Berjalan dengan angkuh layaknya seorang model catwalk dengan kedua tangannya yang berada dalam saku. celana jeans hitam baju kaos senada dengan celana, kemeja luaran berwarna abu-abu dan juga sneaker's putih menjadi pilihan seorang Koo Junhoe untuk melengkapi penampilannya, memang terlihat sederhana namun siapa sangka total harga dari semua itu sangat fantastis.
Langkah Junhoe terhenti dan melemparkan tatapan tajamnya kepada supir pribadi yang mengikutinya dari belakang.
"Kenapa masih mengikutiku? Kau mau aku pecat?"
"Presdir Koo memintaku untuk mengantarmu ke kampus"
"Yang benar saja, aku bukan anak kecil lagi. Aku akan berangkat menuju kampus sendiri"
"Tapi Presdir memintaku..."
"Aku sendiri yang akan bilang kepada ayahku, diam saja disini dan jangan mengikutiku!!" Tegas Junhoe
Dengan langkah kesal Junhoe berjalan keluar dari rumahnya, sungguh ia kadang-kadang muak dengan sikap Ayahnya yang masih memperlakukan Junhoe seperti anak kecil, diantar oleh seorang supir ke kampus? Ya Tuhan. Yang benar saja orang-orang akan beranggapan apa nantinya apalagi hari ini adalah hari pertamanya berkuliah mau ditaro dimana mukanya yang tampan jika harus diantar oleh seorang supir, ayolah Junhoe bukan anak kecil yang belum tahu cara menyetir.
Mobil sport Lamborghini berwarna hitam mengarungi jalanan Seoul dengan kecepatan sedang mengingat kondisi jalanan yang cukup ramai tak mungkin juga Junhoe kebut-kebutan di jam kerja seperti ini bisa-bisa polisi akan menilangnya saat itu juga.
Butuh waktu sekitar 30 menit bagi Junhoe agar bisa sampai di kampusnya 'Universitas Seoul', Junhoe mengambil jurusan manajemen tapi sebenarnya ia sangat ingin memilih jurusan seni karena ia menyukai hal-hal yang berbau seni dari dulu. Namun lagi-lagi karena Ayahnya yang maha pengatur itu membuatnya harus mengambil jurusan manajemen.
Junhoe bukanlah tipikal orang yang akan dengan sok akrab menyapa mahasiswa atau mahasiswi lain yang berada disekitarnya, bahkan sendiri saja Junhoe sangat percaya diri bisa melewati hari-harinya dikampus dengan normal. Kadang-kadang ia merasa cukup terganggu dengan orang asing yang mencoba sok akrab dengannya.
"Permisi"
Alis Junhoe saling bertautan ketika seorang gadis mencegat langkahnya, Junhoe tidak menanggapi lebih, langkahnya hanya terhenti dan menatap gadis itu datar.
"Kau adalah tipe-ku, boleh minta nomormu"
Junhoe menyunggingkan senyum miringnya "Maaf tapi aku tak memberikan nomorku pada sembarang orang"
"Maaf?" Gadis itu tercengang jelas sekali sedang menahan malu dan keterkejutannya saat mendengar respon dingin dari pria yang berdiri didepannya
"Boleh minggir kau menghalangi jalanku!"
💫
Bahkan saat makan siang dikampus Junhoe merasa banyak sekali pasang mata yang memperhatikan gerak-geriknya, namun ia tak ingin terlalu mengambil pusing dan fokus saja menghabiskan makanannya.
"Boleh aku duduk disini, semua kursi penuh"
Junhoe hanya menanggapi itu dengan anggukan kecil sebagai persetujuan untuk seorang pria yang sudah duduk disampingnya.
"Kau jurusan manajemen?"
"Iya"
"Kenalkan aku Park Sungjae dan dari jurusan manajemen juga, semoga kita bisa menjadi teman kedepannya" ucap pria yang diketahui bernama Sungjae itu sambil mengulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy Falling in Love (Junrose Story) ✓
RomanceKoo Junhoe, seorang anak laki-laki yang berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Keinginannya yang selalu terpenuhi membuatnya menjadi sosok yang cukup brengsek dan juga menyebalkan, namun siapa yang bisa menolak pesona Koo Junhoe pria yang dijulu...