Ketakutan

690 101 17
                                    

Mimpi itu kembali lagi. Setelah satu minggu penuh Dahyun dan Twice disibukkan dengan jadwal mereka yang padat. Mulai dari persiapan comeback, variety show, pemotretan, dan masih banyak lainnya.

Manajer eonni memberinya obat tidur.

"Kau susah tidur lagi semalam?"

Dahyun mengangguk menerima obat tersebut dan langsung meneguknya dengan air putih.

"Kali ini kau harus ke dokter,"

Dahyun meminum habis air putih di dalam gelas.

"Sebentar lagi kita world tour, dan kau harus fit"

"Haruskah eonni?"

"Bagaimana menurutmu? Aku hanya memberikan saran, agar kau nyaman dan tetap sehat"

***

Dahyun mengaduk sup nya. Bahkan setelah di rumah dan tidur di kamarnya sendiri, bukan di dorm, mimpi buruk itu masih juga membuatnya tak bisa tidur.

Kemarin malam ia mencoba tidur, bisa, namun hanya bertahan 1-2 jam. Tak lama setelah matanya berhasil lelap, adegan seorang anak kecil berjalan di tengah gelapnya hutan pinus datang kembali. Kali ini ia mendengar suara langkah kaki. Anak kecil itu panik, dalam nafas sesak dan air matanya yg  terus mengalir ia berlari tanpa tujuan.

Sambil meremas rok bunga miliknya, anak itu terus berlari, menahan lelahnya, menahan tangisnya, ketakutan mendengar langkah kaki yang juga begegas semakin mendekat padanya.

'Jangan, jangan, jangan...' racaunya lirih sepanjang ia berlari.

Dan Dahyun terbangun. Seolah tertular anak kecil di mimpinya, dadanya sesak, pipinya telah basah. Tanpa sadar Dahyun menangis dalam tidurnya.

Setelah itu sepanjang malam sampai pagi ia tidak bisa tidur dan memilih duduk di ruang tengah. Dalam remang-remang Dahyun membuka kembali album-album foto masa kecilnya, mencoba menebak apakah anak kecil itu ada hubungan dengannya atau dirinya sendiri. Ia juga masih heran kenapa fotonya di tahun 2008 tidak ada di album. Padahal setiap tahun selalu ada setidaknya satu foto dirinya.

"Eomma, apa aku punya rok bunga-bunga semasa kecil?"

Nyonya Kim yang juga menikmati sarapan didepan Dahyun mengangguk.

"Banyak" jawabnya.

Dahyun mengerutkan keningnya.

Namun tiba-tiba Nyonya Kim tersedak, seolah menyesali kata yg keluar dari mulutnya. Beliau seketika berhenti mengunyah nasi dan sup favorit Dahyun buatannya sendiri.

"Seinget Dahyun, Dahyun nggak suka pakai rok waktu kecil"

"Foto-foto di album juga nggak ada aku yang pakai rok, kecuali waktu aku masih bayi" tambah Dahyun.

Nyonya Kim terdiam. Ia memandang khawatir Dahyun.

"Kamu baik-baik saja kan sayang?"

"Mh..." jawab Dahyun ragu apakah harus berterus terang pada ibunya atau tidak. Namun dia memutuskan untuk tetap mengangguk. Dahyun tidak mau Ibunya khawatir karena mimpi buruknya kembali lagi.

"Dahyun cuma tiba-tiba kepikiran, kenapa dulu nggak suka pakai rok, hehehe" tambahnya asal.

"Oohh..." Nyonya Kim juga sama dengan Dahyun, beliau terlihat bingung harus menjawab apa dan khawatir dengan keadaan putri sulungnya.

"Tapi tadi kata Eomma aku punya banyak?"

"Hah? Kamu?"

Nyonya Kim menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Deal or NoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang