Bagian 12 | Kemeja

180 15 1
                                    

Happy reading
Don't forget to vote and comment!!💙

"Kenangan oleh yang telah pergi, jauh lebih berharga dari harta"

"Gue gk mau tau ya, Bim." Segaf menatap Bima yang memasang wajah bersalah.

"Nanti gue ganti deh,"

"Gue cuma mau kemeja itu, gk dengan kemeja yang lain, Arbima!" Segaf mengatakannya dengan penuh penekanan.

Bima menghela nafas gusar, saat Segaf sudah memanggil namanya dengan jelas maka Segaf benar-benar dalam mode serius.

"Gue cari lagi deh nanti kalau pulang." Bima berkata dengan nada ragu, pasalnya ia tidak yakin akan menemukan kemeja itu di rumah nanti.

"Harus ya, Bim." Segaf menatap tajam ke arah Bima. "Iya aelah." Bima memutar bola matanya, jengah.

"Gk usah gitu lo, tanggung jawab." Segaf menatap sinis Bima.

Bima menyengir terpaksa "Iya wahai anaknya pak Rama yang terhormat."

🍃🍃🍃

"Anjir dah, mana lagi tuh kemeja?" Bima bertanya entah pada siapa sambil memeriksa lemari pakaiannya.

"Ya Allah, bantu hambamu ini."

"Segaf juga ngapa dah masih ingat aja sama kemeja itu"

"Itu kemeja juga kemana lagian?"

"Bisa mati duluan gue sama Segaf kalau kayak gini ceritanya"

Ceklek

Dumelan Bima terhenti kala ia mendengar pintu kamarnya terbuka, ia mendapati Karin, Bundanya tengah menatap heran kearahnya.

"Nyari apa kamu sampe rusuh depan lemari?" Karin bertanya sambil berjalan menghampiri Bima.

"Nyari kemeja Segaf, Bun." Bima menjawab dengan nada putus asa.

"Kok kemeja Segaf bisa ada di kamu?" Sarma bertanya.

"Panjang ceritanya mah, bantuin cari dong, Bun. Bisa mati aku kalau kemeja itu beneran ilang," Bima menarik tangan Karin agar membantunya mencari kemeja itu.

"Kenapa gk kamu beliin yang baru aja, kan bisa?"

"Segaf cuma mau kemeja itu"

"Kenapa, penting banget tah kemeja itu?" Karin bertanya penasaran.

"Iya, penting banget Bundaku yang cantik" Bima lelah menghadapi pertanyaan Bundanya.

"Oh ya, seberapa penting?" Karin bertanya kembali.

"Kemeja itu hadiah dari O bāchan" Jawab Bima serius membuat Karin ikut mencari kemeja itu dengan serius pula.

"Kok kamu ceroboh banget sih ?" Karin bertanya sambil tangannya ikut bergerak membongkar isi lemari.

Satu jam berlalu dan mereka tidak menemukan apa yang mereka cari, Bima sudah pasrah dengan apa yang terjadi nanti, ia bahkan sudah memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi yaitu Segaf akan menjauhinya atau Segaf yang dulu akan kembali.

Kemungkinan buruk itu berusaha Bima tepis dengan terus berdoa agar itu tidak terjadi.

"Makan malam dulu, Bim. Ayah udah pulang." Karin kembali menghampiri Bima di kamarnya setelah setengah jam lalu berhenti mencari kemeja dan menyiapkan makan malam.

AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang