33

1.1K 122 16
                                    

Chaeyoung nampak bungkam saat berjalan pulang bersama Sehun, tak ada percakapan yang terjadi diantara mereka selama perjalanan pulang menuju toko dan sepertinya Sehun juga tidak ingin bertanya pada Chaeyoung karena dia tidak ingin nantinya dia malah tambah memperburuk suasana, makanya pria itu hanya diam saja bahkan sesekali melirik gadis itu dalam diam.

Chansuk yang melihat perubahan ekspresi kakaknya langsung mendekat dan berucap.

"Kakak, kau baik-baik saja?"

"Hm" jawab Chaeyoung lalu kembali berjalan menuju kamar mandi, Chansuk mulai khawatir dan mencoba untuk menyusul kakaknya itu namun Sehun lebih dulu mencekal lengannya

"Mungkin kakakmu butuh waktu untuk sendiri" ucapnya.

"Apa yang terjadi dengan kakakku?" Tanya Chansuk dengan ekspresi yang sama sekali tak bersahabat.

"Aku tak bisa menjelaskannya kepadamu, lebih baik kau tanyakan sendiri pada kakakmu"

Chansuk menepis tangan Sehun lalu menatap pria itu dengan tatapan tajam, merasa suasana mulai canggung Sehun akhirnya memutuskan untuk pamit dan meminta Chansuk untuk menyampaikan salamnya kepada Chaeyoung.

"Baiklah aku pamit dulu, jaga kakakmu dan sampaikan salamku padanya"

Chansuk tak merespon itu dan memilih untuk menyusul kakaknya, pria itu berdiri didepan kamar mandi sambil mengetuk pintunya beberapa kali "Kakak baik-baik saja kan?"

"Iya"

Chansuk mendesah kesal, jelas sekali kakaknya itu sedang menangis dan dia benar-benar benci saat kakaknya menangis.

"Ada apa kak? Siapa yang membuat kakak menangis?"

"Aku baik-baik saja Chansuk-ah"

"Kau itu sangat tidak pandai berakting"

"Aku baik-baik saja tinggalkan aku sendiri!"

Chansuk menghela nafas lalu beranjak dari depan kamar mandi menuju sebuah kursi bar lalu duduk disana sambil memainkan ponselnya, setelah permasalah antara kakaknya dan juga ibu Junhoe Chansuk menjadi orang yang sangat sensitif terhadap siapapun yang mencoba untuk mendekati kakaknya.

Setelah hampir satu jam lamanya Chaeyoung mengurung diri didalam kamar mandi akhirnya gadis itu menunjukkan batang hidungnya, Chansuk menghela nafas dan memandang geli kearah kakaknya.

"Kenapa kau pake manangis segala sih, benar kak aku tidak bohong kau tambah jelek" ucap Chansuk dengan ekspresi tanpa dosa yang berhasil mendapatkan satu jitakan keras dikepalanya dan tentunya pelakunya adalah Chaeyoung.

"Bicara apa kau barusan, coba diulangi!"

"Makanya jangan menangis" cetus Chansuk sambil memasukkan ponselnya dalam saku celana.

"Siapa yang bilang aku menangis" elak Chaeyoung dengan bodohnya.

"Cih anak berumur satu tahun saja tau kalau kau habis menangis, matamu bengkak begitu dan ingusmu tuh sudah kemana-mana"

"Sembarangan kalau bicara"

"Berantakan sekali sih jadi perempuan, mana ada yang suka jika begini"

Chaeyoung hanya mendelik kesal "Ambilkan tisu tolong"

Sebuah decakan berhasil keluar dari muluk Park Chansuk, remaja itu lalu melipat kedua tangannya didepan dada "Kakak kan masih punya kaki ambil sendiri lah, enak saja main suruh-suruh" protes bocah itu.

Kesal, Chaeyoung lalu menarik jaket yang dikenakan adiknya lalu mengeluarkan ingusnya disana.

"Ya ampun kenapa jaketku sih, inikan masih baru!!"

Bad boy Falling in Love (Junrose Story) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang