Bagian 18 | Pelukan untuk kesayangan

199 16 13
                                    


"Banyak ruang kosong di hatiku, tapi untukmu tidak akan pernah ku izinkan untuk mengisinya"

-Assegaf-

Setelah tiga hari tidak masuk sekolah, akhirnya hari ini Segaf dapat kembali menginjakkan kakinya di koridor sekolah.

Segaf menghiraukan keberadaan Mae yang berjalan sejajar dengannya, tidak peduli pada Mae yang sejak berjalan di sampingnya telah menerbitkan senyum terbaiknya.

"KENZIE!!" Teriakan itu menghentikan langkah Segaf dan Mae dan ya beberapa siswa yang juga berada di koridor.

Segaf terkejut mendapati seorang gadis yang meneriaki nama tengahnya itu sedang berlari ke arahnya.

Segaf menyambut hangat pelukan gadis tadi dengan senyuman di wajahnya.

"I miss you so much, Kenzie." Ucapnya berupa rengekan.

"I miss you too." Balas Segaf lalu mencium puncak kepala gadis itu.

Segaf terkekeh pelan karena gadis itu tak ingin melepaskan pelukan mereka.

"Ini di sekolah, Aubree. Ini Indonesia." Kata Segaf sambil mengelus lembut rambut gadis itu.

Kemudian dengan wajah yang sedikit tertekuk, Aubree melepaskan pelukannya.

"Pulang sekolah saya ke rumah Kenzie ya, masih ingin melepas rindu," ucap gadis itu sambil tersenyum lebar.

Segaf mengangguk "Everything for you, Sweetie.".

Kenzie, ya.

Pemandangan itu tak luput dari netra sendu milik Mae, senyum yang tadi menghiasi wajahnya perlahan luntur dengan sesak yang turut mengisi rongga dadanya.

"Ah kakak ini temannya Kenzie?" Tanya gadis itu tiba-tiba pada Mae yang sudah ingin beranjak meninggalkan mereka berdua.

Mae spontan berbalik dan melihat kikuk ke arah gadis yang sedang menatapnya dengan senyum manis.

Mae diam, bingung harus menjawab apa, memangnya dia dianggap sebagai teman oleh Segaf ah atau Kenzie?

"Saya Aubree kak, pake huruf e di belakangnya, huruf e-nya dua" Ucap gadis itu memperkenalkan namanya sambil mengulurkan tangannya ke depan Mae dengan seyuman yang memperlihatkan gigi rapi gadis itu yang menambah kesan imut padanya.

"Ah iya saya Maelie, biasa dipanggil Mae" Jawab Mae sambil menyambut tangan gadis itu yang terasa halus.

Setelah berkenalan dengan Mae, Aubree kembali ke depan Segaf dengan bibir mencebik.

"Kenzie, tolong antar saya ke kelas ya!" Pintanya dengan wajah memelas yang membuat Segaf terkekeh geli. Ah gadis ini tidak berubah, pikirnya.

Mae semakin iri pada gadis itu, bisa bebas memeluk Segaf, bisa membuat Segaf tertawa kecil hanya dengan rengekan gadis itu yang tak ditampik Mae bahwa gadis itu memang sangat cantik juga imut dan yang paling membuat Mae iri, gadis itu bisa memegang tangan Segaf tanpa ditepis oleh cowok itu. Segaf bahkan sempat mencium puncak kepala gadis itu.
Benar-benar membuat iri.

Mae tertawa miris lalu melangkahkan kakinya meninggalkan mereka yang tidak menganggapnya ada.

"Kapan datang?" Segaf bertanya pada gadis yang sedang menggandeng tangannya itu.

"Dua hari yang lalu, saya tinggal di rumah Tante Kina" Jawab Aubree.

"Kenapa kok gak bilang-bilang kalau ada di Indo?" Tanya Segaf lagi.

"Tante Kina udah hubungin Om Rama pas saya baru tiba, tapi saya larang Om Rama untuk kasih tahu kamu," Jelas Aubree menyengir semakin menambah kesan imut pada wajahnya.

AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang