[COMPLETED]
Joohyun sama sekali tidak mengira bahwa hidupnya benar-benar akan didominasi oleh lelaki 3 tahun dibawahnya itu, lelaki dengan sifat annoying-nya yang mampu membuat Joohyun ingin menyerah saja!
"Noona, jangan marah-marah terus nanti ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Netra Sehun langsung menyorot tajam kearah seorang wanita yang tengah sibuk menyisir rambut panjangnya yang kecokelatan disana, didepan cermin tepatnya. Tanpa mengetuk pintu kamar, Sehun langsung saja menerobos. Tidak peduli wanita yang berstatus Ibunya itu nantinya akan marah atau tidak.
Sebetulnya Nyonya Oh menyadari kehadiran puteranya yang masih berdiri di ambang pintu. Sekilas manik cantiknya melirik kearah cermin yang memantulkan sosok Sehun. Sudut bibirnya terangkat sebelah. Tipis namun tetap terlihat. Dan Nyonya Oh berpura-pura tidak melihat.
"Katakan, apa yang sudah Eommalakukan?", tanya Sehun begitu memutuskan untuk mendekat dan berdiri tepat di belakang Nyonya Oh yang masih duduk di depan meja riasnya.
Sisir yang sebelumnya sibuk digunakan untuk menyisir kini sudah berpindah tempat di atas meja. Perlahan Nyonya Oh memutar tubuhnya agar bisa melihat Sehun dengan jelas. Ia masih ingin berpura-pura seolah tidak pernah melakukan apapun. Senyum terpatri di wajah paruh bayanya, duduk anggun seraya memangku tangannya. "Ada apa, chagi-ya? Apa yang sedang kau bicarakan?"
Mulut Sehun masih mengatup enggan mengeluarkan sahutan terlebih dahulu. Kedua netranya sibuk menelisik kearah sang Ibu didepannya. Ia tahu Son Seungwan dan Kang Seulgi tidak mungkin berbohong soal Ibunya. Terlebih-lebih tidak ada yang tahu soal keluarganya.
Kini Nyonya Oh sudah beranjak dari duduknya. Memiringkan sedikit kepalanya, meminta agar Sehun bicara lagi.
"Aku tahu apa yang sudah Eommalakukan!"
Tawa ringan dari Nyonya Oh terdengar kemudian, "Memangnya apa yang sudah Eommalakukan?"
Rahang milik Sehun menegas. Bahkan otot-otot pada wajahnya mulai tampak. Ibunya ini benar-benar menyebalkan! "Kuberitahu, jangan sekali-kali melibatkan gadis itu kedalam masalah keluarga kita! Dia tidak salah dan dia tidak tahu menahu soal itu!", geram Sehun.
Kedua tangan Nyonya Oh terlipat rapi didepan dada, "Gadis mana yang kau maksudkan, anakku?"
"Berhenti berpura-pura! Aku tahu! Eommapasti berpikir dia yang mendekatiku padahal nyatanya tidak! Bahkan dia selalu memarahi serta mengusirku! Jadi, jangan pernah ganggu dia lagi!", balas Sehun yang urat-urat pada lehernya mulai menonjol. Ia sama sekali tidak ingin melibatkan Joohyun dalam urusan keluarganya karena gadis itu memang tidak mengetahui apapun.
"Kau menyukainya hmm? Benar begitu?", tanya Nyonya Oh masih dalam keadaan yang tenang.
Hening. Sehun tidak ingin menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Ibunya itu.
"Dia gadis biasa, chagi-ya. Sama sekali tidak cocok denganmu. Kehidupannya pasti sangat berbeda jauh dengan kehidupan kita! Gadis itu memang cantik tapi, Eomma tidak suka! Karenanya kau jadi lebih sering keluar rumah dan tidak memikirkan soal tanggung jawab akan menggantikan posisi Appa sebagai pimpinan perusahaan! Eomma benci itu!", terang Nyonya Oh tenang namun tetap terasa pedas.