"Aku pergi!!"
"Ya, hati-hati!", sahut Joohyun yang masih disibukkan mengaduk kimchi yang belum jadi.
Kini di kedai hanya menyisakan Joohyun dan Seungwan. Ah, jangan lupakan Sehun! Bocah itu masih asyik duduk memandang Joohyun yang kala itu sedang berdiri tepat di hadapannya.
Baru saja Seulgi meninggalkan kedai karena hari ini Ia ada kelas. Beruntung Seungwan tidak, jadi masih bisa bertahan lama membantu Joohyun. Suasana di kedai saat ini lumayan lengang. Terlihat hanya ada 4 pelanggan yang masih kelihatan asyik mengobrol sementara makanan di meja mereka sudah habis. Sebentar lagi mereka pasti akan pergi.Seungwan menatap Sehun ngeri ketika Ia mendapati Sehun tersenyum sendiri sembari menopang dagu melihat kearah Joohyun. Pantang menyerah juga bocah itu! Padahal berkali-kali mendapat omelan-omelan dari Joohyun tapi, sepertinya itu tidak berlaku untuk Sehun. Lelaki yang usianya hampir sama dengannya itu masih gencar mendatangi Joohyun setiap hari. Entah apa yang ada dalam pikiran Oh Sehun itu!
"Kenapa melihatku seperti itu eoh?", tegur Sehun yang menyadari Seungwan tengah memperhatikan gerak-geriknya.
Seungwan meringis, "Aku hanya memastikan bahwa kau sebetulnya tidak gila, tapi aku sepertinya salah! Aku bahkan takut!"
Sekotak besar kimchi yang belum jadi itu, Joohyun tutup rapat-rapat lalu Ia simpan di rak bagian atas. Ia tidak ambil pusing dengan percekcokan kecil yang ditimbulkan oleh Seungwan juga Sehun. Ia memilih berpura-pura tidak memiliki telinga saja!
"Tidak perlu repot-repot! Lanjutkan saja pekerjaanmu! Tidak usah mengurusi apa yang aku lakukan!", jawab Sehun menyala-nyala dengan bibir yang lebih mirip dengan bebek.
"Hei Tuan, apa kau melupakan sesuatu? Kedai ini juga milikku, jadi jangan sembarangan berbicara!"
"Apa kau juga lupa sesuatu? Aku pelanggan! Pelanggan adalah raja! Jadi, bersikaplah baik pada pelanggan sepertiku! Arrachi?", sungut Sehun yang benar-benar tidak ingin kalah.
Ada denyut keras yang muncul disisi kanan juga kiri kepala Joohyun. Pertengkaran bocah-bocah itu membuatnya pening.
Sembari mengeringkan piring yang masih basah, Seungwan mengeluarkan jawabannya, "Bahkan aku, ah bahkan kami tidak mengharapkan kehadiran pelanggan yang super merepotkan sepertimu!"
"Aku tidak pernah merepotkanmu juga Kang Seulgi ya! Ingat itu!"
"Sudah cukup! Oh Sehun, bisa kau pergi sekarang?", potong Joohyun yang kini tengah menatap tajam kearah Sehun.
Sehun memberenggut, "Ah bukan aku yang memulai! Kenapa aku yang diusir?", protesnya dengan mengerucutkan bibirnya.
Sedangkan Seungwan menjulurkan lidahnya pada Sehun yang tengah dimarahi oleh Joohyun.
"Sejak jam makan siang kau sudah berada disini, pulanglah jangan membuat keributan!", titah Joohyun yang menyadari pelanggan yang masih berada di dalam kedai menengok kearah Seungwan dan Sehun yang tengah adu mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙃𝙚𝙮, 𝙉𝙤𝙤𝙣𝙖!
Fanfiction[COMPLETED] Joohyun sama sekali tidak mengira bahwa hidupnya benar-benar akan didominasi oleh lelaki 3 tahun dibawahnya itu, lelaki dengan sifat annoying-nya yang mampu membuat Joohyun ingin menyerah saja! "Noona, jangan marah-marah terus nanti ta...