Sebelum BOM Meledak

515 79 11
                                    

"Kalau gue siap, lo mau bantu gue?"

"Kalau lo inget, lo nggak akan bisa mundur dari pertunangan ini"

"Hah?"

Dahyun tidak mengerti apa maksud Jimin.

Jimin menarik nafas berat. Menatap Dahyun kemudian bergantian ke arah random, seolah berpikir.

"Lupain" ucap Jimin berlalu.

"Gue nggak mungkin juga merusak hubungan lo sama Seulgi" sergah Dahyun lagi saat Jimin akan berbalik meninggalkan Dahyun.

"Jadi lo tenang aja, sekalipun gue inget, gue akan tetap pada pendirian gue. Kalau nggak keberatan gue minta banget, bantuin gue" tambahnya.

Tanpa menoleh sama sekali, Jimin kembali berjalan.

"Sungai Han, jam 7"


***

Apa yg tidak diketahui fans adalah fakta bahwa Sungai Han masih menjadi tempat paling aman untuk bertemu sesama idol. Entah sesama idol yg sedang masa pendekatan, pacaran, atau sekedar bertemu sebagai teman agar tidak menimbulkan gosip. Spot-spot tersembunyi yang cukup banyak dan tidak terlalu terang menjadi keuntungan bagi mereka, terutama saat musim semi dan dingin. Rasanya tidak ada satu orang pun yg akan kesana di dua musim itu kalau tidak ingin mati kedinginan.

"Eonni, benar disini?"

"Mh, harusnya sih begitu" jawab Jihyo.

"Percaya aja sama yang sudah berpengalaman" tambah Jeongyeon.

Karena tidak mau anggotanya tersandung gosip dan memastikan urusan Dahyun berjalan baik-baik saja, Jihyo dan Jeongyeon mengantar Dahyun. Mobil mereka berhenti tepat di pinggir sungai di bawah jalan layang tanpa lampu taman. Sangat jauh dari taman Sungai Han yg setahu Dahyun justru dijadikan spot favorit para idol.

"Tempat ini memang cukup mengerikan, tapi spot yg paling aman"

"Tau deh yg berpengalaman"

Jihyo mencubit Jeongyeon yg duduk di kursi belakang, sedari tadi menyindirnya.

Tak lama kemudian mobil suv abu-abu datang dan berputar menghadap ke arah mobil mereka. Lampu sen mobil tersebut juga berkedip beberapa kali.

"Itu mobil Jimin kan?"

Dahyun mengangguk. Ia kemudian melepas sabuk pengaman dan membuka pintu disebelahnya.

"Dahyun-ah hati-hati, jangan berlama-lama disini, kalau bisa minta Jimin pindah dalam satu jam. Karena kau tau Dispatch bisa secepat kilat menemukan kalian" pesan Jihyo.

Dahyun mengeratkan mantelnya. Angin diluar benar-benar dingin. Bahkan anak rambutnya berkibar-kibar menyapu wajahnya.

"Oke eon, terimakasih"

"Kim Dahyun fighting!" teriak Jeongyeon sebelum Dahyun menutup pintu mobil.

Sedikit berlari Dahyun menghampiri mobil Jimin menghindar dari angin malam. Membuka pintu penumpang dan segera masuk ke dalam. Kemudian mobil Jihyo perlahan berputar dan menjauh meninggalkan mereka.

***

"Langsung aja, kita nggak bisa lama-lama" buka Dahyun setelah beberapa detik hanya sunyi diantara mereka.

Dahyun menoleh ke arah Jimin, sekalipun remang-remang ia dapat melihat pria disampingnya itu memakai mantel bercorak persegi kecil berwarna abu-abu gelap. Kedua tangannya menggenggam erat setir mobil, pandangannya lurus menerawang ruang gelap diluar sana.

Deal or NoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang