Makasih 1K-nya yerobummm.
Seneng banget!. Semoga cerita ini nantinya bakal lebih berkembang lagi ya.
Aminn🙏Terima kasih💑
*"lo pulang sendiri?" tanya Meira ke gue yang gue jawab 'iya'.
"Bareng aja gimana?" tawar dia ke gue.
Gue lirik kak El canggung yang liat gue juga. Dan karna gak enak, -dan gue rasa lagian gue kan mau move on-_
"Nggak deh, lo aja berdua. Ntar gue pesen taksi gampang." tolak gue halus.
"Yaudah pesen dulu, kita tungguin sampe taksinya dateng Din," kata Meira.
"Ga usah ih, Lo berdua duluan aja. Gue gak papaa" bujuk gue ke mereka.
Dan pada akhirnya Meira dan kak El pulang duluan berdua.
"Kenapa bukan gue yang ada diposisi Meira?" gumam gue pelan lihat mobil kak El yang mulai jauh gue lihat.
*
"Ntar mau ikut gak Din? Gue sama kak El ntar mau makan bareng lagi." tanya dia disela-sela saat gue nulis catatan dipapan depan.
Gue lihat Meira yang tepat disamping gue duduk, "nggak Ra,"
Gue balik nulis lagi nyoba fokus.
Gue tau niatan lo baik, tapi salahnya kebaikan lo ternilai jahat dimata gue Ra.
"Udah selesai? Kantin yuk?" ajak dia lagi.
"Belum" jawab gue yang sebenarnya gak pengen.
Gue ngerasa dia mulai bete dan tiduran dimeja. Gak lama, panggilan nama Meira terdengar seisi kelas. Gue lihat itu Kak El di depan pintu kelas.
Meira berdiri dari duduknya dan jalan keluar kelas, yang sebelumnya sempat pamit duluan ke gue.
Gue liat mereka nyalang lalu menghembuskan nafas kasar, melepaskan pulpen yang gue pegang dan beralih meletakkan kepala gue diatas meja.
*
"Beneran gak ikut?" tanya dia memastikan tolakan gue tadi pagi.
Gue hanya mengangguk mantap pura-pura oke-oke aja.
"Duluan ya?" Pamit Meira.
"Iya, hati-hati." jawab gue masih terdengar seriang mungkin.
Setelah mereka berdua pergi, gue pesen taksi online buat pulang kerumah. Beberapa waktu kemudian, taksinya udah nyampe.
"Kemana mbak?" tanya si supir itu.
"Ke-" mungkin gue butuh refreshing sebentar? Pikir gue ulang.
Gue mengangguk mantap dan ngelanjutin ucapan gue yang sebelumnya terputus. "Ke Mall mangga dua ya pak,"
Gue harus seneng hari ini! Mantap gue dalam hati.
*
Belum tau gue mau kemana sekarang ini. Gue bingung beneran. Setelah jutaan detik yang gue habiskan untuk mengelilingi Mall ini, gue putuskan makan dulu.
Gue pilih resto yang bertemakan Japanese food itu. Setelah nya, gue pesen dan nunggu makanan gue dateng.
Sebelumnya gue udah beli coffe dulu di Starbucks dan sekarang udah setengah. Lumayan lama, gue tinggal ke toilet bentar karna kebelet dan toiletnya juga gak cukup jauh setau gue.
Saat gue balik, gue kaget karna meja gue ditempatin orang lain. Dan gak hanya itu, cowok itu seenaknya minum kopi gue tanpa dosa.
Gue bergegas nyamperin dia dan negur. "Maaf mas, ini meja saya." kata gue mengingatkan.
"Itu juga kopi punya saya, kenapa mas minum?" tambah gue.
"Punya mbak?" tanya dia balik bingung dan ngeliat kopi yang dia pegang. "Ini punya saya mbak, bukan punya mbak." kata dia.
Gue liat cowok itu sebentar dan narik nafas pelan. "Mas tad-"
"Mbak," panggil mbak pelayan resto ini.
Gue noleh dan berbalik badan. "Iya?"
"Mbak salah meja, ini pesanan Mbak. Meja mbak nomer 12, ini meja nomer 13 mbak." jelas mbak pelayan itu yang membuat darah gue berhenti mengalir sekarang juga.
Gue ngelihat meja disamping, bener aja disana ada kopi punya gue.
Gue malu. Sumpah. Sial.
"O- oh, makasih mbak.." ucap gue gugup.
Dan mbak itu naruh makanan gue duluan dan gue yang masih berdiri memunggungi cowok tadi yang gue suudzon-in.
Setelah mengumpulkan nyawa dan muka, gue putuskan untuk berani minta maaf.
Gue balik badan dan memasang senyum lebar selebar nasib kemalangan gue hari ini yang tiada henti.
''eum- maaf ya mas, saya lupa meja saya yang mana. Maafin sekali lagi," kata gue menundukkan kepala sedikit.
Cowok itu ketawa sebentar, "Iya mbak, gapapa. Santai," jawab dia.
Untung baik.
Gue pun jalan ke meja gue yang sebenarnya, dan naruh kepala gue dikedua tangan gue yang menumpu pada meja. Frustasi.
Ya Tuhannnn! Pekik gue dalam heart.
*
Ikut kasian aku beneran wkw.
Happy holidays ya!
Jangan lupa vote nya ya cinta😉Salam, author. 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON
JugendliteraturKamu terlalu angkuh. Mentang-mentang disini aku yang selalu mengalah, kamu seenaknya berlaku tarik ulur. Tunggu saja, jika aku mulai mundur. ---------------------------------------------------- Gelael Delfano. Most wanted-nya kaum hawa dan kaum gay...