After You

419 81 2
                                    


'Plak'

"Gila ya lo"

Dahyun segera berdiri, dengan cepat mengambil tas, dan tak lupa jaketnya. Ia keluar dari rumah Jimin, meskipun diluar sudah gelap dan hujan masih menyisakan titik-titik gerimis. Jimin yang tadinya sempat terkejut dengan tamparan Dahyun dan tingkahnya sendiri yang berani mencium perempuan itu, segera berdiri menyusul Dahyun yang telah hilang dari pandangannya. Ia berlari keluar dan mencegah Dahyun yang sudah jauh keluar dari pagar rumah.

"Sorry, gue minta maaf"

Jimin menarik lengan Dahyun yg menjauh. Namun dengan cepat Dahyun menampik cengkaramannya.

"Gampang banget ya lo" 

Jimin berhasil menghentikan langkahnya, Dahyun mengambil nafas dan mengumpulkan semua kesadarannya agar emosi tidak menghancurkan kata-kata yang akan ia ucapkan.

"Gue kira, meskipun itu udah bertahun-tahun yang lalu dan baru gue inget, sebutan 'sahabat' masih ada diantara kita. Tapi kayaknya cuma gue yang mikir gitu, bagi lo gue nggak lebih dari korban-korban lo lainnya" ucapnya setelah beberapa detik hanya sunyi diantara mereka.

"Bukan, gue-"

"Gue anggap yg tadi nggak pernah terjadi. Dan lo, setelah gue dapet cincinnya dan kita ngomong ke orang tua masing-masing, gue harap gue nggak akan ketemu lo lagi" potong Dahyun tidak memberi Jimin kesempatan untuk berbicara. Ia sudah cukup muak, meskipun sejujurnya ia masih belum seutuhnya sadar apakah ia muak dengan dirinya sendiri, keadaan, atau pria yang berdiri di depannya.

Dahyun berbalik dan lanjut berjalan meninggalkan Jimin yang mematung. Ia memutuskan untuk kembali ke rumah neneknya yang memang tidak terlalu jauh dari rumah inap Jimin, siapa tau neneknya sudah pulang. Atau kalau tidak ia akan memilih untuk mengetuk pintu warga dan bertanya penginapan terdekat. Apapun, yang terpenting ia menjauh dari Jimin.


***

Jeongyeon membuka lebar gorden apartemen, kedua matanya disuguhkan pemandangan pagi yang sibuk di kota New York dengan gedung-gedung pencakar langit tertata rapi terlihat kecil dari tempatnya berdiri. Kemudian sebelum mengambil air putih ia menyalakan televisi dan memilih siaran Korea. 

'National Representative Girlgrup, Twice telah berhasil merampungkan World Tour Concert mereka yang ditutup di New York selama dua hari berturut-turut. Total sekitar 80.000 tiket telah terjual dan mampu menggemparkan stadium Citi Field pada tanggal 30 dan 31 Desember kemarin.'

Suara wanita pembawa berita dari channel MBS tersebut ternyata mampu membangunkan beberapa anggota Twice lainnya. Jihyo dan Dahyun sama seperti Jeongyeon masih mengenakan piyama dan rambut acak-acakan berjalan perlahan dari kamar mereka. Karena konser mereka diadakan di akhir tahun dan mereka ingin menghabiskan akhir tahun bersama, oleh karena itu sebelumnya dengan sepakat Twice memilih menyewa apartemen dibandingkan harus terpisah-pisah di kamar hotel.

"Air?" tawar Jeongyeon pada Jihyo dan Dahyun yang sudah menyusulnya di pantry.

"Gue pengen kopi" jawab Jihyo sambil terus menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

Dahyun dengan cekatan segera menyodorkan gelas air putih ke genggaman Jihyo.

"Ya kali eon, baru bangun langsung minum kopi. Minum air putih dulu" paksa Dahyun.

Setelah konser selesai, Twice bersama-sama menunggu pergantian tahun di apartemen. Pesta kecil-kecilan yang penuh dengan makanan, karaoke bersama, main beberapa game seperti game mafia yang selalu mereka lakukan di waktu senggang.

Deal or NoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang