8. Perjuangan

82 50 23
                                    

Please vote dan comment nya ya...
Makasih...
•Semoga suka sama chapter yang ini:)
•New cover di mulmed. Maaf kalau jelek:( makanya buatin:)




*

Hari ini kelas Dinda pelajaran olahraga. Mereka semua berkumpul di lapangan disertai teriknya matahari yang membuat Dinda semakin kesal.

"Lo kenapa sih Din? Dari tadi ngedumel mulu tuh mulut" tanya Meira yang berbaris di sampingnya.

"Lo gak liat? Nih, nih. Nih. Keringet guee!" Ucapnya sambil menunjuk satu persatu keringat yang bercucuran di leher dan pelipisnya. "Panas banget tau Ra! Kesel gue!" Lanjutnya.

"Gue juga kali Din, Lo kira Lo doang. Mending gini Lo gausah ikut, noh berendem sana di ember. " Cibir Meira.

"Yee biasa aja kali." Ucap Dinda malas.

"Cari lawan main kalian, 1 pasang dua orang. Nanti saya absen dan kalian akan tanding basket satu lawan satu. Saya ambil nilai untuk tes pertama ini. Yang sudah, baris di depan. Putra-putri baris terpisah. Kerjakan, 5 menit." Ucap Pak Sutrisno, panjang lebar.

Dinda dan Meira baris di depan, sebentar lagi giliran mereka untuk tanding. Dinda membenarkan ikatan rambutnya.

"Lo kalahin aja ya.. kasih gue point-nya" bisik Dinda pada Meira. Meira memang jago dalam hal olahraga. Dinda takut jika ia mendapat nilai kurang karna kalah dari Meira.

"Yee enak aja. Usaha dong!" Ucap Meira tak mau kalah.

Mereka pun bersiap di posisi mereka masing-masing. Permainan dimulai. Bola selalu bergilir bergantian. Dinda dan Meira saling berebut. Sampai berada di tangan Meira dan ia berhasil mencetak score.

Tak mau kalah. Dinda berusaha merebut bola nya dan mendribble ke daerah lawan mainnya. Namun nihil, bolanya meleset.

Permainan terus berlanjut. Dan diakhiri dengan score 6:2 yang dimenangkan oleh Meira.

Mereka pun duduk beristirahat di pinggir lapangan. Dinda melihat Meira yang berada di sampingnya.

"Kok Lo jago sih. Jauh amat gue sama Lo." Tanya Dinda sambil setelah meneguk minumannya.

"Hehe, " jawab Meira dengan cengiranya.

Dinda menyapu pandangannya ke seisi lapangan. Sampai pada satu titik, ia melihat El tak jauh darinya yang sedang melihat ke arahnya. El yang merasa di pandang, membuang mukanya cepat-cepat.

Dinda menyengir lebar dan berlari ke tempat El, meninggalkan Meira.

"Hai kak! Ngapain?" Tanyanya.

"Emang gue ngapain?" Jawab El tanpa menolehkan kepalanya ke Dinda.

"Kok tadi liat liat gue? Hayoo kenapa? Kagum ya sama gue!" goda Dinda.

"Hah?" Ucapnya dan menatap Dinda dengan yaa gitu lah yaa. "Sebahagia Lo deh ya." Ucapnya meninggalkan Dinda.

Dinda menatap punggung El sejenak. Lalu kembali merekahkan senyumnya. Ia berlari kembali ke tempatnya tadi istirahat.

"Dari mana?" Tanya Meira bingung.

"Pacar gue kangen, minta perhatian. Biasaa." ucapnya tak acuh.

*

Setelahnya dari olahraga. Mereka mengganti pakaiannya dengan seragam lalu pergi ke kantin.

Sudah ada beberapa makanan dan minuman di hadapan mereka berdua. Saat Dinda hendak makan makanannya, ia melihat di bangku depanya yang baru saja diduduki oleh lelaki idamannya itu. El bersama teman-temannya.

MOVE ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang