[COMPLETED]
Joohyun sama sekali tidak mengira bahwa hidupnya benar-benar akan didominasi oleh lelaki 3 tahun dibawahnya itu, lelaki dengan sifat annoying-nya yang mampu membuat Joohyun ingin menyerah saja!
"Noona, jangan marah-marah terus nanti ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang wanita dengan setelan pakaian formal elegan memasuki sebuah rumah besar. Seorang pembantu rumah tangga langsung menyambutnya. Sebelum mengucapkan sesuatu wanita itu menyapu pandang ke segala arah. "Mana Sehun?"
"Tuan muda sudah pergi lagi sejak sore tadi, Nyonya..."
Wanita itu, Nyonya Oh mendesis. Putera tunggalnya itu selalu saja seperti itu. Didalam pikirannya hanya main, main dan main. Mau sampai kapan? Padahal berbagai bentuk omelan sudah Ia keluarkan untuk Sehun. Namun, masih saja begitu. "Pergi kemana?"
Pembantu itu hanya menunduk seraya menggelengkan kepalanya pelan.
"Siapkan makan malamnya!"
"Baik, Nyonya!"
Nyonya Oh bergerak menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai atas. Ia baru saja pulang dari acara teman-temannya. Para kaum sosialita. "Kemarin sudah tidak pulang! Sekarang tidak ada rumah! Maunya apa anak itu?", gerutu Nyonya Oh yang telah tiba dikamarnya.
Terkadang Sehun itu seperti tidak menyadari posisinya kini. Ia bukan anak biasa. Ayahnya adalah seorang CEO, yang besar kemungkinan pastilah dirinya yang akan melanjutkan tugas Ayahnya jika sudah waktunya untuk pensiun nanti. Tuan serta Nyonya Oh dulu sempat memaksanya untuk masuk ke fakultas bisnis karena Ia nantinya akan menjadi seorang CEO, namun bidang itu sama sekali bukan kegemaran Sehun. Anak itu suka menari, jadilah Ia di fakultas seni kini. Tuan Oh memberikan kebebasan padanya agar anak itu pelan-pelan mau menurut, tapi yang ada Sehun kini jadi suka bermain dan asyik dengan dunianya sendiri.
"Akutidakmaujadi CEO! Akumaujadipenari!"
"Apa-apaankauini? Kau akan menjadi CEO menggantikanAppakelak!"