21

1.3K 168 13
                                    

"Cantik"

Chaeyoung mengerjab sebanyak 2 kali, telinganya mungkin sedikit bermasalah atau bagaimana tapi kalau tidak salah dengar Junhoe bilang 'cantik' tadi, itu untuknya?

Seperti yang kebanyakan orang lakukan gadis itu pura-pura tuli lalu menanyakan apa yang dikatakan Junhoe beberapa detik yang lalu.

"Kau bilang apa?"

"Cantik"

Tanpa disadari gadis itu tersenyum dengan rona merah yang sialannya kembali muncul secara tiba-tiba.

Junhoe yang melihat itu rasanya ingin tertawa sangat keras tapi ia menahannya.

"Pantainya sangat 'cantik' rasanya aku tak mau pulang" ucapnya dengan sengaja menekankan kata 'cantik' pada kalimatnya.

Luntur sudah rona merah yang ada dipipi gadis itu kini tergantikan dengan ekspresi kesal yang teramat sangat.

"Kau bilang apa?" Tanya Chaeyoung dengan nada datar.

Junhoe mengangkat sebelah alis sambil pura-pura menatap bingung ke arah Chaeyoung "Pantainya memang cantik kan? Tunggu dulu ppftt...jangan bilang? Kau berfikir aku mengatakan itu untukmu?"

"Siapa yang berfikir begitu!! Cih dasar menyebalkan!!" Nadanya mulai meninggi

Junhoe lagi-lagi tertawa, menggoda Chaeyoung adalah sesuatu yang paling menyenangkan dimuka bumi ini apalagi jika gadis itu sudah menunjukkan ekspresi kesalnya rasanya ada sensasi kesenangan tersendiri bagi Koo Junhoe.

"Aku mau turun!!"

"Sini biar kupegang"

Chaeyoung sebenarnya malas tapi dia juga tidak punya pilihan lain, dia terlalu kesal dengan Koo Junhoe yang tambah menyebalkan saja setelah menghilang selama seminggu lebih.

Gadis itu mencengkram bahu Junhoe pria itu juga memegang pinggangnya untuk membantunya turun dengan mudah.

Terpaan nafas Junhoe tepat mengenai pucuk kepalanya membuat gadis itu mau tak mau mengangkat kepala untuk melihat Junhoe yang sangat jauh lebih tinggi darinya.

"Kau jangan terlihat kesal begitu, aku tadi mengatakan itu untukmu kok" jawabnya jujur.

Dalam hati gadis itu tersenyum sangat bertolak belakang dengan ekspresinya yang masih saja dibuat-buat seperti orang kesal.

"Siapa yang peduli"

"Kau marah kan?" Goda Junhoe sambil mencolek dagu Chaeyoung.

"Kenapa juga aku harus marah, mana ponselku ayo kembalikan cicilannya belum lunas!!" Cetusnya.

"Ayo ambil sendiri" ucap Junhoe sambil berkacak pinggang.

"Sudahlah bicara denganmu tidak ada gunanya"

Junhoe tersenyum lalu menyerahkan ponsel milik Chaeyoung kemudian kembali berucap "Dengar-dengar ada kedai makanan yang enak dekat sini loh aku sih ingin kesana tapi tidak akan seru jika tidak ada temannya"

"Kau yang traktir? Baiklah" ucap Chaeyoung lalu masuk lebih dulu kedalam mobil Junhoe seolah mobil itu adalah miliknya sendiri dan menutup pintunya dengan agak keras membuat pemilik mobil hanya bisa geleng-geleng kepala.

Gadis itu menurunkan kaca mobilnya, ehh ralat milik Junhoe maksudnya "Apa yang kau lakukan diluar sana ayo cepat masuk!!"

Junhoe menggaruk kepalanya yang tidak gatal dalam hati pria itu membatin "Ternyata jatuh cinta sekonyol ini ya"

💫

Chaeyoung makan dengan sangat khidmat sampai tak menyadari jika dari tadi Junhoe terus saja memandanginya dalam diam, senyum kecil menghiasi wajah tampan Koo Junhoe saat mengamati gadis yang duduk didepannya.

Bad boy Falling in Love (Junrose Story) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang