"Semuanya...kita harus mengakhirinya"
Chaeyoung diam, sambil balas menatap tatapan tulus Junhoe padanya.
"Kesakitan ini, apa kau tak pernah berfikir untuk mengakhirinya?" Lanjut Junhoe
Gadis itu terkesima, bahkan dia sama sekali tak menolak saat Junhoe kembali meraih tangannya dan menggenggamnya erat, gadis itu menatap manik teduh milik Koo Junhoe, sudah cukup pertahanannya. Chaeyoung benar-benar ingin menangis dan memeluk Junhoe saat itu juga, namun dia masih sadar diri sehingga tidak melakukan itu semua.
"Mari kita hentikan semua ini, Chaeyoung-ah"
Junhoe menatap Chaeyoung penuh harap. Dia benar-benar berharap gadis itu setuju.
"Aku tidak pantas untukmu, Koo Junhoe"
Pria itu menyisir rambutnya menggunakan jari tangan, dari raut wajahnya saja sudah terlihat dengan jelas bagaimana frustasinya dia "Kenapa kau berbicara seperti itu Chaeyoung-ah? Hanya kau Chaeyoung-ah, hanya kau satu-satunya!"
Gadis itu tersenyum lirih "Lalu apa yang akan kau lakukan soal kedua orang tuamu yang tidak setuju dengan hubungan kita? Kau akan menentang mereka! Kau mau dicap sebagai anak pembangkang lagi!!"
Helaan nafas kasar terdengar dari mulut Koo Junhoe, dia mendongak keatas sebentar untuk menahan air matanya yang hampir jatuh.
"Apa aku berbuat salah, karena telah memperjuangkan cintaku?"
Chaeyoung bungkam seribu bahasa, lidahnya keluh dan tak sanggup menanggapi ucapan Junhoe yang begitu menamparnya dengan sangat keras.
"Atau hanya aku satu-satunya yang berjuang disini"
"Bukannya seperti itu Koo Junhoe"
Junhoe memegang bahu Chaeyoung sambil menatap manik sang gadis yang saat ini sudah berkaca-kaca "Ayo berjuang denganku, dan jangan menghilang lagi"
"Tapi..."
"Kumohon percaya saja padaku"
Junhoe kembali menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari tangannya, dia benar-benar gemas karena Chaeyoung yang masih memperlihatkan ekspresi ragunya. Pria itu mengulurkan tangannya, "Jika kau ingin berjuang denganku, genggam tanganku"
"Dan aku tidak akan pernah melepaskanmu, apapun yang terjadi" lanjutnya.
***
Junhoe meremas stir mobilnya sampai kukunya memutih, wajah Junhoe memerah, satu umpatan akhirnya berhasil lolos dari mulutnya "Sial"
Dia benar-benar tak mengharapkan penolakan dari Chaeyoung, pria itu memukul stir mobilnya untuk melampiaskan amarahnya. Ponselnya berdering dan Junhoe langsung merogohnya dari saku jaket yang ia kenakan di ponsel itu tertera nama Ayahnya. Junhoe sama sekali tak ada niat untuk mengangkatnya, dia lebih memilih membuang ponselnya ke kursi yang berada disampingnya.
Pria itu menaikkan laju kendaraannya tanpa diduga ada mobil sedan dari arah berlawanan yang langsung menghantam mobil Junhoe dari samping, suara benturannya sangat keras, bahkan mobil Junhoe tergelincir cukup jauh. Orang-orang yang menyaksikan kecelakaan itu langsung berkerumun ke tengah jalan dan berusaha mengeluarkan korban dari dalam mobil.
"Panggil ambulans cepat, dia terluka cukup parah!!"
Junhoe masih sadar walaupun kondisinya cukup memprihatinkan, seorang pria menyandarkan Junhoe ke mobil "Tuan anda bisa mendengarku?"
Pria itu sama sekali tak merespon dan hanya memandangi orang-orang yang saat ini mengerumuninya, telinganya berdengung sehingga dia tidak bisa mendengar apapun, dan kepalanya mengeluarkan cukup banyak darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy Falling in Love (Junrose Story) ✓
RomanceKoo Junhoe, seorang anak laki-laki yang berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Keinginannya yang selalu terpenuhi membuatnya menjadi sosok yang cukup brengsek dan juga menyebalkan, namun siapa yang bisa menolak pesona Koo Junhoe pria yang dijulu...