Chapter. 17

1.1K 182 23
                                    

Tangan Joohyun bergerak mengisi ulang gula yang tinggal setengah toples berukuran medium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Joohyun bergerak mengisi ulang gula yang tinggal setengah toples berukuran medium. Posisinya sekarang membelakangi pintu. Kepalanya mengarah kedepan begitu melihat Yerim selesai dengan kegiatan mencuci beberapa gelas.

"Yerim-ie, sepertinya sampahnya sudah penuh, tolong bawa keluar!", perintah Joohyun yang tengah menutup toples yang sudah terisi penuh oleh gula.

Yerim mengangguk beberapa kali kemudian memenuhi perintah Joohyun untuk membawa satu kantong plastik besar yang berisi sampah mereka hari ini.

Mata Joohyun memicing menatap jam dinding diatas sana. Baru pukul 7 ternyata kemudian telinganya mendengar suara pintu masuk kedai didorong oleh seseorang. Ia memutar badannya untuk memastikan.

🌼🌼🌼

"Anda mau kemana, Tuan? Biar saya antar!"

Pria itu menggeleng pelan, "Tidak perlu! Aku bisa pergi sendiri!", tolaknya kemudian masuk begitu saja kedalam mobilnya.

Tangannya mulai menyalakan mesin mobilnya kemudian mobil bergerak meninggalkan halaman sebuah rumah. Ia memiliki rencana untuk pergi ke suatu tempat yang tidak pernah lagi Ia datangi dan malam ini Ia ingin kesana. Rasa sesak didadanya sudah tidak bisa Ia tahan lagi. Malam ini Ia harus menemui gadis itu.

Butuh waktu kurang lebih 20 menit agar sampai tempat itu. Sudah berapa lama Ia tidak kesini? 2 tahun, ya ampun selama itu?

Kakinya yang dilapisi pantofel hitam melangkah mantap keluar mobil. Garis matanya terlihat melengkung, tersenyum tipis melihat punggung seorang gadis didepan sana. Bahkan semua yang ada disini tidak ada yang berubah sedikitpun!

Tangan kanannya tergerak untuk membuka pintu kaca itu dan sepertinya kedatangannya dapat dirasakan oleh gadis didepannya agak jauh disana.

Kedua mata mereka bertemu, mau tak mau!

🌼🌼🌼

Joohyun berdiam diri cukup lama dengan menatap lurus kearah seseorang yang baru saja masuk ke kedainya yang malam ini tidak ada pengunjung satupun. Bahkan hanya ada Ia saja didalam kedai. Yerim tengah buang sampah dan Saeron pulang lebih awal karena sakit.

Mata Joohyun menelisik kearah orang itu. Ia tidak pernah melihat wujudnya sejak saat itu dan gadis itu pikir Ia tidak akan pernah bertemu dengan orang itu lagi. Tapi, pria itu muncul lagi dihadapannya malam ini dengan penampilan yang jauh berbeda dari penampilannya yang dulu.

Joohyun mengatupkan bibirnya rapat begitu pria itu bergerak mendekat kearahnya. Sampai berdiri tepat dihadapannya, Ia masih enggan untuk membuka mulutnya. Hanya menatap lurus tepat pada mata si pria.

𝙃𝙚𝙮, 𝙉𝙤𝙤𝙣𝙖! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang