Chapter. 05

1.2K 213 21
                                    

"Ini hanya demam biasa, kau tidak perlu terlalu mencemaskannya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini hanya demam biasa, kau tidak perlu terlalu mencemaskannya!".

Sehun terus menatap dokter pribadi keluarganya itu dengan tatapan sedikit kesal. Bagaimana mungkin Sehun tidak mencemaskan gadis Bae yang demamnya masih belum turun hingga kini? Padahal setelah memakan sup tadi, Ia sudah memaksa Joohyun untuk menelan beberapa pil yang Ia sendiri ketahui bisa meredakan demam dan sakit kepala.

Dokter Lee tengah mencoretkan pena hitamnya pada sebuah kertas kecil, yang ditengarai Sehun bahwa itu resep obat untuk Joohyun. Hmm gadis itu saking tidak berenerginya sekarang hanya bisa terbaring di ranjangnya dengan mata terpejam.
"Nah!", ucapnya singkat seraya menyerahkan kertas kecil itu pada Sehun.

Kertas resep itu dibolak-balik oleh Sehun, alisnya saling bertautan. Bibirnya beberapa senti agak maju. Pertanyaan yang sama muncul diotaknya, 'Mengapa semua dokter tidak bisa menulis dengan bagus? Setidaknya tulisan tangan miliknya jauh lebih bagus dan bisa dibaca ketimbang tulisan dokter yang kini tengah Ia lihat! Apa-apaan ini bentuk tulisannya sama dengan sandi rumput di pelajaran pramuka!'.

"Aku pergi, Oh Sehun! Jika ada sesuatu lagi yang kau butuhkan, hubungi aku kembali!", pamit dokter Lee yang baru saja selesai membereskan peralatan medisnya.

Sontak Sehun tersadar. Ia pergi keluar untuk mengantar dokter Lee sementara resep obat Joohyun Ia simpan di saku celananya.

Sebelum benar-benar pergi, dokter Lee berbalik hendak mengatakan sesuatu pada Sehun, "Apa Ibumu mengetahui hal ini?", tanyanya seraya tersenyum tipis.

Sehun tidak mengira bahwa dokter Lee akan menanyakan hal itu, gelengan pelan Sehun tunjukkan. Tidak ada yang tahu soal ini, kecuali Bibi Ahn, pembantu rumah tangga dirumahnya.

"Ah begitu...".

"Jangan beritahu pada siapapun!", seru Sehun yang mulai mencemaskan keadaannya.

Senyum tipis milik dokter Lee kini berganti dengan lengkungan lebar yang mampu memperlihatkan deretan gigi-gigi putihnya yang rapi, "Kau menyukainya, hmm?".

Sehun mengangguk seadanya. Polos sekali, dasar anak ayam!

"Hahaha kupikir dia gadis yang cantik! Wae? Ibumu tidak akan marah jika kau perkenalkan gadis itu pada dirinya!".

Sehun menggeleng. Ia rasa belum tepat waktunya untuk membawa Joohyun ke rumahnya, mengingat bagaimana selama ini Joohyun memperlakukannya juga sikap Ibunya yang galak itu. Mengapa dirinya harus dikelilingi wanita-wanita galak dihidupnya, kalau dipikir-pikir Joohyun memang mirip Ibunya. Entah ini sebuah kebetulan atau apa! Dari beberapa sudut pandang terkadang Noona-nya itu terlihat mirip dengan Ibunya. Apalagi ketika menatapnya dengan bengis tanpa ada rasa ampun, mereka sangat mirip untuk itu!

"Baiklah, aku akan menjaga rahasiamu! Aku pergi, semoga Bae Joohyun cepat baikan! Annyeong...".

"Nde, hati-hati!".

𝙃𝙚𝙮, 𝙉𝙤𝙤𝙣𝙖! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang