Pagi ini udara terasa menyegarkan. Joohyun terbangun dengan keadaan tubuh yang sama segarnya dengan keadaan udara di pagi ini. Suhu tubuhnya kembali normal, bersyukur Ia bisa melakukan rutinitas seperti biasanya.
Perhatiannya kemudian tertuju pada seorang lelaki yang tengah tidur bersendekap diatas sofa. Ya, sedikit banyak lelaki itu telah menolong Joohyun mendapatkan kesehatannya kembali. Meski rasa jengkel masih mendominasi hatinya. Pasalnya, lelaki itu tidak main-main soal 'tidak akan pulang sampai Ia sembuh'. Benar sekali, Sehun tidak pulang! Malah dengan seenaknya merebahkan tubuh besarnya disana.
Karena Joohyun masih memiliki sisi kemanusiaan jadi, gadis itu pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Untuknya sendiri juga untuk Sehun. Tolong diingat dengan baik, ini hanya bentuk rasa terimakasih, tidak lebih!
Usai membersihkan badannya menggunakan air hangat lalu berpakaian rapi, Ia bergerak kearah dapur untuk mulai memasak. Sehun? Anak itu masih enggan pergi dari alam mimpi. Lebih baik tidak usah kembali, dialam mimpi saja terus! Pikir Joohyun.Oh Bae Joohyun, kau terlalu berharap! Kau harus menerima takdirmu diganggu terus oleh setan tampan itu!
Nasi goreng kimchi itu benar-benar menggugah selera. Warnanya, aromanya, juga yang paling penting rasanya! Joohyun pikir semuanya sudah pas! Tolong hentikan pikiran-pikiran buruk Joohyun yang akan berencana memasukkan racun kedalam nasi goreng milik Sehun! Gadis itu bisa saja melakukannya hanya supaya Sehun berhenti mengganggunya.
Raganya berhenti mengganggu, berganti arwahnya yang akan bergentayangan! Oh andwae! Itu sangat menakutkan!
Oke, cukup! Ini masih pagi mengapa Joohyun memikirkan hal yang bukan-bukan?
"Selamat pagi, Noona!", sapa Sehun yang baru saja tiba di dapur sambil mengucek matanya.
Tidak ada balasan sapaan dari Joohyun. Gadis itu memilih berkutat dengan cucian kotor di wastafel.
"Aku mencarimu, ternyata kau disini! Apa kau sudah baikan?", tanya Sehun yang sudah duduk di meja makan tanpa diperintah.
"Ya, begitulah!", sahut Joohyun singkat. Kegiatannya mencuci penggorengan selesai. Tangannya mendorong sepiring nasi goreng kearah Sehun, "Makanlah, setelah itu kau harus pulang!", perintahnya dengan nada dingin.
Mata Sehun berbinar. Antara menatap nasi goreng yang kelihatannya lezat itu dengan menatap Joohyun yang pagi ini terasa begitu hangat. Melihat Joohyun yang sudah kembali sehat membuat Sehun merasa lega, apalagi pagi ini gadis itu terlihat cantik dengan rambut yang terikat tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙃𝙚𝙮, 𝙉𝙤𝙤𝙣𝙖!
Fanfiction[COMPLETED] Joohyun sama sekali tidak mengira bahwa hidupnya benar-benar akan didominasi oleh lelaki 3 tahun dibawahnya itu, lelaki dengan sifat annoying-nya yang mampu membuat Joohyun ingin menyerah saja! "Noona, jangan marah-marah terus nanti ta...