Bagian 16 | Jatuh Cinta

213 13 1
                                    

Happy reading guys 💙
Don't forget to vote and comment!!

"Akan terlalu cepat untuk aku berhenti, akan aku lakukan sebisaku. Entah dikemudian hari kamu luluh atau hancur"

Mae tak tau sejak kapan ia jatuh cinta pada sosok yang kini sedang bermain basket di bawah sana.

Awal pertemuan mereka memang tidak bisa dibilang baik, Mae menabraknya lalu cowok itu hanya berlalu tanpa niat menolongnya, pertemuan-pertemuan berikutnya pun sama, tidak ada kesan menyenangkan.

Tapi entah mengapa, kejadian-kejadian itu mampu membuat hati Mae menghangat.
Degupan kencang saat melihat Segaf tak bisa ia tampik bahwa laki-laki itu telah menumbuhkan rasa pada dirinya.

Mungkin terdengar konyol, tapi Mae menikmati apa yang ia rasakan pada cowok itu.

Kelas Segaf sedang melakukan pelajaran olahraga di bawah sana, sedang kelas Mae mendapat jam kosong karena guru yang bersangkutan tak dapat hadir, jadilah gadis itu tidak menyia-nyiakan waktu dengan menonton Segaf yang sedang bermain basket bersama teman-temannya.

"Ngapain lo?" Sofia datang menepuk bahu Mae lalu ikut berdiri di sampingnya.

"Menikmati ciptaan Tuhan" Jawab Mae sambil terus memperhatikan Segaf yang sedang mencoba memasukkan bola ke dalam ring.

"Mantap!" Pujian itu lolos keluar dari mulut Mae saat Segaf berhasil memasukkan bola ke dalam ring.

Sofia mengernyitkan alisnya "Lo suka sama Segaf?" Tanyanya.

"Mungkin" Jawab Mae sambil menggaruk pelipisnya.

"Dih geblek! Gak jelas banget," Sofia memukul pelan kepala Mae yang menyengir dengan muka memerah.

"Tapi gue lihat, Segaf kayaknya lagi gak suka siapa-siapa tuh" Timpal Sofia.

"Ya kan kita gak tau hatinya, siapa tau dia lagi suka sama seseorang kan,".

"Dan lo berharap kalau orang itu lo kan?" Mae menyengir malu dengan pertanyaan Sofia.

"Saingan lo banyak kalau suka Segaf" Kata Sofia yang kini turut memperhatikan kelas Segaf yang sedang berolahraga.

"Kok lo tau?" Mae mengalihkan pandangannya pada Sofia yang sedang tersenyum sambil menatap ke lapangan.

"Lo gak liat kemarin anak-anak cewek yang nonton di pinggir lapangan waktu Segaf futsal?" Tanya Sofia yang dibalas dengan gelengan polos oleh Mae.

"Gue kan kemarin PMR juga"

Sofia menghela napasnya kasar "Intinya saingan lo banyak, Maelie Nadezhda" Ucapnya sambil berlalu meninggalkan Mae yang menatap heran Sofia.

________________________

"Segaf!"

Segaf dan Bima menghentikan langkahnya menuju toilet untuk mengganti baju olahraganya saat sebuah teriakan memanggil nama Segaf.

Segaf membalikkan badannya untuk melihat siapa meneriaki namanya, gadis dengan kuciran rambut dan pita merah maroon di kepalanya berlari ke arah Segaf yang masih menunggu gadis itu.

"Buat kamu," Ucap Mae sambil menyodorkan sebotol air mineral dingin pada Segaf.

Segaf mendengus "Kamu?" Tanyanya.

Mae terlihat salah tingkah membuat Segaf menatap malas gadis itu, ia kembali membalikkan badannya berniat untuk melanjutkan langkahnya sebelum tangan mungil memegang pergelangan tangan kanannya.

Segaf segera menepis kasar cekalan tangan Mae membuat gadis itu meringis.

Segaf menatap tajam gadis yang kini tengah meringis di hadapannya "Gue udah pernah bilang, jangan sentuh gue!" Ucap Segaf penuh penekanan.

AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang