2

2.9K 242 14
                                    

Rasanya ia masih kepikiran dengan kejadian beberapa hari yang lalu di pub milik teman Seungjae, sampai sekarang Junhoe sama sekali belum bisa melupakan kejadian itu. Dan makin hari juga banyak sekali mahasiswi yang terus mencoba menggoda Junhoe apalagi setelah tau bahwa Junhoe berasal dari keluarga kaya membuat banyak gadis bertekuk lutut pada Junhoe baik itu para gadis seangkatannya ataupun para kakak senior di kampus.

"Hei pangeran kampus"

Mata Junhoe mendelik tajam kearah Seungjae yang memanggilnya 'pangeran kampus' "Berhenti memanggilku seperti itu"

Seungjae hanya mengedikkan bahu seolah tak peduli dengan nada peringatan Junhoe "Banyak sekali gadis yang terpikat padamu, apa rahasianya?"

Junhoe memutar bola matanya malas, memangnya apa yang harus dikatakan oleh Junhoe? Bukannya sudah wajar jika para gadis terpikat dengannya? Wajahnya tampan, kaya, siapa yang tidak akan terpikat dengan itu.

"Banyak bicara sekali kau" ketus Junhoe

"Bahkan belum genap sebulan tapi lihatlah sudah berapa banyak penggemar yang sering menaruh hadiah dimeja mu" Seungjae kembali mengoceh memandang sebuah cokelat dan juga bunga dimeja Junhoe.

"Aku tak perlu ini, kau boleh mengambilnya"

Mulut Seungjae sedikit terbuka saat dengan entengnya Junhoe mengatakan boleh memiliki hadiah yang jelas-jelas untuk Junhoe namun dengan cuma-cuma pria itu memberikannya kepadanya.

"Aku tidak mau mengambil bekas milikmu" sungut Seungjae

Junhoe kembali mendengus lalu memakai earphone miliknya berusaha menyamarkan ocehan Seungjae yang tak akan pernah ada akhirnya. Merasa diabaikan dengan kesal Seungjae melepaskan sebelah earphone yang menyumbat telinga Junhoe "Kau mengabaikanku?"

"Memangnya kapan aku pernah mendengarkanmu"

💫

Kabar Dosen tidak masuk merupakan sesuatu yang Junhoe sukai, toh. Jika Dosen masuk Junhoe tak pernah memperhatikan saat Dosen menyampaikan materi menurutnya untuk apa? dia sama sekali tak tertarik dengan jurusan manajemen tapi ini semua Ayahnya yang mengatur, jadi bukan salah Junhoe jika ia sedikit melakukan pemberontakan kecil dengan cara tidur saat Dosen tengah menerangkan ataupun bermain game di ponselnya sehingga beberapa kali juga Junhoe kena teguran karena sikapnya.

Junhoe butuh penyegaran sehingga ia berniat untuk keluar dari kelas dan mencari angin segar yang kemungkinan bisa membuat otaknya sedikit dingin.

"Mau kemana?"

"Aku tak perlu meminta izin padamu dulu kan?"

Tanpa memperdulikan Seungjae yang masih melemparkan pertanyaan perihal kemana - kau - akan - pergi Junhoe langsung menyambar tasnya lalu ia sampirkan pada pundaknya bahkan Junhoe sempat melemparkan tatapan tajamnya kepada Seungjae "Awas saja jika kau mengikutiku!"

Junhoe berjalan dengan kedua tangan yang sengaja ia masukkan kedalam saku celananya wajah angkuhnya otomatis terpasang saat melewati koridor kampus yang disitu banyak sekali mahasiswa ataupun mahasiswi yang melihatnya dengan berbagai reaksi. Ada yang menatapnya kagum ada yang menatapnya iri dan ada pula yang menatapnya dengki. Tapi Koo Junhoe tetaplah Koo Junhoe seorang pria yang tidak akan peduli dengan semua itu bahkan untuk menanggapi sapaan demi sapaan yang dilayangkan padanya Junhoe hanya akan sesekali membalasnya dengan senyuman tipis yang mampu membuat para gadis yang tergolong sebagai fans dadakan Junhoe langsung bertekuk lutut tanpa syarat.

Bad boy Falling in Love (Junrose Story) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang