? Udah tebas aja, hubungin dia, coba lo ngomong pakai bahasa manusia. Gue yakin, Jimin juga akan setuju dengan keputusan membatalkan perjodohan kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Deal or No
FanfictionBagaimana jika kamu seorang idol terkenal tapi orang tuamu justru tiba-tiba berniat menghancurkan karirmu yang mulai cemerlang? Bercerita tentang seorang Kim Dahyun yang mati-matian menolak perjodohannya dengan seorang idol papan atas, Park Jimin.